Suatu perusahaan yang sedang menumbuhkan bisnisnya (business growth) harus melaksanakan serangkaian aktivitas operasional bisnis yang bersifat paling efektif dan efisien. Namun, berhubung niche bisnis dan pasar industri relatif beragam, operasional bisnis akan terdiri dari banyak jenis di mana setiap perusahaan jadi bisa menjalankan satu atau banyak contoh operasional bisnis.
Meskipun demikian, seluruh pihak yang terlibat dalam satu lingkungan bisnis tetap memiliki kesamaan tugas atau tanggung jawab untuk menganalisis proses bisnis (business analysis). Lalu merencanakan (business plan), memetakan (business mapping) atau memodelkan (business modelling), hingga menjalankan atau mengelola operasional bisnis perusahaan (business process management).
Jenis Operasional Bisnis (Business Operations)
Secara singkat, business operations atau operasional bisnis adalah tugas dan aktivitas harian perusahaan dalam rangka meningkatkan nilai perusahaan dan mendapatkan profit. Operasi bisnis mengacu pada kegiatan inti perusahaan dalam mengubah dan mengolah input (sumber daya atau aset perusahaan seperti bahan mentah, tenaga kerja, dan modal) menjadi output berupa produk dan jasa.
Dengan menerapkan operasional bisnis, perusahaan berkesempatan memperoleh pendapatan atau revenue sebanyak-banyaknya. Selain itu, perusahaan juga lebih mampu menciptakan strategi bisnis yang terbaik serta meraih segala tujuan dan target bisnis.
Pada dasarnya, ada beberapa jenis operasional bisnis yang umumnya dimiliki oleh sebuah organisasi perusahaan. Di mana petinggi perusahaan perlu menentukan operasi mana yang harus dikelola untuk memastikan nilai dan tujuan pengembangan bisnisnya tercapai (business value).
Pada gilirannya, segenap tim perusahaan secara efektif dapat memaksimalkan peningkatan volume penjualan (sales growth) dan bahkan kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Selain itu, dengan mengidentifikasi operasi bisnis yang tepat juga akan membantu mengoptimalkan strategi operasional dan produktivitas perusahaan.
Melansir dari situs Zipclock, berikut ini adalah tiga jenis utama dari operasional bisnis yang harus perusahaan kelola dengan baik.
Baca Juga:
- Jenis Non-Operating Expenses dan Bedanya Dengan Operating Expense
- Apa Itu Perencanaan Penjualan dan Operasi
1. Bisnis Layanan atau Jasa
Bisnis layanan atau jasa adalah perusahaan yang berfokus pada penjualan produk tidak berwujud atau intangible, yaitu barang yang tidak dapat pelanggan sentuh secara fisik atau lihat secara langsung. Produk intangible tersebut meliputi asuransi, program pelatihan, layanan pelanggan (customer service), hingga bahkan layanan konsultasi dan nasihat hukum.
Berhubung perusahaan jasa menyediakan barang yang tidak berwujud, entrepreneur dan investor tidak perlu berinvestasi dalam skala besar. Hal ini lantaran kebutuhan untuk pengelolaan gudang dan stok tidak terlalu banyak (warehouse management). Dengan demikian, pemilik bisnis akan memiliki fleksibilitas dalam manajemen keuangan perusahaan serta dapat fokus pada setiap strategi kampanye pemasaran (marketing strategy) dan strategi media sosial tertentu.
2. Bisnis Barang Retail atau Dagang
Di sisi lain, bisnis retail berfokus pada menjual barang berwujud atau tangible yang memiliki harga ideal (pricing) sesuai dengan basis pelanggannya. Sebut saja produk pakaian, elektronik, bahan makanan dan minuman, dan produk fisik lainnya.
Tidak seperti bisnis layanan atau jasa, perusahaan barang retail harus menyimpan inventaris dan memastikan untuk selalu memiliki stok yang cukup di setiap harinya (inventory turnover). Oleh karena itu, pemilik perusahaan di sektor bisnis ini harus membuat laporan keuangan (financial statement atau financial report) untuk bisa merencanakan budgeting yang komprehensif (financial modeling) dan melacak cash flow.
3. Bisnis Manufaktur
Bisnis manufaktur berfokus pada proses mengubah bahan mentah menjadi produk akhir yang nantinya dapat konsumen gunakan. Jenis bisnis manufaktur yang paling umum adalah perusahaan penyedia tekstil, smartphone, perhiasan, makanan kaleng, dan otomotif.
Bila dilihat sekilas, perusahaan di sektor bisnis ini mirip dengan jenis bisnis retail dan industri jasa karena sama-sama menjual barang ke pelanggan sebagai target pasar. Akan tetapi, utamanya bisnis manufaktur bertanggung jawab mengolah bahan mentah untuk membuat produk yang benar-benar baru. Sedangkan bisnis jasa dan barang retail akan membeli barang dari produsen dan menjual barang tersebut apa adanya.
Oleh sebab itu, perusahaan manufaktur umumnya membutuhkan tenaga profesional dan mesin berteknologi canggih seperti business intelligence (lean manufacturing) untuk membuat produk dan mengotomatisasi proses bisnis (business process automation).
Contoh Operasional Bisnis (Business Operations)
Berdasarkan ketiga jenis operasional bisnis di atas, berikut ini beberapa contoh operasional bisnis yang umum tersedia di berbagai industri dan perusahaan.
Baca Juga:
- 4 Tahapan Siklus Hidup Bisnis (Business Life Cycle) yang Perlu Pebisnis Ketahui!
- Pengertian Business Social Enterprise dan Kelebihannya
1. Operasional Produk (Product Operations)
Contoh operasional bisnis yang pertama adalah operasional produk. Operasi bisnis ini dirancang khusus untuk memastikan apakah tim produk telah bekerja seefisien mungkin sesuai dengan proses bisnis, praktik terbaik, penganggaran biaya bisnis, pelaporan, dan infrastruktur bisnis.
Selain itu, operasional produk juga membantu meningkatkan komunikasi dan interaktivitas di antara tim produk dan customer success suatu perusahaan untuk memastikan produk berhasil dibuat lalu diluncurkan ke segmen pelanggan (product launch). Adapun tugas harian pada operasional produk meliputi:
- Melakukan riset produk dengan riset pasar (market research) dan analisis pelanggan.
- Menganalisis dan melaporkan data ke tim manajemen produk.
- Membuat dan mengoptimalkan product strategy untuk menyederhanakan proses pengembangan produk, baik itu produk fisik maupun produk perangkat lunak (software development).
- Bekerja sama dengan tim teknik, penjualan atau sales force, dan customer service (employee engagement).
- Mengawasi proses pengujian untuk fitur baru pada produk, baik itu pada saat A/B testing, multivariate testing, atau usability testing.
2. Operasional SDM (Human Resource Operations)
Selain operasional produk, contoh operasional bisnis yang juga umum dimiliki oleh perusahaan dari berbagai industri adalah operasional sumber daya manusia (SDM).
Operasional SDM bertanggung jawab untuk mengoptimalkan semua tahapan employee lifecycle dan employee activation. Mulai dari tahap rekrutmen, onboarding, manajemen kinerja (performance appraisal), dan offboarding. Adapun tugas harian pada operasional SDM meliputi:
- Menguraikan kebijakan kepatuhan SDM.
- Membuat dan mengelola materi orientasi karyawan untuk mencegah employee turnover.
- Merencanakan jumlah karyawan untuk tim perekrutan saat ini dan berikutnya yang mana menyesuaikan skala perusahaan.
- Memberikan program inisiatif untuk meningkatkan hubungan karyawan (employee relations) dan employee retention.
3. Operasional Pengadaan (Procurement Operations)
Operasional pengadaan mengacu pada procurement management yang mana merupakan prosedur atau proses bisnis yang memastikan bahwa perusahaan memperoleh sekaligus mengelola semua suplai bahan, produk, barang, dan layanan dengan tepat (supply chain management). Sehingga, proyek bisnis dapat berjalan secara efisien (project management) serta berdampak positif pada profitabilitas bisnis.
Contoh operasional bisnis ini melibatkan banyak stakeholder dan departemen seperti pihak komersial, hukum, teknis, dan manajerial agar dapat menyeimbangkan kebutuhan bisnis dari semua departemen di dalam perusahaan. Tim tersebut harus mengimplementasikan strategi pengadaan yang selaras dengan tujuan bisnis perusahaan dan dengan biaya yang rendah.
Di samping itu, tim pengadaan juga bertanggung jawab untuk:
- Menemukan pemasok atau supplier.
- Melacak pesanan konsumen dan perkiraan permintaan pelanggan (demand forecasting).
- Melakukan proses diversifikasi pada supplier.
- Menjelaskan persyaratan kontrak dan biaya pengadaan.
- Membuat daftar vendor yang disetujui untuk memenuhi kebutuhan masa depan.
4. Operasional Penjualan (Sales Operations)
Pada dasarnya, operasional penjualan atau sales operations terdiri dari semua proses dan langkah inisiatif yang dirancang untuk mengelola penjualan dan mengurangi masalah dalam proses penjualan (sales plan), misalnya lead management dan sales automation. Sehingga, tim penjualan dapat bekerja dengan lebih produktif (sales productivity) dalam meraih segala tujuan penjualannya.
Adapun tugas harian pada operasional penjualan meliputi:
- Membuat dan mengoptimalkan strategi penjualan bisnis (corporate sales).
- Mengumpulkan data segmen pasar eksternal dan analisis kompetitor.
- Melaporkan data kinerja penjualan internal pada sales pitch maupun sales approach.
- Mengumpulkan, menganalisis (sales analysis), dan memonitoring berbagai metrik penjualan (sales tracking) dan sales cycle.
- Mengelola aktivitas sales enablement menggunakan sales tools maupun sales tech.
5. Operasional Pemasaran (Marketing Operations)
Tak jauh berbeda dengan operasional penjualan, operasional pemasaran atau marketing operations juga umum diimplementasikan di semua jenis bisnis.
Area operasional ini terdiri dari semua personel, proses, dan teknologi yang memungkinkan marketer dapat bekerja secara lebih efisien. Adapun tugas harian pada operasional pemasaran meliputi:
- Menyusun dan mengoptimalkan strategi pemasaran.
- Mengembangkan dan mendokumentasikan alur kerja pemasaran (workflow management).
- Mengumpulkan data pelanggan (customer data integration), pasar, dan hasil riset competitive intelligence.
- Mengelola semua aset pemasaran dan platform marketing automation yang tim marketer gunakan.
- Menjaga lingkungan pemasaran bisnis agar terhindar dari fenomena marketing myopia.
- Menentukan marketing attribution yang merujuk pada taktik atau strategi pemasaran yang paling berkontribusi dalam meningkatkan penjualan atau mengoptimalkan konversi pelanggan bisnis (lead conversion).
Baca Juga:
- Business Process Discovery: Pengertian, Manfaat, dan Cara Kerjanya
- 9 Elemen Business Model Canvas (BMC) untuk Kesuksesan Bisnis
inMarketing adalah Digital Transformation Consultant dan Digital Marketing Strategy yang fokus pada Leads Conversion, Data-Driven dan Digital Analytics. Kami membantu korporasi untuk tumbuh lebih cepat dengan Marketing Technology Strategy. Konsultasi dengan kami? Contact.