Komunikasi pemasaran alias marketing communication (marcom) tentunya bukan lagi menjadi suatu istilah yang asing. Terutama bagi Anda yang bergelut di bidang pemasaran dan penjualan (sales). Pada dasarnya, komunikasi pemasaran sendiri mengacu pada strategi yang perusahaan gunakan untuk mencapai target pasar sesuai dengan tujuan bisnis.
Untuk mencapai target tersebut, tentu perusahaan akan menerapkan berbagai macam strategi dalam business process atau proses bisnis yang mereka jalankan. Penerapannya pun bisa melalui berbagai medium sebagai media marketing campaign.
Misalnya iklan di search engine seperti Google Ads, iklan di social media seperti Facebook Ads dan Instagram Ads, melalui pemasaran langsung (personal selling dan direct marketing), pemasaran tradisional seperti memasang iklan di televisi dan baliho, media mix, atau jenis kampanye pemasaran lainnya.
Kendati demikian, menerapkan strategi marketing communication bukanlah hal yang mudah. Perlu perencanaan matang dari segi marketing plan dan marketing strategy agar komunikasi pemasaran ini bisa berjalan dengan lancar.
Lantas, bagaimana cara menerapkan marcom sebagai strategi pemasaran yang efektif?
Apa Itu Marketing Communication?
Melansir dari Small Business Chron, komunikasi pemasaran atau marketing communication adalah segala pesan dan media yang perusahaan sampaikan dalam upaya berkomunikasi dengan target pasar.
Bentuk marcom ini pun bermacam-macam. Mulai dari strategi marketing campaign, strategi branding, kegiatan public relations, strategi CSR, sales approach dan sales pitch, sponsorship, dan lain sebagainya. Sebab yang terpenting dalam komunikasi pemasaran adalah cara berinteraksi dan menyampaikan product knowledge kepada target dan segmentasi pasar yang perusahaan tuju.
Apabila komunikasi pemasaran cukup menarik, maka perusahaan tak hanya bisa meningkatkan penjualan dan sales growth saja. Namun, peluang untuk mendapatkan konsumen yang melakukan repeat purchase hingga menjadi pelanggan setia (customer loyal) pun akan meningkat.
Namun, konsep marcom kerap menemui kegagalan karena pemilihan metode pemasaran yang tidak sesuai dengan target pasar. Maka dari itu, penting untuk mengembangkan strategi yang tepat. Pastikan untuk melakukan market research (riset pasar) guna mengetahui market positioning dan market orientation dengan tepat dan sesuai sasaran.
Di sisi lain, dalam perkembangannya, perusahaan terkadang juga menerapkan IMC (integrated marketing communication). IMC adalah sebuah komunikasi pemasaran terpadu. Yaitu pendekatan untuk memastikan komunikasi brand yang selaras untuk konsumen di seluruh saluran pemasaran. Baik itu melalui omnichannel maupun multichannel.
Konsep utama dari IMC adalah untuk menciptakan customer experience yang lebih baik dalam berbagai aspek bauran pemasaran atau marketing mix. Baik strategi marketing mix 4p, marketing mix 5p, atau bahkan marketing mix 7p. Selain itu, IMC juga berperan penting untuk memaksimalkan proses komunikasi dan menyampaikan brand voice yang efektif demi memaksimalkan hubungan baik (relationship) antara brand dan pelanggan.
IMC sendiri menjadi strategi paling efektif yang bisa Anda manfaatkan untuk menarik minat pasar dengan elemen dan strategi promosi yang didasarkan pada AIDA model. Yakni attention/awareness (perhatian), interest (ketertarikan), desire (keinginan), dan action (tindakan).
Baca Juga :
- Kenali 3 Jenis Market Temperature untuk Tingkatkan Lead Conversion
- Contoh Penerapan Konsep Marketing Mix 7p untuk Startup
Manfaat Marketing Communication
Perlu Anda ketahui bahwa menerapkan marcom sama artinya dengan mengupayakan strategi marketing jangka panjang. Karena berbeda dengan konsep marketing lainnya, marcom akan memperlihatkan hasil nyata dalam waktu yang lama.
Berikut ini adalah beberapa manfaat penerapan strategi marcom:
- Efektif meningkatkan brand awareness dengan pesan kuat yang konsisten. Sehingga, risiko pelanggan akan mengabaikan pesan Anda pun akan menjadi semakin kecil
- Bertujuan untuk menyampaikan brand voice dan pesan yang konsisten. Sehingga sales lead dapat benar-benar menerima dan memahami pesan yang ingin brand Anda sampaikan. Lead adalah sekumpulan calon pelanggan yang tertarik atau memiliki minat pada brand Anda
- Marketing communication berperan untuk mengubah persepsi dan sentimen pelanggan. Sebab tak jarang, kesalahpahaman sering terjadi di masyarakat terkait sebuah produk atau jasa dari sebuah perusahaan
- Berguna untuk membangun brand image. Dengan marcom, unsur-unsur brand akan ikut serta terbentuk dengan lebih mudah. Misalnya logo, value proposition, konten marketing, dan brand voice
- Dapat menciptakan customer experience yang efektif. Saat ini, pelanggan tidak hanya mencari produk atau layanan favorit, tapi juga menginginkan pengalaman yang sesuai dengan keinginan mereka. Melalui marcom, pelanggan akan ikut membantu menentukan bagaimana pesan bisnis Anda tersampaikan. Sehingga bisa menghasilkan customer experience yang lebih baik
- Membangun kepercayaan terhadap brand dan menjaring lebih banyak pelanggan setia terhadap brand (brand loyalty)
- Memotivasi pelanggan untuk melakukan pembelian berulang dalam customer lifecycle. Misalnya dengan kampanye pemasaran yang menekankan pada manfaat yang akan pelanggan dapatkan (customer value)
Strategi-Strategi Marketing Communication
Dalam mendukung keberhasilan marketing communication, maka perusahaan memerlukan strategi yang jitu. Penerapan strategi ini sesuai dengan apa yang menjadi target dan tujuan bisnis perusahaan. Misalnya perusahaan ingin fokus untuk meningkatkan angka penjualan, atau mempertahankan pelanggan (customer retention).
Berikut ini adalah strategi-strategi marketing communication yang bisa Anda terapkan:
1. Menentukan Target Pasar
Strategi pertama dan terpenting yang wajib perusahaan lakukan adalah mengenali target pasar terlebih dahulu. Caranya adalah dengan melakukan riset market dan segmentasi pasar. Anda bisa melakukan segmentasi STP atau berdasarkan perilaku pelanggan saat membeli barang (behavioral segmentation). Selain itu, Anda juga bisa memetakan pelanggan berdasarkan psikografis, demografis, hingga geografis.
2. Menentukan Unique Selling Point (USP)
Yang kedua adalah menentukan USP atau unique selling point. Yakni ciri khas atau keunikan yang produk Anda tawarkan kepada pelanggan. USP ini penting untuk memastikan bahwa produk Anda memiliki nilai (product value) yang berbeda dari kompetitor lainnya.
Untuk menentukan USP, Anda bisa memetakan UVP terlebih dahulu guna mencari tahu pain point dan apa yang pelanggan harapkan dari suatu produk. Selain itu, Anda juga perlu melakukan competitive analysis atau analisis kompetitor guna menganalisa kapasitas pesaing Anda.
Dengan demikian, Anda bisa mengetahui nilai apa saja yang akan membuat produk Anda lebih standout ketimbang produk milik kompetitor.
Baca Juga :
- 7 Strategi Analisis Pesaing untuk Kalahkan Kompetitor
- Contoh Behavioral Segmentation (Segmentasi Perilaku) Berdasarkan Pengelompokannya
3. Konsisten
Semua strategi tentunya memerlukan konsistensi dalam penerapannya. Begitu pula dengan marketing communication. Konsistensi di sini maksudnya adalah mengupayakan agar perusahaan menyampaikan pesan yang jelas, selaras, dan melekat di benak pelanggan. Dengan demikian, pelanggan pun akan lebih mudah mengenali produk Anda.
Caranya adalah dengan menyesuaikan gaya bahasa atau gaya berkomunikasi (brand voice) di semua platform. Sesuaikan gaya bahasa ini dengan target pasar Anda. Contohnya apabila Anda menyasar target remaja, maka gunakanlah bahasa yang santai dan kasual. Sedangkan apabila Anda menyasar target kalangan menengah ke atas, maka lebih baik gunakan gaya bahasa yang formal dan profesional.
Agar lebih selaras, pastikan Anda merancang brand guideline yang jelas. Dengan pedoman ini, maka akan tercipta konsistensi di semua platform atau saluran pemasaran.
4. Pilih Saluran Pemasaran yang Tepat
Strategi yang terakhir adalah memilih channel marketing atau saluran pemasaran yang paling tepat. Sebagaimana kita ketahui, ada banyak sekali saluran marketing yang bisa kita pilih. Mulai dari owned media, paid media, hingga earned media. Untuk kesuksesan marketing communication, maka pilihlah saluran marketing yang paling sesuai dengan target pasar.
Misalnya target Anda adalah generasi milenial dan Z. Maka menggunakan owned media seperti social media akan menjadi pilihan terbaik. Anda bisa menerapkan komunikasi pemasaran melalui konten marketing di media sosial tersebut.
Demikian adalah ulasan mengenai marketing communication beserta manfaat dan strategi penerapannya. Pada dasarnya, komunikasi pemasaran merupakan hal yang sangat penting untuk mendukung tercapainya tujuan bisnis perusahaan. Dengan komunikasi pemasaran yang lancar, maka business metrics (metrik performa bisnis) untuk kegiatan marketing dapat tercapai dengan lebih mudah.
Di sisi lain, Anda juga bisa memanfaatkan layanan digital marketing agency yang dapat membantu Anda dalam mendukung kesuksesan bisnis. Beberapa strategi marketing yang bisa diimplementasikan adalah growth hack marketing, inbound marketing, 360 Digital Marketing, serta Data-driven marketing agar perusahaan semakin berkembang pesat.
Baca Juga :
- Media Coverage : Definisi, Jenis, Tips Mengoptimalkan, dan Cara Mengukurnya
- Customer Value Proposition (CVP) : Pengertian, Kriteria, dan Cara Membuatnya
inMarketing adalah Digital Transformation Consultant dan Digital Marketing Strategy yang fokus pada Leads Conversion, Data-Driven dan Digital Analytics. Kami membantu korporasi untuk tumbuh lebih cepat dengan Marketing Technology Strategy. Konsultasi dengan kami? Contact.