Lingkungan menjadi faktor penting dalam kesuksesan bisnis. Sebab dengan lingkungan yang nyaman, kinerja dan produktivitas karyawan pun akan semakin meningkat dan berdampak positif untuk perusahaan. Sayangnya, masih banyak perusahaan yang kurang memerhatikan pentingnya membangun lingkungan bisnis yang positif.
Lalu sebenarnya apa itu lingkungan bisnis dan faktor apa saja yang memengaruhinya?
Apa Itu Lingkungan Bisnis?
Lingkungan bisnis adalah jumlah total dari semua individu, institusi, hingga kekuatan lain yang berada di luar kendali perusahaan. Namun bisnis masih bergantung pada semua faktor tersebut karena dapat memengaruhi keberlanjutan dan pertumbuhan bisnis.
Lingkungan bisnis sendiri terbentuk dari beberapa hal. Mulai dari target pasar atau kelompok konsumen, pemerintah, media, kompetitor, supplier, investor, teknologi, tren marketing, kondisi pasar, kondisi ekonomi, dan berbagai faktor lainnya yang berada di luar kendali perusahaan.
Misalnya perubahan peraturan pajak yang pemerintah tetapkan. Sehingga mau tak mau perusahaan perlu merancang strategi bisnis agar mampu bertahan dan tetap mendapatkan keuntungan serta revenue.
Manfaat Lingkungan Bisnis
Sebagaimana pemaparan di atas, lingkungan memberikan dampak krusial pada perkembangan bisnis. Selain itu, berikut ini adalah beberapa alasan kenapa setiap perusahaan perlu memerhatikan lingkungan bisnis dengan seksama:
1. Membantu Mengidentifikasi Peluang Bisnis
Lingkungan yang positif akan membantu Anda untuk mengidentifikasi peluang bisnis. Jika Anda dapat mengatur dan memahaminya dengan baik, maka Anda bisa mengidentifikasi perubahan dan menggunakannya sebagai alat untuk menyelesaikan masalah yang terjadi.
Contohnya adalah startup Gojek dan Grab yang melihat peluang di mana masyarakat Indonesia masih cukup kesulitan untuk mendapatkan ojek di beberapa tempat. Startup tersebut memanfaatkan situasi itu sebagai peluang bisnis dan mendirikan aplikasi ojek online untuk membantu mengatasi masalah ini.
2. Membantu dalam Proses Perencanaan Bisnis
Lingkungan bisnis yang positif juga dapat membantu Anda dalam proses business plan atau perencanaan bisnis. Sebab dengan lingkungan yang kondusif, tim akan dapat merumuskan dan merencanakan strategi di masa depan dengan lebih matang.
Ketika lingkungan menghadirkan masalah atau peluang, maka Anda sebagai pemilik bisnis bisa memutuskan rencana apa yang harus Anda lakukan untuk mengatasinya. Setelah menganalisis perubahan yang ada, Anda bisa menggabungkan rencana dan menyusun strategi bisnis kedepannya. Sehingga, lingkungan juga secara tak langsung memiliki pengaruh besar untuk menganalisa manfaat dan perencanaan bisnis (CBA).
Baca Juga :
- Jenis-Jenis Strategi Press Release dan Manfaatnya untuk Bisnis
- Manfaat Employee Activation untuk Perkembangan Bisnis Perusahaan
3. Membantu Meningkatkan Kinerja
Sebagaimana yang telah kita singgung sebelumnya, lingkungan yang nyaman dan positif akan memberikan dampak positif pula pada karyawan. Dengan lingkungan yang baik, maka kinerja karyawan pun akan meningkat. Bahkan karyawan akan mudah beradaptasi dengan adanya perubahan-perubahan yang terjadi.
Selain itu, survei menunjukkan bahwa lingkungan yang positif juga menjadi faktor utama yang mendorong employee retention. Begitu pun sebaliknya, lingkungan yang buruk juga menjadi faktor utama kenapa karyawan memilih untuk keluar dari pekerjaan.
4. Mengidentifikasi Ancaman Bisnis Sejak Dini
Jika Anda mampu memahami lingkungan bisnis dengan baik, maka Anda pun bisa dengan mudah mengidentifikasi ancaman bisnis sejak dini dan memprediksi (forecast bisnis). Misalnya, Anda mengetahui bahwa ada semakin banyak bisnis pesaing yang menyasar target pasar serupa dengan bisnis Anda. Untuk mengatasinya, maka Anda perlu melakukan langkah-langkah antisipasi.
Contohnya dengan merancang marketing strategy dan marketing plan yang lebih matang, melakukan analisis kompetitor untuk mengevaluasi kelebihan/kekurangan produk pesaing, meningkatkan kualitas produk, hingga melakukan upaya branding yang lebih kuat.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Lingkungan Bisnis
Secara garis besar, ada dua faktor yang sangat berpengaruh dalam lingkungan bisnis. Yakni faktor internal (dari dalam) serta faktor eksternal (dari luar). Berikut adalah penjelasan dari kedua faktor tersebut:
1. Faktor Internal
Beberapa hal yang termasuk dalam faktor internal antara lain sumber daya manusia, corporate branding, manajemen tenaga kerja, financial forecasting, financial statement, financial report, incremental cost, fixed cost, biaya penjualan dan operasi, biaya produksi (cost of goods), enterprise value, brand equity, struktur organisasi, hubungan (relationship) antar karyawan, serta kebijakan dan infrastruktur perusahaan.
2. Faktor Eksternal
Sementara itu, faktor eksternal yang memengaruhi lingkungan bisnis adalah market share atau pangsa pasar, media dan pemasaran, ekonomi makro dan sikap politik, perkembangan teknologi dan tren digital marketing, kompetitor atau pesaing, pemasok atau supplier, mitra bisnis, hingga sentimen pelanggan terhadap brand.
Baca Juga :
- 5 Tips Meningkatkan Social Media Branding yang Efektif
- Mengenal Jenis Branding dan Pentingnya Branding Untuk Bisnis
Jenis Lingkungan Bisnis dan Contohnya
Lingkungan bisnis terbagi menjadi dua jenis. Yaitu Internal Business Environment dan External Business Environment. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah perbedaan dan contoh dari dua jenis tersebut :
Internal Business Environment
Merupakan jenis yang terjadi di dalam internal perusahaan itu sendiri dan memiliki pengaruh besar terhadap aktivitas bisnis. Jenis ini terbagi menjadi 3 bagian, yakni resource, capability, dan core competencies.
- Resource: Ketersediaan bahan baku bagi perusahaan. Contohnya adalah perusahaan yang bergerak di bidang furnitur memiliki stok bahan baku berupa kayu yang dikirim dari luar pulau.
- Capability: Kemampuan perusahaan dalam memenuhi hak karyawan. Contohnya perusahan mampu mempekerjakan dan menggaji karyawan yang bertugas dalam divisi masing-masing. Misalnya tim sales, tim marketing, designer, copywriter, tim produk yang bertanggung jawab pada proses product development, dan lain sebagainya.
- Core competence: Kemampuan perusahaan untuk bersaing. Contohnya adalah perusahaan yang bergerak di bidang makanan ringan dengan unique selling point yang membuatnya jauh lebih unggul ketimbang kompetitor.
External Business Environment
Meliputi faktor yang terjadi di luar perusahaan. Ini berarti perusahaan tidak bisa mengontrol hal tersebut kecuali terus beradaptasi dan menyesuaikan dengan perusahaan. Jenis ini terbagi menjadi beberapa kategori. Di antaranya adalah :
- Threat of new entries: Yaitu ancaman produk serupa yang beredar di pasar dengan target pasar yang sama. Contohnya bisnis Anda bergerak di bidang fashion remaja dengan target pasar remaja dan dewasa muda. Saat ini, ada banyak bisnis serupa dengan konsep dan target pasar yang sama. Sehingga bisnis-bisnis tersebut termasuk dalam threat atau ancaman yang perlu Anda waspadai.
- Bargaining power of customers: Merupakan daya tawar yang pelanggan atau konsumen inginkan. Contohnya, mematok harga yang terlalu tinggi dapat menyebabkan Anda kehilangan lead (calon pelanggan), bahkan meningkatkan angka churn rate. Sesuaikan harga dengan kualitas produk yang Anda tawarkan, namun Anda harus tetap mendapatkan untung dari penjualan.
- Threat of subtitle products: Yakni ancaman terhadap produk yang bisa menggantikan produk tersebut. Contohnya bagi Anda yang memiliki bisnis cuttlery dari keramik. Maka kemungkinan besar Anda akan bersaing dengan produk lain yang melakukan marketing campaign “back to nature”. Di mana mereka mengeluarkan koleksi cuttlery dari kayu yang lebih ramah lingkungan dan estetik.
- Intensity of competitive rivalry: Adalah sikap perusahaan untuk menjawab tantangan dari kompetitor. Contohnya adalah saat kompetitor mengeluarkan koleksi baru, maka Anda tidak boleh ketinggalan. Sebisa mungkin selalu ikuti tren dan lakukan competitive analysis agar daya saing Anda tetap kuat di pasar.
Demikian adalah ulasan mengenai lingkungan bisnis dan faktor apa saja yang memengaruhinya. Lingkungan bisnis yang baik tentunya akan berbanding lurus dengan kesuksesan sebuah bisnis.
Baca Juga :
- Memahami Ambush Marketing Untuk Strategi Kalahkan Kompetitor
- Contoh Penerapan Konsep Marketing Mix 7p untuk Startup
inMarketing adalah Digital Transformation Consultant dan Digital Marketing Strategy yang fokus pada Leads Conversion, Data-Driven dan Digital Analytics. Kami membantu korporasi untuk tumbuh lebih cepat dengan Marketing Technology Strategy. Konsultasi dengan kami? Contact.