Cara Membuat Buyer Persona Untuk Kesuksesan Bisnis

Cara Membuat Buyer Persona Untuk Kesuksesan Bisnis

Dalam rangka menciptakan bisnis profesional, Anda tidak hanya harus berfokus pada penggunaan strategi marketing terbaik atau kegiatan promosi tertentu, melainkan juga mengidentifikasi siapa target konsumen Anda dan apa keinginan konsumen. Terutama bagi Anda yang menggunakan strategi digital marketing dan inbound marketing, buyer persona adalah faktor terpenting agar bisnis Anda dapat memasarkan produk kepada target pasar yang jelas.

Konsep buyer persona tidak hanya berlaku bagi perusahaan rintisan baru yang baru saja akan membuat strategi go-to-marketnya. Tapi bisnis yang sudah lama ada juga perlu mendefinisikan ulang persona konsumennya dalam kurun waktu tertentu karena pengaruh tren pasar, teknologi, dan jenis teknik pemasaran itu sendiri.

Apabila Anda berhasil mendapatkan data target konsumen yang ideal, maka Anda dapat dengan mudah menarik dan mempertahankan pengunjung, leads, dan pelanggan berkualifikasi tinggi ke bisnis Anda. Alhasil, tujuan dan target bisnis Anda dapat tercapai dan bisnis Anda menemukan jalan kesuksesan.

Jadi, apa sebenarnya buyer persona itu? Mengapa keberadaannya begitu penting untuk implementasi proses bisnis Anda? Dan bagaimana cara mengidentifikasi dan membuat buyer persona terbaik untuk bisnis?

Ketahui jawaban selengkapnya melalui penjelasan artikel di bawah ini.

Apa Itu Buyer Persona?

Buyer persona adalah sebuah representasi sederhana dari pelanggan ideal Anda berdasarkan  data dari riset pasar atau analisis kompetitor. Buyer persona adalah langkah utama dalam upaya memenuhi kebutuhan konsumen dan membantu Anda dapat memahami pelanggan Anda (dan calon pelanggan) dengan lebih baik.

Baca Juga:

Berdasarkan pengertian di atas, data persona yang dimaksud meliputi nama dan foto pelanggan. Selain itu, Anda juga perlu melengkapi data-data berikut ini.

digital marketing agency
  • Demografis – Usia, jenis kelamin, lokasi tempat tinggal, jumlah pendapatan (bagi konsumen yang bekerja), dan jenjang pendidikan.
  • Status profesional – Nama dan tingkat jabatan kerja serta nama dan jenis industri tempat konsumen bekerja.
  • Psikografis – Tujuan hidup (pribadi dan bidang profesional) dan keyakinan (agama dan kewarganegaraan).
  • Pain point dan tantangan – Masalah utama yang ingin pelanggan selesaikan melalui perusahaan Anda, tantangan yang mereka hadapi, dan kekhawatiran pelanggan selama menghadapi masalah.
  • Sumber informasi – Blog, website, media sosial, influencer atau tokoh terkemuka, dan jenis acara yang pelanggan sukai dan sering kunjungi.
  • Proses pembelian – Peran persona dalam proses pengambilan keputusan pembelian, seberapa sering pelanggan membeli suatu produk atau layanan (customer lifecycle), dan apa yang membuat mereka berhenti melakukan proses pembelian.

Pentingnya Buyer Persona Dalam Keputusan Strategi Marketing

Pentingnya Persona Pembeli Dalam Keputusan Strategi Marketing

Dalam dunia marketing, mendefinisikan buyer persona berguna agar Anda dapat menyesuaikan strategi pemasaran konten berdasarkan perjalanan pembeli (customer journey) persona, dan menciptakan brand experience yang lebih personal. Konsep ini juga membantu Anda memfokuskan waktu dan tenaga untuk mengembangkan produk agar sesuai dengan kebutuhan (market orientation), perilaku (consumer behavior), dan minat target pelanggan Anda.

Dengan buyer persona, Anda dapat menyelaraskan semua perencanaan pemasaran, pekerjaan pemasaran, perencanaan penjualan, dan pelayanan pelanggan di perusahaan Anda. Artinya, pengelompokkan persona pembeli akan memudahkan pekerjaan tim produk, tim marketing, tim sales, dan tim layanan pelanggan.

Misalnya, Anda berencana mengirim email pemeliharaan pelanggan prospek (lead nurturing email) yang sama ke semua pelanggan di database Anda. Alih-alih demikian, Anda dapat mengelompokkan berdasarkan persona pembeli dan menyesuaikan pesan Anda sesuai karakteristik tiap persona. Tergantung pada niche bisnis, Anda bisa memiliki sedikitnya satu atau dua persona dan paling banyak 10-20 persona.

Baca Juga:

Tahapan Membuat Buyer Persona Untuk Bisnis

Untuk menciptakan persona pembeli, Anda tidak bisa hanya mengandalkan asumsi saja. Beberapa kesimpulan mungkin memang diperlukan, tetapi sebagian besar pembuatan persona bergantung pada survei, yang dapat Anda lakukan melalui wawancara atau pengisian formulir.

Jika Anda mengajukan pertanyaan yang tepat, maka Anda akan dapat mengumpulkan semua informasi yang Anda butuhkan untuk membangun persona pembeli yang akurat. Berikut ini beberapa langkah yang perlu Anda lakukan dalam membuat buyer persona.

1. Riset Data dan Informasi Target Pasar

Pertama-tama, pastikan Anda mendapatkan semua data persona, mulai dari demografis hingga proses pembelian yang telah kami sebutkan di atas. Untuk mendapatkannya, Anda dapat menganalisis database pelanggan Anda untuk menemukan tren tentang cara mereka mengolah informasi konten tertentu.

Selain itu, Anda juga bisa mendapatkan data persona dengan memanfaatkan fitur form landing page situs bisnis. Pastikan bahwa pertanyaan yang Anda tulis dalam landing page tidak terlalu bertele-tele, jelas, dan mudah diakses oleh pelanggan. Beberapa marketer juga memanfaatkan tools analisis seperti Google Analytics dan media sosial seperti Facebook (sekarang Meta) dan Instagram Analytics.

2. Analisis Data yang Berhasil Didapatkan

tahapan membuat buyer persona adalah analisis data

Setelah itu, Anda harus menganalisis dan mengatur segala macam data yang Anda dapatkan dari langkah poin pertama. Cari karakteristik umum di antara orang-orang yang mengisi form persona serta apa masalah dan tantangan yang paling banyak pelanggan sebutkan.

Bila Anda merasa data feedback persona yang terkumpul belum cukup untuk Anda bisa mengidentifikasi buyer persona, Anda bisa minta bantuan ke tim customer service atau tim sales agar dapat menyampaikan beberapa pertanyaan secara langsung kepada pelanggan. Dengan demikian, Anda akan memahami jenis konten apa yang akan relevan dengan kebutuhan dan permasalahan mereka.

Tak hanya itu, Anda juga perlu memutuskan berapa banyak persona yang akan bisnis Anda miliki. Tentukan apakah mungkin untuk mengumpulkan informasi hanya untuk satu persona atau perlu membuat lebih banyak profil persona. Terlepas dari jumlah persona, ingatlah bahwa strategi pemasaran Anda harus mencakup semuanya.

3. Identifikasi Tujuan Pelanggan dan Langkah Strategis Membantu Pelanggan

Selanjutnya, dari data feedback yang Anda terima, maka seharusnya Anda jadi tahu apa permasalahan dan pain point konsumen terhadap masalah tersebut. Sehingga, Anda bisa mudah mencari tahu tujuan atau goals yang ingin pelanggan capai dengan brand perusahaan Anda.

Mulai dari tujuan yang bersifat pribadi hingga profesional atau menyangkut soal kelebihan brand Anda. Dengan begitu, Anda memiliki pengetahuan dasar dalam mengembangkan lini bisnis dan produk terbaik untuk pelanggan Anda. Dan juga Anda telah membangun hubungan yang lebih baik dengan pelanggan (relationship marketing) sembari melaksanakan strategi pemasaran bisnis.

4. Tentukan Kategori Persona

Langkah terakhir membuat buyer persona adalah dengan mengkategorikan persona sesuai sifat atau karakteristiknya. Misalnya competitive persona yang merupakan golongan pelanggan yang cenderung akan mencari produk edisi terbatas sebagau bentuk meningkatkan kualitas diri.

Lalu, ada juga spontaneous persona yang merupakan golongan pelanggan yang mudah dipengaruhi pelanggan yang sudah membeli produk atau layanan Anda sebelumnya. Berbeda dengan methodical persona yang merupakan golongan persona yang bersifat sangat teliti dan logis dalam setiap pengambilan keputusan pembelian. Dan terakhir, humanistic persona yang merupakan golongan pelanggan yang cenderung lama butuh banyak pertimbangan sebelum memutuskan pembelian.

Pada akhirnya, hasil dari penentuan buyer persona adalah untuk mendapatkan perhatian dari pengunjung loyal (customer loyalty), menarik leads yang relevan, dan memfasilitasi proses konversi lead dan retensi pelanggan (customer retention). Melansir dari NetProspex, perusahaan yang berhasil menentukan buyer personanya akan mengalami peningkatan jumlah tampilan halaman per kunjungan sebanyak 100%, durasi kunjungan situs bisnis sebanyak 900%, dan ROI pemasaran sebanyak 171%.

Baca Juga:

inMarketing adalah Digital Transformation Consultant dan Digital Marketing Strategy yang fokus pada Leads Conversion, Data-Driven dan Digital Analytics. Kami membantu korporasi untuk tumbuh lebih cepat dengan Marketing Technology Strategy. Konsultasi dengan kami? Contact.