Salah satu langkah utama yang setiap bisnis lakukan adalah menentukan target pasar. Sebab memilih target pasar atau audiens yang tepat akan membantu Anda untuk memaksimalkan strategi kampanye pemasaran atau marketing campaign. Dengan target pasar yang tepat, Anda pun memiliki peluang lebih besar untuk meningkatkan penjualan (sales growth) dan profit.
Bicara mengenai target pasar, tak bisa kita pungkiri bahwa dewasa ini generasi Z atau gen Z menjadi sasaran bisnis mayoritas brand. Tentunya hal ini terjadi bukan tanpa alasan. Sebab seiring dengan perkembangan marketing technology dan tren digital marketing saat ini, gen Z menjadi target pasar yang paling menguntungkan untuk bisnis.
Hal ini karena gen Z mendominasi usia produktif saat ini. Selain itu, gen Z cenderung lebih memahami teknologi dan selalu update tentang tren, isu, atau hal-hal sedang viral. Riset juga menunjukkan bahwa digital marketing campaign jauh lebih efektif apabila menyasar target kalangan gen Z.
Oleh sebab itu, maka Anda perlu menemukan strategi marketing campaign yang tepat agar dapat menarik minat gen Z secara efektif. Melalui artikel berikut ini, kami akan mengulas tentang 5 strategi kampanye pemasaran terbaik untuk generasi Z. Apa saja?
Strategi Kampanye Pemasaran Terbaik untuk Gen Z
Agar produk bisa menyasar target yang tepat, maka Anda perlu tahu karakteristik yang mereka miliki. Itu sebabnya, strategi marketing yang Anda lakukan mungkin bisa saja beda-beda untuk setiap generasi.
Generasi Z lahir sekitar tahun 1995 sampai 2012. Sehingga, gen Z menjadi generasi yang paling lekat dengan internet dan perkembangan tren marketing saat ini. Bahkan, hampir 90% pengguna internet dan media sosial didominasi oleh gen Z.
Terkait hal ini, menurut Word Stream, Anda harus bisa menarik perhatian target pasar dalam 8 detik pertama. Durasi ini 4 detik lebih cepat ketimbang milenial. Sehingga, Anda pun perlu menemukan strategi jitu untuk mampu memenuhi target tersebut.
Berikut ini adalah 5 strategi kampanye pemasaran terbaik yang bisa Anda terapkan:
Baca Juga :
- 5 Contoh Marketing Campaign Sukses Untuk Inspirasi Bisnis
- 3 Bentuk Contest Marketing Campaign Paling Efektif untuk Menarik Minat Prospek
1. Utamakan Mobile First
Mobile first marketing menjadi hal yang wajib Anda prioritaskan apabila ingin menyasar gen Z sebagai target pasar. Kenapa demikian? Sebab gen Z sendiri telah melekat dengan internet dan smartphone. Bahkan penelitian menunjukkan kalau gen Z telah mendominasi jumlah pengguna media sosial, di mana sebagian besar menggunakan ponsel sebagai sarana akses utamanya.
Artinya, untuk memaksimalkan upaya kampanye pemasaran Anda, maka utamakanlah strategi promosi yang mobile friendly. Misalnya apabila Anda menggunakan website atau blog untuk memasarkan produk. Maka pastikanlah situs tersebut dapat tampil dan bekerja dengan baik pada perangkat seluler.
Hal ini karena survei membuktikan bahwa website yang tidak mobile friendly akan menghasilkan tingkat bounce rate lebih tinggi. Di samping landing page yang kurang menarik, page speed yang lambat, dan tingkat domain authority yang rendah.
Agar upaya marketing campaign yang Anda lakukan lebih maksimal lagi, cobalah untuk mengoptimalkan segi SEO (search engine optimiziation) juga. Dengan begitu, Google juga bisa membantu mempromosikan laman website Anda secara gratis. Anda pun juga akan meningkatkan traffic website.
2. Jangan Hanya Mengandalkan Keunggulan Produk
Sebagaimana yang kita tahu, gen Z sudah akrab dengan internet sejak dini. Inilah sebabnya gen Z cenderung kebal dengan hampir semua jenis strategi pemasaran digital. Apalagi yang melibatkan sales approach secara hard selling.
Artinya, gen Z bukan hanya menginginkan keunggulan produk atau product value saja. Justru mereka membutuhkan customer experience dan user experience yang lebih baik. Sebab mereka menginginkan pengalaman yang lebih berkesan selama melalui customer journey.
Untuk itu, cobalah untuk menciptakan konten marketing yang menarik dan mudah melekat pada ingatan target pasar Anda. Misalnya konten yang memancing emosional, meningkatkan empati dan membangkitkan nostalgia, atau bersifat educational dan memberikan insights. Jenis konten seperti itu cenderung lebih banyak mendapatkan engagement dari audiens ketimbang yang secara langsung mempromosikan keunggulan produk.
3. Kampanye Pemasaran dengan Video Marketing
70% generasi Z lebih menyukai konten berbau visual seperti video ketimbang tulisan. Bahkan berdasarkan riset dari Parallel Interactive, rata-rata gen Z bisa menonton 68 video setiap harinya melalui platform YouTube. Inilah sebabnya video marketing menjadi salah satu strategi marketing yang perlu Anda maksimalkan untuk menarik minat gen Z.
Guna memaksimalkan strategi kampanye pemasaran Anda, cobalah untuk mengunggah video marketing melalui berbagai saluran pemasaran (media mix). Misalnya di platform YouTube atau social media lainnya seperti Instagram, TikTok, dan Facebook. Selain memaksimalkan kampanye video marketing, Anda juga sekaligus mengetahui saluran pemasaran mana yang menghasilkan lebih banyak engagement.
Dengan begitu, Anda bisa mengoptimalkan saluran pemasaran tersebut dan meningkatkan lead conversion atau tingkat konversi. Selain itu, strategi ini juga sekaligus akan membantu Anda untuk membangun brand loyalty dan brand image.
Baca Juga :
- Owned Media : Jenis, Manfaat, dan Contoh Penerapannya
- 5 Tips Meningkatkan Social Media Branding yang Efektif
4. Manfaatkan Jasa Influencer
Kita tahu bahwa gen Z sangat akrab dengan media sosial. Maka tak heran apabila sebagian besar aksi pembelian yang mereka lakukan pun dipengaruhi oleh aktivitas di media sosial. Salah satunya adalah adanya advocacy dari sosok familiar seperti influencer yang merekomendasikan produk tertentu.
Sebab, 90% orang cenderung ingin melakukan pembelian setelah melihat ulasan atau testimoni dari orang lain. Inilah sebabnya Anda bisa menjalin kerja sama atau afiliasi dengan cara melakukan partnership. Salah satunya adalah melalui influencer marketing.
Sebab dengan menampilkan sosok yang familiar, maka tingkat kepercayaan terhadap brand (brand authority) akan meningkat. Artinya, dengan menggunakan jasa influencer secara tak langsung membantu Anda untuk membangun hubungan (relationship) dengan leads. Sehingga lambat laun mereka akan merasa terhubung dengan brand Anda.
Anda tidak harus menggunakan jasa influencer yang memiliki jumlah pengikut hingga jutaan. Bagi Anda yang memiliki budget terbatas untuk melakukan kampanye pemasaran, menggunakan jasa micro-influencer juga bisa menjadi cara yang efektif untuk mendongkrak penjualan dan meningkatkan brand awareness.
Sebab, biasanya micro-influencer memiliki engagement rate yang lebih tinggi. Bahkan mengutip dari Wordstream, micro-influencer berpotensi memiliki engagement rate hingga 60% lebih tinggi dan 22% conversion rate mingguan yang lebih baik ketimbang influencer dengan jumlah followers yang banyak.
5. Buat Kampanye Pemasaran yang Melibatkan Kontribusi secara Sosial
Retail Dive menyebutkan bahwa sebanyak 63% konsumen dari gen Z mau membeli produk karena bisa sekaligus berkontribusi untuk sosial. Hal ini tentunya tidak mengherankan, mengingat generasi Z saat ini kebanyakan memang menumbuhkan sikap empati dan kepedulian terhadap sesama.
Inilah sebabnya, Anda perlu membuat strategi kampanye pemasaran yang sekaligus mampu melibatkan kontribusi audiens secara sosial. Misalnya adalah menciptakan program donasi pada korban bencana alam di setiap pembelian. Atau mungkin membuat kampanye tentang pelestarian alam yang kini memang menjadi salah satu pokok keprihatinan di kalangan para audiens.
Demikian adalah ulasan tentang 5 strategi kampanye pemasaran terbaik untuk menarik minat generasi Z. Perlu Anda ketahui bahwa menentukan target pasar adalah langkah terpenting yang wajib Anda lakukan sebelum memulai bisnis.
Sebab dengan mengetahui siapa target pasar yang Anda tuju, Anda akan lebih mudah dalam melakukan STP, memetakan kebutuhan pasar, melakukan segmentasi pasar, mengetahui customer pain point, hingga mengetahui posisi Anda di pasar (market positioning).
Apabila Anda menyasar gen Z sebagai target pasar bisnis Anda, maka 5 strategi marketing campaign di atas bisa Anda coba untuk membantu perkembangan dan tingkat pertumbuhan bisnis (growth rate).
Baca Juga :
- Memahami Growth Strategy dan Perbedaannya dengan Growth Hacking
- Contoh Penerapan Strategi STP Marketing pada Bisnis
inMarketing adalah Digital Transformation Consultant dan Digital Marketing Strategy yang fokus pada Leads Conversion, Data-Driven dan Digital Analytics. Kami membantu korporasi untuk tumbuh lebih cepat dengan Marketing Technology Strategy. Konsultasi dengan kami? Contact.