Kelebihan dan Kekurangan Push Marketing serta Contoh Terbaiknya

kelebihan dan kekurangan push marketing

Ada berbagai jenis strategi marketing yang bisa para pebisnis terapkan untuk membantu kesuksesan proses pemasaran dan branding. Di antara berbagai macam strategi pemasaran tersebut, push marketing menjadi salah satu yang cukup sering diterapkan oleh berbagai bisnis.

Bukan tanpa alasan. Hal ini karena strategi push marketing dinilai efektif untuk mendorong peningkatan penjualan (sales growth) dan menjaring sales lead atau calon pelanggan dengan cepat.

Bahkan, strategi ini menjadi salah satu pilihan utama untuk brand-brand baru yang baru mulai memperkenalkan bisnis mereka. Sebab, strategi marketing ini cukup efisien untuk meningkatkan kesadaran merek atau brand awareness di kalangan leads.

Bukan cuma itu saja. Push marketing juga banyak digemari karena dapat memudahkan marketer dalam memahami market temperature dan segmentasi pasar. Sehingga, marketer pun bisa menentukan target pasar yang lebih spesifik dan mendapatkan market positioning (posisi di pasar).

Kendati demikian, bukan berarti strategi ini tidak memiliki kelemahan. Ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui sebelum menerapkan strategi pemasaran yang satu ini pada bisnis Anda. Apa saja?

Melalui artikel berikut ini, kami akan menjelaskan tentang apa itu push marketing, kelebihan dan kekurangannya, serta perbedaannya dengan pull marketing strategy. Simak langsung ulasannya berikut ini!

Apa Itu Push Marketing?

Mengutip dari laman Loomly, strategi push marketing adalah salah satu metode outbound marketing dengan cara menawarkan produk pada konsumen yang belum tentu punya ketertarikan pada produk tersebut.

Sesuai namanya, strategi ini “mendorong” pemasaran melalui penawaran produk pada audiens. Sehingga, strategi ini akan “mendorong” produk pada calon konsumen agar mereka menyadari keberadaan produk itu dan meningkatkan product exposure.

digital marketing agency

Melansir dari Corporate Finance institute, tujuan utama dari strategi ini adalah untuk membawa produk kepada audiens, sehingga mereka tidak perlu mencarinya. Dengan begitu, audiens akan mengetahui dan mulai tertarik untuk mencari tahu lebih dalam mengenai produk tersebut.

Mayoritas brand sering menerapkan strategi ini pada tahap awal merintis bisnis, atau saat meluncurkan produk (product launch). Sebab strategi ini memang memiliki maksud untuk mendapatkan gambaran tentang target pasar, product positioning, analisis persaingan, hingga peluang di market share atau pangsa pasar.

Dalam praktiknya, biasanya para marketer menerapkan strategi ini melalui beberapa teknik marketing campaign. Baik itu digital marketing maupun pemasaran tradisional. Misalnya melalui iklan (advertising), upselling, product placement, sales approach (pendekatan pada konsumen), personal selling, dan lain sebagainya.

Mengapa Push Marketing Penting?

Sebagaimana penjelasan di atas, tujuan dari strategi marketing ini adalah untuk meningkatkan brand awareness dan product exposure. Terutama bagi produk yang baru rilis. Dengan begitu, produk Anda bisa bersaing di pasar karena mendapatkan perhatian konsumen.

Apabila konsumen sudah mulai tertarik pada produk Anda, maka mereka akan mulai mencari tahu dan melakukan interaksi dengan brand. Interaksi ini bisa mereka lakukan di berbagai saluran pemasaran yang Anda miliki. Jika mereka sudah mulai mengetahui manfaat dari produk yang Anda tawarkan (product value), bukan hal yang mustahil apabila permintaan (demand) bisa tercipta.

Hasilnya, aksi berupa pembelian dalam tahapan pemasaran pun akan terjadi. Artinya, Anda bisa mengonversi lead menjadi pelanggan (lead conversion) dan meningkatkan conversion rate. Inilah sebabnya kenapa push marketing menjadi strategi yang perlu Anda pertimbangkan.

Bila Anda bisa menerapkannya dengan jitu, maka ini akan menjadi awal yang bagus untuk kelangsungan bisnis kedepannya. Terutama bagi brand-brand baru atau startup yang masih membutuhkan banyak exposure agar produk lebih dikenal.

Baca Juga :

Kelebihan dan Kekurangan Push Marketing

Meskipun cukup menjanjikan bagi brand-brand anyar untuk meningkatkan brand awareness dan branding bisnis, namun bukan berarti strategi ini tidak memiliki kekurangan. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan push marketing yang wajib Anda ketahui sebelum menerapkannya pada bisnis Anda:

Kelebihan

  • Sangat efektif untuk meningkatkan product exposure, demand, dan kesadaran merek (brand awareness)
  • Dapat Anda manfaatkan untuk mengetahui target pasar, segmentasi pasar, dan market orientation
  • Demand dari strategi ini bisa Anda gunakan untuk prediksi atau forecast bisnis kedepannya

Kekurangan

Contoh Push Marketing

contoh push marketing

Seperti yang kita tahu, push marketing adalah strategi yang fokus untuk meningkatkan brand awareness dan product exposure agar dapat menghasilkan demand. Sehingga dalam penerapannya, Anda pun perlu melakukan strategi yang mengekspos brand Anda. Beberapa contohnya antara lain:

1. Direct Marketing

Direct Marketing dan direct advertising merupakan bentuk push marketing. Cara ini dapat Anda terapkan dengan menggelar event di tempat tertentu. Misalnya di pameran atau di toko fisik. Selain itu, Anda juga bisa melakukan guerilla marketing di tempat umum (halte, stasiun, halaman universitas). Dengan cara ini, produk Anda akan lebih mudah menarik perhatian audiens.

2. Display Ads

Contoh selanjutnya adalah display ads yang biasanya akan muncul di area yang memang dikhususkan untuk iklan berbayar dan dapat Anda sesuaikan. Misalnya iklan bergambar di platform social media (Instagram ads, Twitter ads, Facebook ads), atau bahkan native ads di platform search engine seperti Google.

3. Billboards

Contoh yang ketiga adalah billboard. Memasang iklan di billboard menjadi cara efektif untuk membangun kesadaran merek dan memperkenalkan produk atau layanan Anda ke lebih banyak orang. Biasanya iklan ini akan ditempatkan secara strategis di area lalu lintas tinggi untuk mendapatkan perhatian dari banyak orang setiap harinya.

Baca Juga :

Perbedaan Push Marketing dan Pull Marketing

Saat membahas mengenai push marketing, tentu kita tidak akan lepas dari strategi pull marketing. Berlawanan dengan strategi push yang terkesan “mendorong” kesadaran merek audiens, strategi pull marketing lebih berfokus pada penggunaan alat promosi dan komunikasi untuk menarik pelanggan agar membeli produk.

Tujuan utama dari jenis pemasaran ini adalah membuat konsumen mencari produk Anda. Teknik marketing ini cocok untuk brand yang sudah terkenal. Atau jika target konsumen Anda sudah tahu produk seperti apa yang mereka inginkan tetapi belum menemukan pilihan yang tepat.

Strategi pull marketing ini dapat meningkatkan pengenalan produk dan membangun brand image di benak konsumen dengan cepat. Sehingga, meskipun penjual tidak merekomendasikannya, konsumen juga akan menemukan produk jika mereka merasa tertarik.

Push Marketing dan Pull Marketing, Mana yang Lebih Efisien?

Pada dasarnya, penerapan kedua strategi ini perlu Anda sesuaikan dengan kebutuhan bisnis masing-masing. Berikut ini adalah sejumlah kondisi yang perlu Anda pahami apabila ingin menerapkan strategi push dan pull marketing:

Push marketing

  • Efektif saat Anda memiliki tujuan dan target bisnis jangka pendek
  • Cocok untuk bisnis baru yang ingin meningkatkan kesadaran merek
  • Ketika Anda meluncurkan produk atau layanan baru
  • Saat Anda bekerja dalam niche bisnis tertentu

Pull marketing

  • Cocok untuk brand yang sudah terkenal dan memiliki pelanggan loyal
  • Efektif ketika target pasar Anda sudah tahu apa yang mereka cari
  • Fokus untuk sales growth dan meningkatkan angka retensi
  • Saat Anda mencoba membangun hubungan baik (relationship) dengan konsumen

Dari penjelasan di atas, dapat kita ketahui bahwa sebenarnya baik push maupun pull marketing adalah strategi yang bisa Anda terapkan sesuai dengan kebutuhan bisnis. Sebab, kedua strategi ini tergantung pada tujuan bisnis, target, kondisi pasar, dan karakteristik produk masing-masing.

Baca Juga :

inMarketing adalah Digital Transformation Consultant dan Digital Marketing Strategy yang fokus pada Leads Conversion, Data-Driven dan Digital Analytics. Kami membantu korporasi untuk tumbuh lebih cepat dengan Marketing Technology Strategy. Konsultasi dengan kami? Contact.