Memahami Pengaruh Brand Value dan Praktek Terbaiknya

Memahami Pengaruh Brand Value dan Praktek Terbaiknya

Dulu, kesuksesan bisnis dan produk/layanan pilihan konsumen ditentukan semata-mata berdasarkan kualitas dan nilai produk/layanan, bukan nama brand yang memproduksi. Tapi sekarang, di era bisnis yang semakin kompetitif, penentuan sukses atau tidaknya penjualan produk/layanan berdasarkan brand value.

Dari sisi konsumen, sangat sulit membayangkan membuat keputusan pembelian tanpa adanya andil dari nama brand itu sendiri. Mereka secara refleks melihat nama brand suatu barang untuk membantu menentukan keputusan pembelian. Alhasil, para konsumen Anda tenggelam dalam budaya identitas dan makna brand.

Hal inilah yang membuat nilai merek atau brand value adalah komoditas berharga yang perusahaan bangun, pelihara, hingga bahkan menjadi transaksi jual-beli antar perusahaan. Melalui artikel ini, Anda akan menyelami dunia kesuksesan sebuah produk suatu brand melalui praktek terbaik nilai merek.

Apa Itu Brand Value?

Brand value adalah nilai mutlak yang mendeskripsikan seberapa besar kemauan konsumen untuk membayar lebih produk/layanan brand yang Anda jual. Dengan begitu, Anda bisa mengukur apakah konsumen akan dan selalu memilih dan mengingat produk brand Anda bila dibandingkan dengan produk brand lain.

Cara lain untuk mendefinisikan nilai merek adalah dalam hal replacement cost atau cost-based brand value. Istilah dalam digital marketing ini mencakup seberapa banyak biaya dan usaha yang perlu Anda keluarkan untuk merancang, menjalankan, mempromosikan, dan memperkuat brand baru ke tingkat yang sama dengan brand lama Anda.

Suatu ketika perusahaan Anda akan bergabung atau berafiliasi dengan bisnis lain yang mana mereka ingin menggunakan nama, logo, dan identitas brand Anda untuk menjual produk/layanannya. Nah, dari situlah nilai merek Anda akan menjadi jumlah yang akan mereka bayarkan untuk mendapatkan hak itu. Itulah yang Anda namakan market-based brand value.

Nilai marketing ini tidak hanya bisa terukur dari kepuasan konsumen, tapi juga dari analisis pasar dan keuangan bisnis. Hal inilah yang membuat brand value lebih kompleks daripada brand equity.

Baca Juga:

digital marketing agency

Brand Value vs Brand Equity, Apa Bedanya?

Bila kami simpulkan berdasarkan definisi di atas, brand value adalah ukuran finansial dari nilai merek Anda. Namun, beda halnya dengan brand equity yang mana berkaitan dengan persepsi kepuasan konsumen dan seberapa positif antusiasme mereka terhadap produk/layanan. Konsumen yang lebih memilih brand Anda daripada brand lain dan menunjukkan loyalitas terhadap merek Anda dari waktu ke waktu berkontribusi pada brand equity Anda.

Brand equity dapat Anda lihat sebagai faktor yang mempengaruhi brand value. Sebab, dalam membangun brand equity, Anda pasti berkontribusi pada kualitas produk/layanan yang akan membuatnya berharga. Seperti brand recognition, asosiasi positif dengan kualitas dan layanan, atau nilai aspirasional. Semua faktor ini meningkatkan pendapatan (revenue) dengan mendorong pembelanjaan pelanggan dan loyalitas pelanggan.

Namun, sebuah brand juga dapat memiliki value tanpa harus memiliki equity atau ekuitas. Misalnya, suatu produk yang dalam fase pre-release, perusahaan akan menghabiskan uang dan menginvestasikan nilai untuk mengembangkan brandnya sebelum calon target konsumen melihatnya. Oleh karena itu, brand equity berkaitan erat dengan reputasi dan tujuan merek. Karena brand equity mencakup apakah dan bagaimana personal value pelanggan akan selaras dengan brand.

Cara Mengukur Brand Value

Cara Mengukur Brand ValuePada dasarnya, tidak ada aturan tetap dalam mengukur nilai merek karena prosesnya bisa menjadi rumit dan membingungkan jika Anda tidak memiliki strategi bisnis yang jelas.

Tapi, ada beberapa cara paling mendasar dan sederhana untuk mengukur nilai merek. Salah satu metode yang paling mudah adalah bertanya kepada perusahaan lain berapa yang akan mereka bayar untuk hak atas merek. Walaupun sebenarnya cara ini cukup beresiko. Namun, dengan melakukan cara tersebut, Anda akan mendapatkan kisaran atau patokan harga yang Anda ambil rata-ratanya untuk mencapai market value wajar.

Demikian juga Anda dapat mengumpulkan catatan dari perusahaan afiliasi Anda atau membuat evaluasi internal. Tujuannya adalah untuk mengetahui berapa biaya yang diperlukan untuk mengembangkan merek setara dengan yang telah Anda miliki saat ini.

Baca Juga:

Brand Value Chain, Apakah Itu?

Salah satu hal penting dalam pengembangan strategi pembangunan brand value adalah menerapkan model brand value chain. Strategi marketing ini terdiri dari 4 langkah yang dikembangkan oleh marketing experts Keller dan Lehman pada 2003 silam.

Model tersebut menjelaskan bagaimana nilai merek dapat dibangun melalui proses marketing dan variabel yang mempengaruhi kemajuan bisnis. Adapun keempat tahapan brand value chain adalah:

1. Marketing Program Investment

Merupakan upaya marketing yang dapat mengetahui apakah usaha Anda mempengaruhi nilai merek secara intens atau tidak. Tahapan ini mencakup penelitian dan pengembangan produk serta desain produk itu sendiri.

2. Customer Mindset

Tahap kedua ini mencakup segala sesuatu yang terjadi di benak konsumen yang berkaitan dengan merek berdasarkan pikiran, perasaan, pengalaman, keyakinan, dan sikap konsumen.

3. Market/Brand Performance

Market atau Brand Performance dapat mendefiniskan bagaimana konsumen bereaksi atau merespons merek dalam berbagai cara. Maksudnya seperti apa yang sebenarnya telah dilakukan konsumen dalam kaitannya dengan suatu merek yang mana perusahaan manifestasikan dalam data kinerja pasar. Mulai dari market share, sales, sales growth, market penetration, dan harga premium produk/layanan.

4. Shareholder Value

Shareholder value adalah nilai yang perusahaan ciptakan dan tercermin dalam harga saham dan dividen yang perusahaan miliki. Asumsi dasar shareholder value adalah bahwa nilai sebenarnya dari sebuah perusahaan didasarkan pada rancangan cash flows dan biaya modal.

Cara Membangun Brand Value

Cara Membangun Brand Value

Berikut ini beberapa cara yang dapat Anda terapkan untuk meningkatkan brand equity yang mana mempengaruhi brand value Anda:

1. Pemasaran dan Iklan Produk

Marketing atau usaha pemasaran dapat membantu Anda beralih dari usaha brand awareness dan brand recognition ke pemahaman, keselarasan, dan loyalitas dari konsumen Anda. Menurut definisi aslinya, brand value chain bermula pada marketing sebagai langkah pertama mewujudkan nilai merek.

2. Ambassadorship dan Sponsoring

Baik itu bintang olahraga, influencer media sosial, atau musisi, usaha menyelaraskan bisnis dengan individu atau grup terkenal adalah bentuk brand building yang optimal. Cara ini tidak hanya meningkatkan brand awareness dan brand recognition Anda. Tetapi juga berkaitan dengan tujuan merek yang mana nilai-nilai etika dan sosial bisnis Anda meningkat dan semakin kuat berkat brand ambassador yang Anda pilih.

3. Memberikan Pengalaman dan Kesan Baik Kepada Konsumen

Memberikan pengalaman kepada konsumen (customer experience) yang luar biasa adalah cara yang ampuh untuk meningkatkan brand equity. Sebanding dengan produk dan layanan yang berkualitas, konsumen akan semakin mengharapkan pengalaman yang baik dari brand. Beberapa peneliti marketing juga telah menunjukkan bahwa banyak konsumen yang bersedia membayar ekstra dan memilih merek secara spesifik di depan pesaing mereka ketika mereka telah mendapatkan pengalaman baik.

Baca Juga:

Penting adanya untuk memahami bahwa brand value adalah strategi yang akan membawa banyak keuntungan untuk bisnis jangka panjang. Selain itu, walaupun memiliki definisi yang bertolak belakang, tapi antara brand value dengan brand equity sama-sama memiliki pengaruh besar. Baik dalam hal penjualan dan peningkatan brand awareness terhadap perusahaan.

inMarketing adalah Digital Transformation Consultant dan Digital Marketing Strategy yang fokus pada Leads Conversion, Data-Driven dan Digital Analytics. Kami membantu korporasi untuk tumbuh lebih cepat dengan Marketing Technology Strategy. Konsultasi dengan kami? Contact.