Dalam dunia ketenagakerjaan yang semakin kompetitif dan bergerak cepat, sangat penting bagi perusahaan untuk memahami mengapa beberapa karyawannya pergi dan beberapa lainnya memilih tetap dan meningkatkan performa kerjanya. Sebagai pebisnis profesional, Anda harus memahami seberapa besar nilai karyawan selain nilai perusahaan, mengukur dampak finansial perusahaan dari retensi dan pergantian, serta mengelola dan meningkatkan retensi karyawan atau employee retention.
Employee retention akan selalu ada jika perusahaan mencurahkan segala usaha untuk mendapatkan karyawan berkualitas terbaik sejak masa perekrutan. HRD sebagai pihak yang bertanggung jawab untuk menemukan karyawan berpotensi sangat berperan aktif agar perusahaan dapat mempertahankan karyawan dalam waktu lama. Keduanya juga saling bekerja sama untuk merancang strategi-strategi terbaik dalam upaya retensi karyawan.
Lantas, sebenarnya apa itu employee retention? Bagaimana cara melakukan dan meningkatkan peluang perusahaan untuk mendapatkan retensi karyawan? Semua akan terjawab pada artikel ini.
Apa Itu Employee Retention?
Dalam bahasa Indonesia, employee retention artinya retensi karyawan atau mempertahankan karyawan. Sedangkan secara istilah, melansir dari Oracle Netsuite, employee retention adalah kemampuan perusahaan atau organisasi untuk mempertahankan SDM (dengan kata lain karyawan) yang mereka miliki untuk mencegah pergantian karyawan (employee turnover) atau jumlah orang yang meninggalkan pekerjaan dalam periode tertentu.
Retensi karyawan adalah prioritas tinggi untuk lingkungan organisasi SDM terkemuka lakukan saat ini. Pasalnya, menjaga dan sekaligus meningkatkan retensi karyawan memiliki dampak langsung pada kinerja dan keberhasilan bisnis dalam mencapai keseimbangan atau sinergi perusahaan (sustainability management).
Karena dengan memiliki sejumlah karyawan yang tepat dan berkualitas membuat perusahaan lebih mudah untuk mencapai tujuan bisnisnya. Ibarat kata, karyawan yang berkualitas adalah aset bisnis jangka panjang. Dan juga strategi retensi karyawan yang baik dapat mengurangi pengeluaran biaya akibat penggantian karyawan yang hilang.
Sebab, fakta yang Gallup dapatkan memperlihatkan bahwa biaya yang harus perusahaan keluarkan selama penggantian karyawan adalah berkisar antara 0,5 hingga 2 kali lipat dari gaji tahunan karyawan. Retensi karyawan dinyatakan sebagai persentase yang mana nantinya inMarketing juga akan membahasnya secara lengkap untuk Anda.
Baca Juga:
- 7 Cara Meningkatkan Daya Saing Bisnis UMKM yang Ampuh
- Mengenal Strategi Berbisnis Legendaris The Toyota Way
Cara Menghitung Employee Retention
Pada dasarnya, rumus untuk menghitung tingkat retensi karyawan (employee retention rate / ERR) cukup mudah. Anda hanya perlu membagi jumlah total karyawan yang tersisa selama periode tertentu dengan jumlah total karyawan yang Anda pekerjakan dalam satu periode. Setelah itu Anda kalikan dengan 100 untuk mendapatkan hasil akhir berupa persentase.
ERR = (Jumlah karyawan yang tersisa selama periode kerja tertentu : Total karyawan yang Anda pekerjakan pada awalnya) x 100
Misalnya, Anda merekrut 50 orang karyawan baru per Januari 2022 untuk masa kerja 1 tahun. Lalu, pada Januari 2023, karyawan periodik yang tersisa pada perusahaan Anda adalah 40 orang. Sehingga, hasil hitungannya adalah:
(40 : 50) x 100 = 80
Jadi, tingkat retensi karyawan pada perusahaan Anda adalah 80%.
7 Keuntungan Employee Retention
Ketika sebuah bisnis bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar dalam target pasar tertentu, retensi karyawan sangatlah penting. Walaupun beberapa ahli menyarankan bahwa tingkat retensi sebesar 90% adalah rate yang ideal, tapi kenyataannya ERR dapat bervariasi pada setiap niche bisnis dan industri.
Tapi lebih dari itu, kemampuan perusahaan untuk mempertahankan karyawan secara universal memiliki banyak keuntungan. Berikut ini beberapa keuntungan utama yang akan Anda dapatkan dalam pelaksanaan employee retention.
- Efisiensi proses rekrutmen dan pelatihan. Dengan berfokus pada retensi karyawan, perusahaan dapat mengurangi biaya perekrutan dan mendapatkan timbal balik yang lebih besar pada pelatihan karyawan.
- Peningkatan produktivitas perusahaan. Perusahaan yang memiliki retensi karyawan tinggi cenderung memiliki karyawan yang lebih berpotensi sehingga kerja perusahaan lebih produktif. Perusahaan juga bisa melakukan beberapa perencanaan berkelanjutan, seperti corporate social responsibility.
- Memiliki lebih banyak karyawan berpengalaman. Retensi karyawan membuat perusahaan memiliki banyak karyawan yang ingin lebih lama menetap di perusahaan tersebut. Sehingga karyawan pun akan lebih terlibat, berpengetahuan luas, dan terampil.
- Pengalaman pelanggan (customer experience) yang lebih baik. Karyawan yang telah lama bekerja di satu perusahaan pasti akan lebih terampil dalam mengelola pengalaman pelanggan dan mampu menciptakan hubungan dengan pelanggan yang lebih kuat. Alhasil, bisnis Anda juga dapat meningkatkan customer retention.
- Peningkatan kepuasan dan pengalaman karyawan. Karyawan yang puas dan bahagia seringkali akan memilih tinggal di perusahaan dalam waktu lama. Dengan kata lain, organisasi dengan tingkat retensi yang tinggi menciptakan kepuasan dan keterlibatan karyawan yang lebih besar. Melalui kepuasan karyawan, Anda juga bisa menemukan KPI sebagai indikator kinerja karyawan.
- Budaya perusahaan lebih kuat. Ketika karyawan lama selaras dengan budaya perusahaan (culture organization), mereka akan memperkuat etos kerja perusahaan.
- Peningkatan pendapatan perusahaan. Employee retention bukan hanya tentang menghemat biaya pengeluaran perusahaan, tapi juga berdampak positif pada pendapatan perusahaan (revenue bisnis). Sebab, perusahaan dengan tingkat retensi yang baik akan memberikan pengalaman pelanggan yang juga lebih baik sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan bisnis akibat penjualan yang juga bertumbuh (sales growth).
Baca Juga:
- Pengertian dan Ciri-Ciri Sales Culture Yang Sehat
- Panduan Dasar Cara Mengembangkan B2B Marketing 2022
Strategi Meningkatkan Peluang Employee Retention
Menurut data Hubspot baru-baru ini, marketer mengatakan bahwa alasan pergantian karyawan yang tinggi adalah karena kurangnya keseimbangan kehidupan kerja (work-life balance), kurangnya jadwal kerja yang fleksibel, dan kurangnya peluang pertumbuhan karir.
Nah, melalui upaya peningkatan employee retention, perusahaan secara efektif mengurangi pergantian karyawan dan terus memenuhi tujuan bisnis secara keseluruhan sehingga kesuksesan bisnis ada di depan mata. Berikut ini beberapa cara terbaik dalam meningkatkan retensi karyawan.
1. Terapkan Praktik Perekrutan yang Komprehensif
Seperti disebutkan di atas, retensi karyawan akan dimulai dengan mempekerjakan orang yang tepat. Cara terbaik untuk mempekerjakan orang yang tepat adalah dengan melakukan proses rekrutmen seprofesional mungkin dengan tujuan mempekerjakan orang yang tepat.
Tapi, bukan berarti Anda harus membuat kandidat karyawan melewati proses rekrutmen yang panjang dan berlarut-larut karena berpotensi membuat mereka beralih ke tempat lain. Utamanya, lakukan wawancara yang mendalam sehingga membantu Anda memahami kandidat.
2. Ciptakan Lingkungan Kerja yang Nyaman
Sebenarnya, definisi nyaman setiap orang akan berbeda-beda. Namun, pada kasus lingkungan kerja, Anda harus menciptakan lingkungan di mana karyawan bekerja di tempat yang mendukungnya.
Oleh karena itu, upayakan untuk menciptakan lingkungan di mana karyawan dapat berkembang dan memberi ruang agar mereka mengeluarkan semua kemampuan terbaiknya. Beberapa cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan memberikan pelatihan profesional sesuai job desc, menerapkan employee activation, mendukung work-life balance, mempraktikkan komunikasi yang efektif dan jelas, dan menawarkan keuntungan dan tunjangan.
Bentuk tunjangan pun ada banyak, misalnya asuransi kesehatan dan kecelakaan kerja, bonus akhir tahun atau hari raya, dan komisi lembur. Anda juga bisa sesekali memberikan bonus voucher diskon yang menguntungkan karyawan, dengan pertimbangan sepadan dengan hasil kerjanya.
3. Buat Rencana Pengembangan Karier
Bekerja sama dengan karyawan untuk membuat rencana pengembangan karier di tempat kerja adalah cara yang bagus untuk mendorong employee retention. Cara ini memberi karyawan menemukan tujuan awal untuk bekerja dan dapat menjadi faktor motivasi yang signifikan.
Anda bisa lakukan perencanaan karier per empat bulan, enam bulan, atau per tahun di mana manajer duduk bersama karyawan dan membahas mana karier terbaik dan apakah ada peluang terbuka untuk mereka mendalaminya. Aktivitas ini juga lebih dikenal dengan performance appraisal.
4. Buat Program Pengenalan Internal Antar Karyawan dan Atasan
Cara efektif untuk karyawan bisa merasa terlihat dan dihargai di tempat kerja adalah mengadakan program penghargaan internal, di mana karyawan diakui untuk kerja keras mereka. Dengan begitu, Anda menunjukkan bahwa Anda menghargai apa yang mereka lakukan untuk prusahaan Anda dan semua rekan kerjanya dapat menyadari dampaknya. Dalam praktiknya, strategi ini akan terlihat seperti program di mana antar rekan kerja mencalonkan anggota tim lain atau manajer untuk dinominasikan.
5. Mendorong Pengembangan Keterampilan Karyawan
Anda juga harus memotivasi dan mendukung karyawan untuk mengembangkan keterampilan tambahannya yang akan membantu pengembangan bisnis dan sikap profesional mereka. Dengan melakukan itu, karyawan dapat maju ke peran baru dalam organisasi Anda, alih-alih mencari peluang di tempat lain.
Misalnya, karyawan dapat mengusulkan proyek-proyek baru yang akan menempatkannya di luar zona nyamannya karena ia membutuhkan keterampilan baru. Dengan memberikan karyawan kesempatan untuk dapat mengembangkan keterampilan tambahan sambil tetap pada pekerjaan, kemungkinan besar mereka memilih untuk tinggal dengan perusahaan Anda.
Jadi, langkah terbaik untuk mempertahankan karyawan atau employee retention adalah dengan mempekerjakan orang yang tepat sejak pertama proses prekrutan. Kemudian, penting untuk Anda terus berusaha membuat karyawan merasa aman, nyaman, dan mampu berhasil dalam pekerjaan mereka. Jika Anda telah menghitung tingkat retensi bisnis bisnis Anda dan menemukan bahwa Anda perlu meningkatkannya, manfaatkan tips dari kami pada artikel ini sehingga dapat menurunkan potensi turnover bisnis Anda.
Baca Juga:
inMarketing adalah Digital Transformation Consultant dan Digital Marketing Strategy yang fokus pada Leads Conversion, Data-Driven dan Digital Analytics. Kami membantu korporasi untuk tumbuh lebih cepat dengan Marketing Technology Strategy. Konsultasi dengan kami? Contact.