Proses penciptaan dan pengembangan bisnis secara berkelanjutan (sustainable development) tidaklah sesederhana teorinya. Sebab, pelaku bisnis perlu terus mempertimbangkan dan memutuskan berbagai perencanaan bisnis agar tidak kehilangan pangsa pasarnya. Dalam rangka membuat keputusan bisnis terbaik; baik itu bisnis UKM dan UMKM baru, perusahaan yang ingin memperluas brand atau mengevaluasi ulang segmen pasarnya (brand audit), perlu melakukan analisis pasar secara menyeluruh.
Seperti namanya, pelaku bisnis yang menjalankan proses analisis market ini memiliki tujuan umum yang mana ingin menunjukkan kepada stakeholder atau shareholder bahwa ia tahu niche pasar bisnisnya dan seberapa besar kemampuannya untuk membangun bisnis yang berkelanjutan (sustainable marketing). Dengan begitu, perusahaan tersebut akan memiliki citra yang positif (brand image) serta meningkatkan hubungan (relationship) dan keterlibatan pelanggan (customer engagement) terhadap produk atau layanan bisnis.
Bila ternyata analisis pasar sebegitu pentingnya untuk proses bisnis, apa saja yang bisa Anda dan pelaku bisnis lainnya lakukan dalam menjalankan analisis market terefektif? Apa saja faktor yang mempengaruhi proses di dalamnya?
Pengertian Analisis Pasar (Market Analysis)
Melansir dari laman situs Marketing91, market analysis atau analisis pasar adalah proses mengidentifikasi dan penilaian secara kuantitatif dan kualitatif dalam menentukan seberapa cocok pasar tertentu untuk industri Anda. Baik itu untuk mengevaluasi perkembangan pasar Anda saat ini tentang seberapa bagus daya saing bisnisnya atau melihat pasar baru.
Market analysis menjadi salah satu bagian penting dalam analisis prediktif industri, terutama pada perencanaan bisnis, rencana pemasaran produk (product launch), kegiatan promosi, hingga perluasan bisnis (brand extension). Di mana perusahaan akan menganalisis kekuatan dan peluang bisnis (SWOT) dan model bisnisnya ketika bersaing dengan kompetitornya. Tujuannya untuk menetapkan posisi pasar yang terbaik (brand positioning) dan pengambilan keputusan untuk memasuki pasar.
Kendati demikian, tak jarang pelaku bisnis dan pihak lain yang terlibat dalam manajemen proses bisnis keliru mengartikan market analysis sebagai market research. Meskipun mungkin terdengar sama, keduanya mendefinisikan konsep yang berbeda.
Market research atau riset pasar berfokus pada pengumpulan informasi pelanggan atau pasar yang relevan untuk menjawab masalah pada bisnis. Sedangkan analisis pasar berkonsentrasi pada mengidentifikasi informasi pasar baru yang dikumpulkan. Selain itu, riset pasar umumnya dilakukan sebelum analisis pasar karena pada dasarnya riset pasar adalah kunci utama pelaksanaan analisis pasar guna mencapai tujuan bisnis.
Baca Juga:
- Perbedaan Marketing Analysis Dengan Market Research
- Tips Efektif Prospecting untuk Dapatkan Lebih Banyak Prospek
Manfaat Analisis Pasar (Market Analysis)
Secara umum, proses analisis pasar bermanfaat dalam memberikan insight atau gambaran mengenai target pasar produknya (product insight) dalam bisnis berkelanjutan (sustainable growth). Sehingga perusahaan lebih mudah menjangkau pelanggan prospeknya dan mengakuisisinya sebagai pelanggan yang membeli (sales lead) untuk meningkatkan pendapatan bisnis (revenue).
Selain itu, market analysis juga membantu perusahaan mengetahui tujuan dari pemasaran produk yang telah tim marketing susun dan tawarkan (product knowledge). Dengan begitu, perusahaan mampu mengembangkan strategi pemasaran untuk setiap produknya (product development) di mana strategi tersebut adalah yang paling sesuai dengan permintaan pasar dan persona pelanggannya.
Hal tersebut akan mengurangi atau bahkan menghilangkan risiko perusahaan untuk mengalami kerugian secara finansial atau sosial selama menjangkau pangsa pasar (risk appetite).
Faktor yang Mempengaruhi Analisis Pasar (Market Analysis)
Secara teori, terdapat beberapa faktor yang perlu Anda analisis untuk menjalankan proses analisis pasar Anda. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut.
1. Ukuran Pasar (Market Size)
Sebelum memasuki pasar baru atau lanjutan, Anda perlu mengetahui ukuran pasar bisnis Anda. Ukuran pasar ditentukan melalui volume pasar dan potensi pasar.
Volume pasar menunjukkan totalitas semua volume penjualan (jumlah konsumen dan permintaannya) yang direalisasikan dari pasar khusus. Sedangkan potensi pasar mengacu pada penentuan batas atas dari total permintaan dan mempertimbangkan pelanggan potensial (leads). Anda bisa mendapatkan sumber informasi mengenai ukuran pasar dari survey pelanggan atau data keuangan bisnis (financial statement atau report).
Faktor ukuran pasar ini sangat penting dalam mengidentifikasi apakah Anda akan menggunakan strategi pemasaran khusus (niche marketing) atau strategi pemasaran massal (mass marketing). Faktor ini juga merupakan langkah pertama dalam analisis pasar karena jika ukuran pasar tidak sesuai, maka tidak ada gunanya bisnis Anda memasuki pasar tersebut.
Baca Juga:
- Memahami Perbedaan Personal Selling dan Direct Marketing untuk Pemasaran
- Apa Itu Strategi Growth Marketing dan Manfaatnya
2. Tingkat Pertumbuhan Pasar (Growth Rate)
Tingkat pertumbuhan pasar atau growth rate akan berbeda seiring dengan jenis bisnis dan lokasi geografis bisnis berada. Oleh sebab itu, cara sederhana untuk memperkirakan tingkat pertumbuhan bisnis dalam pasar target adalah dengan perluasan data di luar data historis yang tersedia (ekstrapolasi data). Ada juga metode lain yang lebih baik, yaitu dengan mempelajari tren pasar tertentu dan pertumbuhan penjualan (sales growth) dalam produk.
Walaupun begitu, tak menutup kemungkinan bahwa akan ada banyak pasar yang melewati tahap siklus hidup bisnis mature dan decline. Beberapa indikator utama penurunan pasar adalah market saturation, munculnya produk pengganti, dan/atau tidak adanya penggerak pertumbuhan bisnis.
3. Keuntungan Bisnis (Profitability)
Faktor ketiga dalam analisis pasar adalah keuntungan bisnis atau profitabilitas. Umumnya, profitabilitas bergantung pada brand equity, persaingan pasar, dan lain-lain.
Jadi, perusahaan Anda harus bisa memutuskan apa yang bisa menjadi profitabilitas bisnis ketika Anda memasuki pasar. Serta bagaimana Anda akan mempertahankan atau meningkatkan profitabilitas perusahaan Anda begitu Anda memasuki pasar.
Seorang pakar bernama Michael Porter merancang kerangka kerja yang berguna untuk mengevaluasi keuntungan beserta daya tarik industri atau pasar. Kerangka kerja ini dikenal sebagai analisis Porter five force di mana mengidentifikasi lima faktor yang mempengaruhi profitabilitas pasar, yaitu:
- Supplier power atau daya tawar supplier atau pemasok
- Buyer power atau daya tawar pembeli
- Threat of new entry atau ancaman pendatang baru
- Substitute product atau ancaman produk pengganti
- Competitive rivalry atau persaingan industri dengan analisis kompetitif
4. Struktur Biaya Perusahaan
Sebelum memasuki pasar, Anda harus menganalisis struktur biaya dan segala kemungkinan apakah bisnis Anda dapat bertahan di pasar. Pasalnya, struktur biaya berperan penting dalam mengidentifikasi faktor kunci keberhasilan bisnis.
Struktur biaya juga berguna untuk merumuskan strategi untuk mengembangkan keunggulan kompetitif dan menentukan profitabilitas perusahaan. Misalnya, di beberapa lingkungan bisnis, efek kurva pengalaman pelanggan dapat digunakan untuk mengembangkan keunggulan biaya di atas kompetitor.
5. Saluran Distribusi (Distribution Channel)
Faktor selanjutnya yang perlu Anda perhatikan adalah Anda perlu menentukan profil distributor dan jaringan distribusi ideal yang bisnis Anda inginkan. Sehingga Anda juga dapat mengidentifikasi seberapa mudah atau sulitnya melakukan distribusi di pasar tertentu.
Anda bisa melakukan beberapa cara dalam upaya meneliti sistem distribusi yang dapat membantu proses analisis pasar Anda. Salah satu contoh mudahnya adalah dengan mengidentifikasi seberapa baik hubungan perusahaan dengan pelanggan.
6. Tren Pasar
Setelah kelima faktor di atas, tentukan tren pasar Anda. Tren pasar adalah pergerakan pasar ke atas atau ke bawah selama periode waktu tertentu (vertical marketing). Apakah bisnis Anda fokus pada pasar musiman atau terkonsentrasi secara geografis (concentrated marketing).
Dalam implementasinya, faktor ukuran pasar lebih sulit diperkirakan jika suatu perusahaan memulai dengan sesuatu yang benar-benar baru. Dalam hal ini, Anda harus mendapatkan data sejumlah pelanggan potensial atau segmen pelanggan.
7. Faktor Kesuksesan Bisnis
Faktor kesuksesan bisnis mengacu pada elemen-elemen yang perusahaan perlukan agar dapat mencapai tujuan pemasarannya. Beberapa contoh faktor tersebut adalah:
- Akses ke sumber daya unik yang penting (unique value proposition)
- Kemampuan untuk mencapai skala ekonomi terbaik
- Akses ke saluran distribusi mana pun
- Perkembangan teknologi
Penting untuk mempertimbangkan bahwa faktor kunci keberhasilan dapat berubah dari waktu ke waktu, terutama saat produk berkembang melalui siklus hidupnya (product life cycle).
Baca Juga:
- Tips Memaksimalkan Upselling untuk Tingkatkan Profit dan Perbedaannya dengan Cross Selling
- Memahami 7 Jenis Analisis Penjualan dan Manfaatnya untuk Bisnis
inMarketing adalah Digital Transformation Consultant dan Digital Marketing Strategy yang fokus pada Leads Conversion, Data-Driven dan Digital Analytics. Kami membantu korporasi untuk tumbuh lebih cepat dengan Marketing Technology Strategy. Konsultasi dengan kami? Contact.