Sejatinya setiap pelaku bisnis harus mampu memahami pentingnya keterlibatan pelanggan di hampir semua proses pemasaran. Tujuannya adalah agar bisnis lebih dikenal dan memiliki brand value yang cukup memuaskan. Selain itu, Anda perlu melakukan strategi marketing yang tertarget yang mana tetap menjaga dan mengutamakan privasi pelanggan. Hal inilah yang membuat Hermawan Kartajaya menggolongkan beberapa instrumen atau elemen marketing 5.0.
Seperti yang diketahui pada Februari 2021 lalu, Hermawan Kartajaya bersama Iwan Setiawan dan Philip Kotler “Bapak Marketing” merilis buku konsep marketing baru berjudul Marketing 5.0: Technology for Humanity. Dalam konsep marketing 5.0, ada lima elemen yang membentuk dan saling mendukung dalam ketercapaian pemasaran terbaik. Mulai dari data driven marketing, predictive marketing, contextual marketing, augmented marketing, dan agile marketing.
Lalu, seperti apa penerapan tiap-tiap jenis pemasaran tersebut agar tiap pelaku bisnis mampu menciptakan iklim pemasaran yang terbarukan tanpa meninggalkan nilai pembeli? Ketahui jawaban selengkapnya di bawah ini.
5 Elemen Marketing 5.0 Versi Hermawan Kartajaya Dkk
Pada dasarnya, marketing 5.0 adalah penerapan teknologi yang meniru manusia dalam menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan, dan meningkatkan nilai di seluruh perjalanan pelanggan (customer journey). Dalam mencapainya, perusahaan harus memanfaatkan simbiosis yang seimbang antara manusia dan kecerdasan komputer.
1. Data Driven Marketing
Data driven marketing adalah aktivitas mengumpulkan dan menganalisis big data dari berbagai sumber internal dan eksternal. Setelah itu, pebisnis membangun ekosistem data untuk mendorong dan mengoptimalkan keputusan marketing. Ini adalah disiplin pertama dalam elemen marketing 5.0 yang mana setiap keputusan harus dibuat dengan data yang memadai.
Manfaat Data Driven Marketing
Data driven marketing dapat meningkatkan pengalaman pelanggan (customer experience) dan persepsi brand karena memberi organisasi Anda pemahaman tentang kebutuhan dan minat konsumen. Anda juga berkesempatan meningkatkan tingkat konversi (conversion rate) karena target pesan yang diaktifkan oleh data driven marketing cenderung lebih menarik perhatian pengguna.
Baca Juga:
- 6 Digital Marketing Technology untuk Bantu Kesuksesan Bisnis 2022
- 7 Strategi Relationship Marketing Terbaik untuk Tingkatkan Loyalitas dan Kepuasan Pelanggan
Langkah-langkah dalam Data Driven Marketing
Menerapkan rencana data driven marketing bisa jadi rumit. Anda harus melakukan beberapa langkah secara urut dan terstruktur dengan rencana dan sumber daya yang diperlukan untuk menyelesaikan rencana itu sendiri.
Jika Anda mencoba membangun profil pengguna tingkat personal, Anda perlu memprioritaskan pengumpulan informasi konsumen. Jika Anda mencoba melacak jalur pembelian dan perjalanan pelanggan, fokuslah pada data atribusi. Setelah Anda menentukan tujuan Anda, pastikan Anda telah menetapkan KPI yang akan memungkinkan Anda untuk mengukur keberhasilan program Anda.
Pastikan untuk menetapkan kebijakan kualitas data yang jelas. Ini akan memastikan Anda membuat keputusan berdasarkan data terkini dan representatif yang tersedia.
2. Agile Marketing
Agile marketing adalah penggunaan strategi taktis tim untuk membuat konsep, merancang, mengembangkan, dan memvalidasi produk dan kampanye pemasaran dengan cepat. Kelincahan perusahaan untuk menghadapi pasar yang selalu berubah menjadi disiplin kritis kedua dalam elemen marketing 5.0 yang harus perusahaan kuasai.
Manfaat Agile Marketing
Manfaat pertama dan paling ditekankan dari agile marketing adalah peningkatan kecepatan dalam memberikan nilai bisnis. Hal ini dicapai melalui perubahan dalam struktur perusahaan dan cara tim merencanakan dan melaksanakan kegiatan pemasaran.
Selain itu, agile marketing bertujuan untuk menciptakan visibilitas ke dalam proses tim melalui alur kerja yang divisualisasikan pada titik kontak yang dominan. Alih-alih menyimpan semuanya dalam spreadsheet yang sangat besar, atau tersembunyi di suatu tempat di hard drive, visualisasi meningkatkan kolaborasi antara individu dan tim di dalam departemen pemasaran.
Penekanan agile marketing pada eksperimen mengartikan bahwa tim pemasaran harus menyelaraskan marketing campaign dengan data untuk mengukur keberhasilan.
Karena agile marketing mendukung kecepatan yang lebih besar dan umpan balik yang berkelanjutan, jenis marketing ini memungkinkan tim untuk menyesuaikan dan mengadaptasi marketing campaign saat diinginkan, daripada berkomitmen pada campaign yang panjang dan tidak fleksibel. Alhasil, Anda akan menempatkan prioritas yang lebih besar pada kebutuhan konsumen dan memungkinkan tim untuk mengukur risiko dari upaya mereka sebelum campaign menjadi ketinggalan zaman.
Baca Juga:
- 5 Contoh Marketing Campaign Sukses Untuk Inspirasi Bisnis
- Manfaat dan Cara Menggunakan Artificial Intelligence Marketing
3. Predictive Marketing
Predictive marketing melibatkan penggunaan ilmu data dan analitik untuk memutuskan strategi dan teknik pemasaran mana yang paling mungkin berhasil. Dalam penerapannya predictive marketing menggunakan big data, data mining, pemodelan statistik, kecerdasan buatan (artificial intelligence) atau machine learning, dan berbagai macam proses lainnya untuk mengembangkan perkiraan perilaku pelanggan (customer behaviour) yang akurat.
Singkatnya, elemen marketing 5.0 ini merujuk pada proses membangun dan menggunakan analitik prediktif, terkadang dengan machine learning, untuk memprediksi hasil aktivitas pemasaran sebelum diluncurkan.
Manfaat Predictive Marketing
Karena strategi marketing ini dapat melihat masa depan bisnis (business forecast) lebih andal daripada metode berbasis data sebelumnya, predictive marketing dapat memberi marketer cara yang cukup efektif untuk menghemat dan menghasilkan keuntungan (revenue) bisnis.
Pada saat yang sama, predictive marketing juga dapat menghilangkan kebutuhan data scientists untuk menginterpretasikan hasil. Di samping memberi marketer kekuatan untuk bekerja dengan kumpulan data itu sendiri.
Tools predictive marketing memungkinkan perusahaan mengambil data pemasaran dan membuat prediksi akurat tentang kapan pelanggan akan melakukan pembelian, bagaimana mereka akan melakukannya, dan berapa banyak yang akan mereka belanjakan.
4. Contextual Marketing
Contextual marketing adalah aktivitas mengidentifikasi dan membuat profil serta memfasilitasi pelanggan dengan interaksi yang dipersonalisasi dengan memanfaatkan sensor dan antarmuka digital di ruang fisik. Elemen marketing 5.0 ini adalah kunci utama yang memungkinkan marketer untuk melakukan pemasaran one-to-one secara real-time, tergantung pada konteks pelanggan.
Jenis marketing ini akan mentargetkan audiens online melalui iklan yang tersebar di website dan media sosial berdasarkan kebiasaan penjelajahan online audiens. Dengan menampilkan iklan pilihan kepada audiens, Anda dapat meningkatkan jumlah klik per iklan dan konversi penjualan yang mengarah ke penjualan aktual.
Manfaat Contextual Marketing
Menerapkan contextual marketing tidak memerlukan investasi besar. Untuk membangun konteks komunikasi Anda, Anda hanya perlu memiliki data yang benar. Itu berarti Anda perlu menyiapkan pengumpulan dan pengambilan data pelanggan melalui alat CRM.
Karena jenis marketing ini bersifat sangat personalized, pesan pemasaran yang dikirim ke konsumen akan tepat waktu dan diposisikan secara strategis. Dengan begitu Anda berkesempatan meningkatkan customer experience dan customer satisfaction.
Tujuan contextual marketing adalah untuk menciptakan interaksi dengan konsumen di samping mengantisipasi kebutuhan mereka. Anda tidak hanya akan menempatkan brand Anda di depan pelanggan, tetapi juga mendorong partisipasi aktif dari komunikasi brand Anda. Semakin Anda terlibat dengan pelanggan, maka semakin baik peluang Anda untuk mempertahankan, mengakuisisi pelanggan, dan mengubah mereka menjadi leads generation.
5. Augmented Marketing
Terakhir, augmented marketing adalah penggunaan teknologi digital untuk meningkatkan produktivitas marketer yang menghadapi pelanggan dengan teknologi yang meniru manusia seperti chatbots dan virtual assistants. Elemen marketing 5.0 ini memastikan bahwa marketer menggabungkan kecepatan dan kenyamanan antarmuka digital dengan empati yang berpusat pada manusia.
Singkatnya, untuk memberikan market value, augmented reality harus dapat meningkatkan pengalaman pengguna (user experience). Taak hanya itu, AR (singkatan augmented reality) harus dapat memberikan interaksi yang menarik dan bermerek sehingga mendorong bagian otentik dari strategi komunikasi brand. Umumnya, augmented marketing berhubungan dengan immersive buy journey pelanggan.
Manfaat Augmented Marketing
Banyak sumber mengatakan bahwa augmented marketing dapat meningkatkan penjualan, menekankan pentingnya brand value, dan menciptakan customer experience yang unik. Tapi lebih dari itu, ada banyak manfaat spesifik lainnya.
Ahli strategi penjualan dan indirect sales dapat memanfaatkan teknologi AR agar brand dapat menciptakan buzz market yang sangat dibutuhkan bisnis. Augmented marketing memungkinkan pelanggan untuk memberikan sentuhan pribadi pada konten online dengan bantuan aplikasi dan materi lain yang telah tersedia.
Perhatikan contoh berbelanja di supermarket. Dengan menggunakan aplikasi AR mobile, pelanggan dapat menyaring harga barang yang di pasarkan, kupon apa yang mungkin tersedia, dan kombinasi pembelian apa yang masuk akal.
Oleh sebab itu, dalam menghadapi era marketing 5.0 yang kompetitif, Anda perlu siapkan segala macam strategi dan resources marketing. Peranan marketer menjadi sangat penting bukan hanya sebagai pelaksanan atau operator teknologi, tetapi justru sebagai penggagas, pencipta ide, gagasan, solusi, dan inovasi dalam strategi pemasaran.
Baca Juga:
- 10 Tren Marketing 2022 yang Wajib Anda Tahu, Ada Metaverse Hingga NFT
- 6 Prediksi Consumer Behavior di Tahun 2022, Strategi Jitu Tingkatkan Brand Loyalty
inMarketing adalah Digital Transformation Consultant dan Digital Marketing Strategy yang fokus pada Leads Conversion, Data-Driven dan Digital Analytics. Kami membantu korporasi untuk tumbuh lebih cepat dengan Marketing Technology Strategy. Konsultasi dengan kami? Contact.