Ketahui Fungsi dan Elemen Balanced Scorecard untuk Mengukur Manajemen Strategis Perusahaan

Ada banyak sekali hal yang perlu perusahaan pertimbangkan dalam merancang strategi bisnis. Mulai dari aspek internal seperti penetapan tujuan dan target bisnis, budaya kerja dan SDM yang mumpuni, hingga aspek eksternal seperti perilaku konsumen, tren pasar, dan lingkungan bisnis. Maka dari itu, perlu adanya sistem strategic management yang tepat agar perusahaan mampu mengelola strategi bisnis sebaik mungkin. Salah satunya adalah dengan balanced scorecard (BSC).

Pada dasarnya, BSC sendiri berfungsi sebagai metode pengukuran performa bisnis dan kinerja perusahaan. Sama halnya seperti business metrics pada umumnya, menggunakan BSC menjadi hal yang penting untuk mengetahui efektivitas dari strategi bisnis yang perusahaan terapkan, sekaligus memantau kinerja bisnis secara keseluruhan.

Namun, perusahaan tidak bisa menerapkan BSC begitu saja. Perlu adanya pemahaman lebih jauh agar realisasinya dapat memberikan manfaat penuh pada kelancaran proses bisnis dan kesuksesan pertumbuhan bisnis. Untuk itu, simak ulasan selengkapnya melalui artikel berikut ini.

Mengenal Balanced Scorecard

Melansir dari Investopedia, BSC atau Balanced Scorecard adalah sistem manajemen yang berguna untuk menerjemahkan tujuan strategis perusahaan. BSC akan mengukur, memantau, dan jika perlu mengubah sistem manajemen strategis untuk memastikan bahwa perusahaan bisa mencapai tujuan bisnis.

BSC sendiri pertama kali muncul pada awal tahun 1990 atas gagasan dari Drs. Robert Kaplan dari Harvard Business School. Awalnya, BSC berguna untuk memperbaiki sistem pengukuran kinerja eksekutif berdasarkan financial report. Sehingga, perusahaan mengetahui sejauh mana perkembangan dan tingkat pertumbuhan (growth rate) dan rasio profitabilitas yang telah tercapai.

Kini, BSC memiliki fokus yang menyeluruh dan mencakup performa bisnis secara luas. Hasil BSC pun akan menjadi titik awal untuk mengulas dan mengevaluasi strategi bisnis yang perusahaan terapkan. Sebab dengan BSC, perusahaan akan menerjemahkan visi bisnis ke dalam sebuah strategi berdasarkan empat elemen yang berimbang.

BSC dapat memberikan pandangan yang lebih komprehensif dengan mengukur kinerja di berbagai bidang. Misalnya finansial perusahaan, kepuasan pelanggan, inovasi dan pengembangan produk, dan lain sebagainya.

Baca Juga :

digital marketing agency

Fungsi Balanced Scorecard

Seperti penjelasan di atas, awalnya BSC hanya berguna untuk memperbaiki sistem pengukuran keuangan perusahaan. Namun kini, BSC memiliki fungsi yang lebih luas dan dapat mengukur empat elemen utama dalam perusahaan. Yaitu keuangan, proses bisnis internal, pelanggan atau customer, hingga pertumbuhan.

Selain itu, fungsi lain yang akan perusahaan dapatkan dengan penerapan balanced scorecard antara lain:

4 Elemen Balanced Scorecard

komponen balanced scorecardTelah dijelaskan bahwa terdapat empat elemen utama dalam balanced scorecard. Dengan keseimbangan 4 elemen ini, perusahaan akan lebih mudah dalam merencanakan bisnis, mengembangkan bisnis, dan menjamin kelangsungan bisnis (business continuity) di masa depan. Empat prespektif tersebut adalah sebagai berikut :

1.  Elemen Keuangan

Kondisi finansial atau keuangan perusahaan memang menjadi salah satu faktor utama untuk menyokong kelangsungan suatu bisnis. Sehingga, elemen yang satu ini tidak bisa perusahaan abaikan.

BSC akan membantu perusahaan dalam mengukur sekaligus memperbaiki kinerja keuangan perusahaan. Dengan pengukuran ini, perusahaan akan mengetahui apakah perencanaan keuangan, implementasi, serta pelaksanaannya benar-benar telah sesuai dengan target awal.

Pengukuran dan perbaikan tersebut misalnya berupa peningkatan profit dan revenue bisnis, gross operating income, return on investment (ROI), hingga CAGR (Cost Annual Growth Rate).

Ini karena BSC bisa menunjukkan langkah mana yang harus perusahaan ambil untuk memperbaiki kondisi finansial. Misalnya dengan mengurangi modal dan efisiensi cost of goods sold, memperbanyak investasi dalam proyek yang menghasilkan rate of return yang tinggi, dan lain sebagainya.

Perusahaan bisa mengukur BSC berdasarkan elemen keuangan dengan analisis rasio keuangan. Contohnya adalah mengukur rasio keuntungan, rasio hutang, rasio liabilitas, menganalisis tren keuangan, tren pertumbuhan, economic value-added, ROE, arus kas, dan lain-lain.

2.  Elemen Pelanggan

Berikutnya adalah elemen pelanggan. Dalam BSC, perusahaan perlu menentukan segmen pasar dan pelanggan yang menjadi target pasar. Dengan begitu, perusahaan akan lebih mudah dalam mengukur kinerja dalam upaya mencapai target finansial. Sebab tidak dapat kita pungkiri bahwa pelanggan menjadi aspek utama dalam peningkatan pendapatan dan sales growth perusahaan.

Adapun dalam pengukurannya, tolok ukur (benchmark) pelanggan terbagi menjadi dua kelompok. Yakni core measurement dan customer value proposition.

Core measurement terdiri atas market share (pangsa pasar), customer acquisition (akuisisi pelanggan), customer retention (kemampuan mempertahankan pelanggan), customer satisfaction (kepuasan pelanggan), serta customer profitability (tingkat keuntungan pelanggan).

Sedangkan customer value proposition terdiri atas hubungan dengan pelanggan (customer relationship management), brand image, brand reputation, pricing strategy, product value, dan brand value.

Baca Juga :

3.  Eelemen Proses Bisnis

Selanjutnya adalah elemen dari segi proses bisnis internal. Elemen ini akan menunjukkan proses yang memungkinan bisnis untuk memberikan value proposition, yang mampu menarik dan mempertahankan pelanggan di segmen pasar. Sebab pada dasarnya, setiap perusahaan pasti memiliki proses bisnis dan nilai yang unik (unique value proposition) bagi pelanggan.

Terdapat 3 prinsip dasar dalam elemen proses bisnis. Yaitu:

  • Inovasi : Menjadi bagian terpenting dalam keseluruhan proses produksi. Dalam proses ini, perusahaan perlu melakukan market research untuk mengidentifikasi market orientation (kebutuhan pelanggan) guna menemukan insights dalam proses product strategy dan product development.
  • Operasi : Yaitu aktivitas yang perusahaan lakukan untuk mengeksekusi bisnis plan dan strategi. Secara keseluruhan, proses operasi terdiri atas perencanaan, pembuatan produk, marketing operation, hingga sales process.
  • After Sales : Merupakan layanan yang perusahaan berikan setelah konsumen melakukan pembelian. Ini menjadi salah satu prinsip total quality management (TQM) atau manajemen kualitas produk yang perlu perusahaan perhatikan. Bentuk layanan after sales ini antara lain konsultasi, perawatan, perbaikan, serta garansi.

4.  Elemen Pembelajaran dan Pertumbuhan

Elemen yang satu ini menyediakan infrastruktur untuk mencapai ketiga elemen sebelumnya. Sesuai namanya, elemen BSC ini bertujuan untuk menghasilkan pertumbuhan jangka panjang. Aspek penting dalam elemen ini adalah sumber daya manusia yang perusahaan butuhkan untuk kelancaran proses bisnis.

Dari segi SDM, perusahaan perlu memerhatikan kesejahteraan karyawan agar dapat meningkatkan produktivitas dalam bekerja. Beberapa hal yang perlu perusahaan perhatikan antara lain tingkat kepuasan karyawan, budaya kerja, employee engagement, employee activation, serta employee retention.

Dengan meninjau hal-hal tersebut, perusahaan dapat mengurangi risiko employee turnover dan penurunan kinerja yang bisa merugikan bisnis. Selain itu, perusahaan juga perlu mengukur tingkat produktivitas pekerja melalui metrik tertentu. Misalnya KPI atau performance appraisal.

Sehingga dalam elemen pembelajaran dan pertumbuhan, balanced scorecard lebih menekankan pada aspek organisasi. Yakni bagaimana perusahaan bisa memanfaatkan SDM yang ada sebagai faktor keunggulan kompetitif.

Demikian adalah ulasan mengenai balanced scorecard dan empat elemennya. Pada dasarnya, mengimplementasikan BSC tidaklah mudah. Namun dengan penerapan yang efisien, BSC mampu mendukung perusahaan untuk mencapai tujuan. Sebab dengan BSC, kinerja perusahaan akan berjalan secara efisien, sehingga tujuan dan target bisnis akan tercapai secara konsisten.

Baca Juga :

inMarketing adalah Digital Transformation Consultant dan Digital Marketing Strategy yang fokus pada Leads Conversion, Data-Driven dan Digital Analytics. Kami membantu korporasi untuk tumbuh lebih cepat dengan Marketing Technology Strategy. Konsultasi dengan kami? Contact.