Ada banyak sekali jenis strategi pemasaran yang bisa marketer manfaatkan untuk menarik perhatian dan minat dari target pasar. Akan tetapi, salah satu strategi pemasaran yang paling efektif dan dianggap paling optimal adalah emotional marketing.
Bukan tanpa alasan. Strategi ini sangat populer di kalangan marketer karena dapat memengaruhi emosional dari audiens. Dengan demikian, marketer dapat memanfaatkan emosi audiens untuk meningkatkan brand awareness, sekaligus melakukan lead nurturing agar audiens beralih ke tahapan sales funnel selanjutnya, hingga melakukan aksi berupa pembelian.
Selain itu, strategi emotional marketing juga terbukti dapat meningkatkan hubungan baik dan interaksi antara audiens dengan brand Anda. Dengan relationship yang baik, tentunya Anda pun akan lebih mudah menciptakan customer loyalty, brand loyalty, sekaligus brand authority untuk bisnis. Tak cuma itu, kesempatan untuk mendapatkan leads baru dari rekomendasi dan advocacy juga akan semakin terbuka dengan lebar.
Melalui artikel berikut ini, kami akan menjelaskan secara rinci tentang apa itu emotional marketing, manfaat, cara menerapkan, serta alasan mengapa strategi marketing ini sangat efektif untuk menggaet lebih banyak pelanggan yang loyal.
Apa Itu Emotional Marketing?
Melansir dari HubSpot, emotional marketing adalah salah satu strategi pemasaran dan periklanan yang menggunakan emosi agar audiens lebih memperhatikan, mengingat brand, dan melakukan pembelian. Sesuai dengan namanya, strategi ini akan memanfaatkan emosi target audiens Anda, seperti kebahagiaan, kesedihan, kemarahan, atau bahkan ketakutan.
Strategi marketing ini terbentuk dengan prinsip bahwa setiap manusia pasti memiliki emosi. Bahkan, emosi juga dapat memengaruhi proses pengambilan keputusan dan mendorong seseorang untuk melakukan suatu tindakan. Inilah sebabnya, strategi ini sangat efektif untuk membuat audiens Anda merasa lebih terhubung dan tertarik dengan brand Anda selama proses perjalanan pelanggan (customer journey). Hingga akhirnya memutuskan untuk melakukan pembelian dalam tahapan pemasaran yang mereka lalui.
Selain itu, mengutip dari studi Nielsen pada tahun 2016 lalu menunjukkan bahwa marketing campaign dengan memanfaatkan emosi pelanggan dapat berdampak pada peningkatan penjualan hingga 23% serta peningkatan jumlah pelanggan setia. Sehingga, emotional marketing memang telah terbukti menjadi salah satu strategi yang ampuh untuk meningkatkan konversi leads menjadi pelanggan potensial.
Kenapa Emotional Marketing Menjadi Strategi yang Efektif?
Sebagaimana kita bahas dalam penjelasan sebelumnya, strategi ini terbukti efektif untuk meningkatkan angka penjualan dan customer loyalty. Berikut ini adalah beberapa alasan kenapa emotional marketing menjadi salah satu strategi yang harus marketer terapkan:
1. Lebih Mudah Diingat oleh Audiens
Melansir dari Spiralytics, saat mengalami peristiwa yang membangkitkan emosi, manusia akan lebih mudah mengingat peristiwa tersebut. Prinsip ini pula lah yang menjadikan emotional marketing menjadi strategi yang lebih mudah diingat dan membekas di hati audiens Anda.
Contohnya adalah strategi digital marketing campaign berupa iklan dengan alur yang menarik dengan mengemas cerita perjuangan keluarga. Iklan tersebut tentunya akan dapat memengaruhi emosi audiens, membuat mereka mudah mengingatnya, hingga merasa terkesan. Apalagi apabila Anda menyajikan iklan tersebut dalam beberapa sesi atau bersambung. Audiens pun tentunya akan merasa semakin penasaran, bukan?
Tipe iklan seperti akan membuat audiens tidak mudah bosan, sehingga Anda dapat menghindari terjadinya ad fatigue. Selain itu, tipe iklan seperti ini juga akan memberikan efek positif pada tingkat engagement sekaligus kesadaran merek (brand awareness).
Baca Juga :
- Memanfaatkan Customer Touchpoint untuk Optimasi Customer Journey
- Strategi Meningkatkan Customer Experience Yang Efektif
2. Konten Anda Akan Lebih Banyak Dibagikan
Di era serba digital seperti saat ini, tentunya hampir semua orang tidak bisa lepas dari media sosial. Yang mana menjadi platform untuk membagikan peristiwa, informasi, atau bahkan emosi tertentu.
Nah, dengan memanfaatkan hal tersebut, strategi emotional marketing bisa menjadi lebih efektif. Hal ini karena iklan atau konten marketing yang mampu menyentuh emosi audiens akan secara otomatis membuat mereka tergerak untuk membagikan konten tersebut pada orang lain. Semakin banyak konten Anda dibagikan, maka angka Share of Voice, impression, hingga CTR pun akan semakin meningkat.
Dengan meningkatnya metrik-metrik tersebut, maka artinya brand Anda akan semakin dikenal luas oleh banyak orang. Selain itu, Anda juga dapat memanfaatkannya untuk mengetahui sentimen pelanggan terhadap brand Anda, yang bisa Anda gunakan untuk memprediksi cunsomer behavior kedepannya.
3. Mempengaruhi Keputusan Pembeli
Sesuai dengan ulasan di awal, emotional marketing dapat mempengaruhi keputusan pembelian oleh pelanggan. Sebagai contoh, apabila ada produk dengan harga dan kualitas yang sama, tentunya pelanggan akan membeli produk yang memiliki ikatan emosional dengannya, bukan?
Inilah sebabnya strategi marketing ini dapat memengaruhi keputusan pembeli, yang nantinya akan meningkatkan pendapatan dan keuntungan untuk brand Anda.
4. Menginspirasi Audiens
Konten yang berkualitas, educational, dan mempengaruhi emosi audiens tentunya akan memberikan inspirasi. Sehingga, digital marketing campaign strategy Anda dapat menginspirasi audiens untuk melakukan tindakan tertentu.
Contohnya, sebuah brand membuat campaign mengenai pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, dampak buruk akibat kerusakan lingkungan yang bisa mengintai di masa depan seperti musnahnya satwa tertentu, serta bagaimana cara audiens dapat berpartisipasi dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan tersebut meskipun melalui hal sederhana.
Dengan demikian, audiens pun akan tergerak untuk melakukan langkah-langkah pelestarian lingkungan. Misalnya dengan hal sepele seperti membuang sampah pada tempatnya, serta melakukan gerakan menanam pohon.
5. Meningkatkan Loyalitas
Mengutip dari Motista, sebuah studi menyebutkan bahwa pelanggan yang memiliki hubungan emosional dengan brand akan lebih loyal, bahkan cenderung sering merekomendasikan brand kepada orang lain. Loyalitas atau kesetiaan pelanggan terhadap brand merupakan hal yang sangat penting bagi bisnis.
Sebab, sebagaimana kita tahu, mempertahankan pelanggan lama cenderung lebih sulit daripada mencari pelanggan baru. Selain itu, pelanggan yang setia juga dapat memberikan keuntungan hingga kontribusi yang lebih besar bagi perusahaan.
Namun, untuk mempertahankan pelanggan yang loyal, Anda tidak hanya memerlukan emotional marketing, melainkan juga membutuhkan program loyalty seperti customer loyalty program, hingga strategi relationship marketing yang efektif.
Baca Juga :
- 4 Komponen Utama Relationship Marketing dan Implementasinya
- Cara Menghitung Customer Lifetime Value (CLV) Bisnis yang Benar
Cara Menerapkan Strategi Emotional Marketing
Setelah mengetahui alasan pentingnya melakukan emotional marketing, lantas bagaimana cara menerapkannya?
Melansir dari Indeed, berikut ini beberapa tips yang bisa Anda lakukan guna menerapkan strategi emotional marketing yang efektif:
1. Kenali dan Pahami Audiens Anda
Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah dengan mengenali dan memahami target audiens Anda. Caranya adalah dengan melakukan riset pasar dan riset pelanggan. Misalnya memetakan pelanggan berdasarkan STP, melakukan segmentasi behavior, hingga mengamati perilaku pelanggan.
Cari tahu pula apa yang membuat pelanggan merasa terhubung dengan brand. Misalnya brand voice apa yang Anda gunakan, atau di saluran pemasaran mana pelanggan lebih sering berinteraksi dengan Anda. Selain itu, ketahui juga contoh emosi yang mudah mengingatkan pelanggan akan brand. Apakah itu, kebahagiaan, ketakutan, atau kesedihan.
2. Angkat Konsep yang Menginspirasi
Salah satu kunci utama dalam menerapkan emotional marketing adalah dengan mengangkat tema atau konsep yang menginspirasi audiens. Oleh sebab itu, Anda bisa mulai mencari tahu dan berkomitmen untuk tujuan yang dapat menginspirasi pelanggan sesuai dengan nilai perusahaan. Misalnya, menciptakan kampanye pemasaran untuk menjaga lingkungan atau memperjuangkan isu-isu sosial.
3. Buatlah Narasi yang Menarik
Iklan dengan narasi yang baik pastinya akan lebih berkesan bagi pelanggan, bukan? Maka dari itu, buatlah narasi yang menarik dengan storytelling yang dapat membangkitkan emosi audiens saat melihatnya.
Hal ini karena mayoritas audiens akan memiliki kesan pertama yang baik pada brand karena narasi yang tersampaikan dengan menarik. Agar lebih menarik dan persuasif, Anda juga bisa menambahkan CTA (call to action) di bagian akhir narasi iklan.
Itulah ulasan tentang apa itu emotional marketing dan alasan kenapa strategi ini harus diterapkan oleh para marketer untuk dapat meningkatkan minat calon pelanggan. Dengan penerapan strategi emotional marketing yang baik, maka kesempatan bagi brand Anda untuk meningkatkan brand awareness, angka konversi, hingga customer loyalty pun akan semakin terbuka lebar.
Sementara itu, selain menerapkan strategi emotional marketing, Anda juga bisa menggunakan layanan digital marketing agency untuk membantu mengembangkan bisnis. Beberapa strategi marketing yang bisa diimplementasikan adalah growth hack marketing, inbound marketing, 360 Digital Marketing, serta Data-driven marketing agar perusahaan semakin berkembang pesat.
Baca Juga :
- Pengertian Inbound Marketing dan Perbedaannya Dengan Outbound Marketing
- Cara Merancang 360 Degree Digital Marketing dan Contohnya
inMarketing adalah Digital Transformation Consultant dan Digital Marketing Strategy yang fokus pada Leads Conversion, Data-Driven dan Digital Analytics. Kami membantu korporasi untuk tumbuh lebih cepat dengan Marketing Technology Strategy. Konsultasi dengan kami? Contact.