Jenis Biaya Bisnis (Business Cost) Berdasarkan Klasifikasinya yang Harus Perusahaan Pahami

Budgeting atau pengaturan biaya dalam business management memang menjadi salah satu hal yang paling krusial. Tanpa adanya biaya bisnis (business cost) yang cukup, maka proses bisnis pun tidak akan berjalan dengan optimal. Baik itu dari proses product development hingga pendistribusian pada target pasar.

Sehingga, business cost memegang peran penting untuk memastikan keberlangsungan aktivitas bisnis dalam perusahaan. Dengan demikian, pembiayaan ini secara tak langsung akan berpengaruh pada keseluruhan proses pengembangan bisnis dan kelanjutan bisnis di masa depan. Sebab tanpa adanya pembiayaan, maka suatu perusahaan tidak akan bisa menghasilkan produk ataupun layanan bagi konsumen.

Kendati demikian, perlu Anda pahami bahwa terdapat beberapa jenis business cost sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Untuk lebih jelasnya, simak ulasan inMarketing melalui artikel berikut ini.

Pengertian Biaya Bisnis

Melansir dari The Balance Small Business, business cost atau biaya bisnis adalah seluruh biaya yang perusahaan keluarkan untuk kegiatan operasional bisnis dengan tujuan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa.

Perlu Anda pahami bahwa biaya bisnis sejatinya adalah sebuah investasi dan business asset. Yang nantinya dapat memberikan tingkat pengembalian (rate of return) dan revenue yang lebih banyak apabila perusahaan bisa mengelolanya dengan baik.

Pembiayaan ini berlaku untuk semua proses dalam bisnis. Baik dalam proses perencanaan bisnis (business plan), penyusunan strategi bisnis, riset pasar (market research), proses product strategy, pembuatan produk, distribusi, marketing operations, market development, hingga sales process.

Contohnya adalah perusahaan yang memasang iklan (advertising campaign) di saluran pemasaran digital dan tradisional. Misalnya menyewa billboard untuk memasang iklan, menayangkan iklan di televisi, atau memasang iklan di search engine seperti Google (Google Ads) dan social media (seperti Facebook Ads, Instagram Ads, Twitter Ads).

Tujuan dari marketing campaign tersebut adalah untuk meningkatkan kesadaran merek atau brand awareness di kalangan pelanggan yang lebih luas. Dengan begitu, akan ada semakin banyak calon pelanggan (sales lead) yang tertarik. Anda pun berpeluang untuk mengonversi lead (lead conversion) sebagai pelanggan dalam tahapan conversion funnel.

digital marketing agency

Hasilnya, perusahaan akan mendapatkan keuntungan atau profit dari penjualan yang terjadi. Apabila terjadi peningkatan penjualan (sales growth), maka perusahaan pun akan mendapat lebih banyak keuntungan.

Baca Juga :

Jenis Biaya Bisnis

Seperti penjelasan di atas, ada berbagai jenis business cost sesuai dengan masing-masing pengelompokan aktivitas bisnis. Mengutip dari Inc, pengelompokan ini berdasarkan hubungan antara total biaya yang bisnis keluarkan dengan output atau hasil yang akan perusahaan dapatkan.

Berikut adalah beberapa jenis business cost yang harus Anda ketahui:

1. Business Cost Berdasarkan Aktivitas Bisnis

Berdasarkan aktivitas bisnis, business cost terbagi sesuai dengan kegiatan bisnis dalam perusahaan. Antara lain :

Biaya Produksi (Production Cost)

Yaitu biaya yang perusahaan keluarkan untuk proses produksi guna menghasilkan produk atau jasa. Beberapa hal yang termasuk dalam production cost adalah biaya untuk gaji tenaga kerja, biaya pembelian bahan baku, hingga biaya operasional barang dan pabrik.

Biaya Administrasi (Administration Cost)

Adalah biaya untuk administrasi perusahaan. Misalnya untuk onboarding karyawan, mengontrol operasi bisnis yang berjalan, biaya keperluan perusahaan, hingga membuat kebijakan atau peraturan perusahaan.

Perlu Anda pahami bahwa administration cost ini tidak ada kaitannya dengan kegiatan riset market, pengembangan produk, maupun penjualan. Contoh dari administration cost sendiri adalah biaya overhead kantor.

Biaya Penjualan (Selling Cost)

Yang ketiga adalah selling cost. Yakni biaya yang perusahaan gelontorkan untuk membuat permintaan (demand) dari konsumen dan memastikan produk terjual. Sehingga, biaya ini lebih berkaitan dengan strategi pemasaran untuk marketing campaign (kampanye pemasaran) dan proses memasarkan produk. Contohnya adalah biaya untuk menyewa billboard sebagai bagian dari strategi promosi.

Biaya Distribusi (Distribution Cost)

Sesuai dengan namanya, distribution cost merupakan biaya pendistribusian produk ke pasar. Misalnya adalah biaya transportasi untuk mengirimkan produk ke berbagai toko.

2. Business Cost Berdasarkan Obyek Pembiayaan

jenis biaya bisnis

Jenis selanjutnya berdasarkan obyek pembiayaan atau yang perusahaan biayai. Jenis ini cenderung lebih berkaitan dengan proses produksi. Berikut adalah macam-macam business cost berdasarkan obyek pembiayaan bisnis:

Pembiayaan Langsung (Direct Cost)

Adalah biaya yang perusahaan keluarkan secara langsung dalam proses produksi. Biaya ini meliputi pembelian barang mentah, upah tenaga kerja, hingga pendistribusian produk.

Pembiayaan Tidak Langsung (Indirect Cost)

Berbeda dengan jenis pembiayaan sebelumnya, indirect cost merupakan biaya yang perusahaan keluarkan namun tidak secara langsung berkaitan dengan proses produksi. Misalnya adalah biaya listrik, biaya perawatan alat produksi, biaya sewa tempat, dan lain sebagainya.

Baca Juga :

3. Business Cost Berdasarkan Variabilitas

Berikut adalah macam-macam business cost berdasarkan variabilitas atau sifatnya ketika terjadi perubahan dalam volume aktivitas bisnis:

Variable Cost

Biaya variabel atau variable cost adalah biaya yang berubah sesuai dengan jumlah barang yang perusahaan produksi. Terutama perusahaan dengan sistem produksi make to order atau berdasarkan kebutuhan market. Artinya, semakin banyak output, maka variable cost juga akan ikut meningkat. Begitu pula sebaliknya.

Fixed Cost

Berbeda dari variable cost, fixed cost merupakan jenis biaya yang jumlahnya tetap alias tidak terpengaruh oleh jumlah produksi. Apabila terjadi perubahan pada fixed cost, biasanya penyebabnya adalah waktu, bukan proses produksi.

Perubahan pada fixed cost pun cenderung tidak terlalu fluktuatif dan dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti lingkungan bisnis. Contohnya adalah biaya sewa pabrik yang meningkat, pajak yang meningkat, dan lain sebagainya.

4. Business Cost Berdasarkan Elemen

Jenis business cost yang terakhir berdasarkan elemen atau faktor yang menyebabkannya. Antara lain :

Material Cost

Yakni biaya yang perusahaan keluarkan untuk membayar bahan baku dalam proses produksi. Harga bahan baku ini nantinya juga akan sangat berpengaruh dalam penetapan harga atau pricing dari suatu produk

Labor Cost

Sesuai dengan namanya, ini merupakan biaya yang harus perusahaan keluarkan untuk membayar karyawan dalam proses produksi. Biaya ini meliputi gaji, upah, komisi, bonus, dan lain sebagainya.

Expenses Cost

Adalah biaya yang perusahaan keluarkan untuk membayar layanan selama proses produksi berlangsung. Misalnya biaya air, listrik, sewa bangunan, dan lain sebagainya. Elemen-elemen ini sangat penting untuk mendukung kelancaran aktivitas bisnis secara berkelanjutan.

Itulah ulasan mengenai jenis business cost atau biaya bisnis yang perlu Anda pahami. Pada intinya, perusahaan tidak akan bisa menghasilkan produk maupun penjualan apabila tidak menggelontorkan biaya untuk operasional bisnisnya terlebih dahulu.

Selain itu, business cost juga menjadi salah satu pertimbangan utama bagi perusahaan ketika menentukan harga barang atau jasa, sebelum meluncurkan produk ke pasar (go to market). Bukan hanya itu saja, biaya juga akan sangat menentukan kualitas produk atau layanan yang perusahaan hasilkan. Begitu pula dengan kesuksesan proses marketing maupun penjualan yang bergantung pada seberapa besar biaya untuk memfasilitasinya.

Selain business cost, tentunya masih ada banyak hal lain yang harus perusahaan perhatikan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bisnis. Perusahaan juga bisa menggunakan layanan digital marketing agency untuk membantu mengembangkan bisnis. Beberapa strategi yang bisa diimplementasikan adalah growth hack marketinginbound marketing360 Digital Marketing, serta Data-driven marketing agar perusahaan semakin berkembang pesat.

Baca Juga :

inMarketing adalah Digital Transformation Consultant dan Digital Marketing Strategy yang fokus pada Leads Conversion, Data-Driven dan Digital Analytics. Kami membantu korporasi untuk tumbuh lebih cepat dengan Marketing Technology Strategy. Konsultasi dengan kami? Contact.