Setiap perusahaan membutuhkan strategi bisnis (business strategy) untuk mendukung perkembangan dan pertumbuhan bisnis. Terutama di tengah persaingan dengan kompetitor yang kian ketat maupun ancaman pendatang baru yang terus masuk ke pangsa pasar.
Oleh sebab itu, merancang strategi bisnis merupakan suatu hal yang wajib perusahaan lakukan. Tanpa adanya business plan atau perencanaan bisnis yang matang, maka perusahaan tidak dapat menyusun strategi yang tepat untuk mengembangkan usaha. Bahkan, perusahaan bisa mengalami kesulitan untuk bertahan dalam persaingan di pasar.
Dengan strategi bisnis yang tepat pula, perusahaan akan lebih mudah dalam mencapai tujuan dan target bisnis. Lantas, apa saja serba-serbi terkait strategi bisnis yang harus perusahaan pahami sebelum menerapkannya dalam business process secara langsung?
Simak ulasan selengkapnya melalui artikel berikut ini.
Apa Itu Business Strategy?
Melansir dari Indeed, strategi bisnis atau business strategy adalah sebuah rencana yang perusahaan rancang untuk mendukung kesuksesan proses bisnis sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Misalnya strategi untuk menarik lebih banyak sales lead, meningkatkan akuisisi pelanggan, meningkatkan kepuasan pelanggan (customer satisfaction), meningkatkan kualitas produk dan penjualan (sales growth), atau menghasilkan revenue bisnis dan rasio profitabilitas sebanyak-banyaknya.
Selain itu, strategi bisnis juga bisa kita artikan sebagai upaya perusahaan untuk mengambil suatu tindakan dalam membuat keputusan (decision making) untuk memenuhi dan mencapai tujuan bisnis. Sehingga, sebuah strategi bisnis harus menunjukkan manfaat dan keuntungan (profit) apa yang bisa perusahaan dapatkan.
Manfaat Business Strategy
Ada berbagai macam manfaat yang bisa bisnis dapatkan dengan merancang strategi yang tepat. Antara lain :
Menjadi Pedoman dalam Membangun Bisnis
Sebuah strategi bisnis bisa menjadi pedoman atau tolok ukur (benchmark) dalam membangun sebuah bisnis. Dengan adanya strategi bisnis, pebisnis akan terbantu untuk mengetahui arah pengembangan usaha dan orientasi kedepannya.
Dengan strategi bisnis pula, seluruh anggota perusahaan dapat bekerja sama dan berpartisipasi dalam mencapai satu tujuan, sesuai dengan business plan dan business model yang telah dirancang.
Mengetahui Tingkat Keberhasilan
Manfaat berikutnya adalah mengetahui tingkat keberhasilan dari langkah bisnis yang mereka lakukan. Dengan merancang business strategy, perusahaan bisa melakukan analisis bisnis untuk mengetahui seberapa efisien setiap tahapan dalam proses bisnis.
Contohnya, penjualan sebuah produk atau layanan mengalami peningkatan sebesar 15% pada kuartal pertama tahun 2022. Namun, target perusahaan adalah 20%. Oleh sebab itu, maka perlu adanya analisis pada strategi yang sudah perusahaan terapkan, agar perusahaan bisa mencapai target yang sesuai.
Memenangkan Persaingan dengan Kompetitor
Perusahaan juga bisa memenangkan persaingan dengan kompetitor atau pesaing di pasar dengan merancang strategi bisnis yang tepat. Tentu saja strategi ini membutuhkan dukungan dari market research (riset market), market analysis, market development, analisis daya saing, hingga competitive analysis (analisis kompetitor) sebagai elemen pendukung.
Dengan mengumpulkan informasi-informasi tersebut, perusahaan pun dapat menyusun strategi bisnis yang efektif guna memenangkan persaingan di pasar.
Baca Juga :
- Memahami Lima Elemen Porter Five Forces untuk Tingkatkan Daya Saing Bisnis
- 5 Jenis Pasar Bisnis (Business Market) dan Bedanya Dengan Pasar Konsumen
Komponen Business Strategy
Dalam penerapannya, strategi bisnis terdiri atas beberapa komponen. Di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Operating Strategy (Strategi Operasi)
Merupakan sebuah strategi yang perusahaan lakukan untuk mengubah input menjadi output yang bernilai. Input di sini contohnya adalah bahan baku, mesin produksi, SDM, dan lain sebagainya. Sedangkan outputnya berupa product value, customer value, customer satisfaction, customer experience, dan lain-lain.
2. Marketing Strategy (Strategi Pemasaran)
Komponen berikutnya adalah strategi marketing atau strategi pemasaran. Sebagaimana kita tahu, pemasaran menjadi salah satu ujung tombak dalam kesuksesan bisnis. Dengan marketing operations yang efektif, maka peluang perusahaan untuk meraup lebih banyak keuntungan dari proses penjualan pun akan semakin meningkat.
Strategi marketing ini terdiri dari banyak aspek. Misalnya market segmentation, product strategy, product roadmap, strategi romosi, pricing strategy (penetapan harga pasar), positioning (market positioning dan product positioning), segmentasi pelanggan, dan masih banyak lainnya.
Hal ini lantaran setiap pangsa pasar memiliki karakteristik tertentu. Sehingga, perusahaan harus memahami benar mana segmen pasar yang akan mereka masuki untuk memasarkan produk/layanan.
3. Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia
Berikutnya adalah komponen SDM atau sumber daya manusia. Pada dasarnya, tidak ada bisnis yang bisa berjalan dengan optimal tanpa adanya sumber daya manusia yang mumpuni sebagai penyokong. Maka dari itu, perusahaan membutuhkan tenaga kerja yang memiliki kemampuan atau skill memadai di bidang masing-masing untuk mendorong kesuksesan bisnis.
Strategi sumber daya manusia sendiri meliputi perekrutan karyawan berkualitas, onboarding karyawan, penilaian kinerja (misalnya menggunakan KPI atau performace appraisal seperti bell curve), corporate communication yang efektif, memberikan motivasi, dan memanajemen SDM yang berkualitas.
Dengan strategi SDM yang baik, maka perusahaan dapat terus mempertahankan dan meningkatkan performa bisnis. Bahkan, perusahaan juga dapat mewujudkan TQM (Total Quality Management) atau manajemen mutu terpadu yang akan mendorong kesuksesan bisnis.
Melalui strategi ini pula, perusahaan dapat mengurangi employee turnover dan meningkatkan employee retention. Terutama bagi karyawan yang menunjukkan kinerja terbaik untuk perusahaan.
4. Financial Strategy (Strategi Keuangan)
Komponen berikutnya adalah strategi keuangan atau financial strategy. Sesuai dengan namanya, strategi ini berkaitan dengan manajemen atau pengelolaan keuangan perusahaan. Sebab sejatinya, sebuah bisnis yang efisien adalah yang mampu menghasilkan keuntungan besar namun meminimalisir pengeluaran biaya produksi.
Inilah sebabnya, pengaturan keuangan sangat penting dalam business strategy. Perusahaan perlu memastikan kondisi financial tetap stabil demi kelangsungan bisnis kedepannya. Hal ini dapat tercapai dengan cara mengelola business asset sebaik mungkin, melakukan financial forecasting dan sales forecasting untuk mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, serta melakukan ekspansi dan investasi yang menjanjikan.
Baca Juga :
- Perbedaan Business Analytics dan Business Intelligence untuk Perkembangan Bisnis
- Pahami Financial Report dan Bedanya Dengan Financial Statement
Contoh Business Strategy
Guna memperdalam pemahaman Anda, berikut ini adalah beberapa contoh business strategy sukses yang dapat menginspirasi:
Contoh yang pertama adalah Facebook atau Meta. Strategi bisnis Facebook adalah dengan melakukan akuisisi. Sebagaimana yang kita tahu, hingga saat ini Facebook sudah mengakuisisi Instagram, WhatsApp, Oculus VR, Beluga, Onavo, dan masih banyak lainnya. Strategi bisnis Facebook ini berfokus pada membeli atau mengakuisisi kompetitor untuk meningkatkan jangkauan dan basis pelanggan (customer base).
Apple
Strategi bisnis yang raksasa teknologi ini lakukan adalah diferensiasi produk. Apple terkenal membedakan sistem operasi produk mereka dengan milik kompetitor. Perbedaan inilah yang menyebabkan produk-produk Apple terkesan lebih standout atau menonjol di pasaran. Sehingga, Apple bisa membangun basis pelanggan sendiri yang setia menggunakan produknya dan menciptakan brand loyalty.
HubSpot
Contoh berikutnya datang dari HubSpot. Strategi bisnis yang perusahaan ini gunakan adalah membuat platform untuk marketing content atau konten marketing. Tujuannya adalah untuk mempromosikan produk melalui berbagai macam artikel yang bermanfaat dan relevan bagi audiens (target pasar) mereka.
HubSpot mengaplikasikan strategi konten marketing yang bisa menjawab seluruh pertanyaan dari pelanggan sesuai dengan proses customer journey. Tercatat, strategi ini sukses membuat HubSpot meraup pendapatan hingga USD 2 miliar.
OnePlus
Perusahaan yang satu ini terkenal melakukan strategi bisnis permainan harga. OnePlus meluncurkan produk dengan berbagai fitur yang hampir sama dengan kompetitor, namun mematok harga yang jauh lebih murah. Contohnya adalah OnePlus 6T yang hampir sama dengan iPhone X dari Apple.
Strategi bisnis ini membuat OnePlus menciptakan reputasi (brand reputation) dan citra merek (brand image) sebagai brand smartphone premium dengan fitur canggih namun memiliki harga ekonomis. Bahkan, strategi ini membawa OnePlus menjadi salah satu merek smartphone paling populer di Cina, India, dan sejumlah negara lainnya.
Demikian adalah penjelasan mengenai manfaat business strategy beserta komponen dan contoh sukses penerapannya. Pada dasarnya, semua bisnis memang memerlukan perencanaan bisnis yang matang agar dapat mencapai tujuan perusahaan serta meningkatkan business growth rate.
Selain merancang strategi bisnis, Anda juga bisa menggunakan layanan digital marketing agency untuk membantu mengembangkan bisnis. Beberapa strategi yang bisa diimplementasikan adalah growth hack marketing, inbound marketing, 360 Digital Marketing, serta Data-driven marketing agar perusahaan semakin berkembang pesat.
Baca Juga :
- Manfaat dan Tahapan Membuat Business Process Mapping Untuk Efektivitas Operasional Perusahaan
- Memahami 4 Komponen MOST Analysis dan Peran Pentingnya untuk Kesuksesan Bisnis
inMarketing adalah Digital Transformation Consultant dan Digital Marketing Strategy yang fokus pada Leads Conversion, Data-Driven dan Digital Analytics. Kami membantu korporasi untuk tumbuh lebih cepat dengan Marketing Technology Strategy. Konsultasi dengan kami? Contact.