Pengertian dan Fungsi Kegunaan Manajemen Operasional Bisnis

Pengertian dan Fungsi Kegunaan Manajemen Operasional Bisnis

Pada dasarnya, hampir setiap hari seluruh tim perusahaan memiliki kewajiban untuk memastikan masing-masing aktivitas operasional bisnis atau proses bisnis perusahaannya berjalan dengan efisien dan lancar. Hal ini lantaran operasional bisnis menjadi hal yang penting dalam mengembangkan (business development) serta menumbuhkan bisnis perusahaan (business growth) di masa kini atau masa mendatang (sustainable growth). Nah, dalam konsep proses produksi bisnis, upaya tersebut merujuk pada kegiatan manajemen operasional atau operations management.

Sebagai informasi awal, manajemen operasional merupakan satu dari fungsi utama pada strategi bisnis perusahaan dari jenis industri manapun, selain aktivitas manajemen pemasaran (marketing management) dan keuangan (financial management). Sehingga, hampir sama seperti kedua fungsi strategi bisnis lainnya, manajemen operasional memiliki tujuan akhir untuk meningkatkan pendapatan (revenue) dan profitabilitas perusahaan.

Anda bisa ketahui informasi selengkapnya seputar operations management yang umum diterapkan di perusahaan-perusahaan milik negara, startup, dan/atau bisnis UKM/UMKM Indonesia dengan membaca artikel inMarketing berikut ini.

Pengertian Manajemen Operasional (Operations Management)

Menurut situs CFI, operations management atau manajemen operasional adalah bidang dalam perusahaan yang berkaitan dengan manajemen bisnis di mana bertanggung jawab untuk merencanakan, merancang, mengendalikan, dan mengawasi operasi produksi bisnis (manufacturing practice). Baik itu saat operasi make to stock (MTS), make to order (MTO), assemble to order (ATO), atau engineer to order (ETO).

Berdasarkan pengertian tersebut, seorang manajer operasional bertugas memastikan tim produksi perusahaan berhasil mengubah input seperti bahan, tenaga kerja, teknologi, dan sumber daya bisnis lainnya menjadi output (produk) dengan cara yang seefisien mungkin. Dengan begitu, perusahaan dapat menyeimbangkan pendapatan dan biaya operasional bisnisnya serta mencapai profit setinggi mungkin.

Baca Juga:

Proses manajemen operasional memerlukan pemahaman mendalam tentang penggunaan bahan baku, di samping juga meminimalisir adanya limbah produksi. Umumnya manajer operasi akan menggunakan rumus seperti rumus economic order quantity (EOQ) untuk menentukan kapan dan berapa besar pesanan persediaan yang akan diproses dan berapa banyak persediaan yang harus disimpan.

Fungsi Manajemen Operasional (Operations Management)

Fungsi Manajemen Operasional (Operations Management)

Dari pengertian di atas, terlihat bahwa tim perusahaan yang bertanggungjawab atas pengelolaan operasi bisnis dituntut untuk melakukan berbagai fungsi strategis. Beberapa fungsi yang dimaksud antara lain:

digital marketing agency

1. Perencanaan Operasional

Perencanaan operasional atau operational planning adalah fungsi dasar dari manajemen operasi yang mana mencakup fungsi-fungsi utama, seperti:

  • Memantau proses produksi barang setiap hari.
  • Mengelola dan mengontrol inventaris perusahaan.
  • Mengawasi kinerja bisnis dan kesejahteraan anggota tim perusahaan (employee retention), khususnya tim produksi.
  • Perencanaan produksi bisnis (production planning).

Pada fungsi ini, manajemen operasional berperan dalam menegakkan dan memaksimalkan efisiensi operasional bisnis. Di mana biasanya membuat manajer operasional selalu waspada terhadap kemajuan baru untuk menghilangkan hambatan dan meningkatkan strategi operasional bisnis.

2. Keuangan

Keuangan adalah fungsi universal yang paling penting dari manajemen operasional. Hal ini lantaran selama proses pengelolaan operasi bisnis, setiap perusahaan pastinya berusaha untuk mengurangi fixed cost di samping meningkatkan profit.

Di sini, manajer operasional akan memastikan para pimpinan dan stakeholder perusahaan untuk mempertimbangkan budget atau anggaran saat membuat keputusan bisnis yang bersifat penting. Beberapa tugas yang termasuk dalam manajemen keuangan adalah:

  • Membuat anggaran untuk memenuhi target produksi.
  • Mencari peluang investasi dari angel investor atau melalui joint venture.
  • Mengalokasikan anggaran dan mengelola sumber daya bisnis.

Namun, perlu diingat bahwa tugas fungsi keuangan di tim manajemen operasional akan berbeda dengan tugas pada departemen keuangan perusahaan. Departemen keuangan akan menangani semua pengeluaran dan pemasukan perusahaan (cash flow), mulai dari aliran pendapatan hingga gaji karyawan. Oleh sebab itu, manajer operasional harus membatasi keterlibatan aspek keuangan pada hal-hal yang relevan dengan sebagian besar proses produksi.

Baca Juga:

3. Desain Produk

Singkatnya, proses desain produk melibatkan tahapan pengembangan produk yang akan dijual ke konsumen akhir. Manajer operasional produk akan menyusun strategi produk yang mana umumnya mencakup:

  1. Menganalisis peluang produk (product research).
  2. Membuat ide-ide produk baru atau memperluas ide-ide produk yang sudah ada.
  3. Menentukan siklus hidup produk.
  4. Mengklasifikasi kategori produk (product classification).
  5. Memasarkan produk hingga meluncurkannya ke target pelanggan pasar.

Dengan demikian, manajer operasional bertanggung jawab dalam memastikan apakah produk yang dijual telah memenuhi kebutuhan (customer needs) dan ekspektasi pelanggan atau tidak (product experience). Serta apakah memiliki product value dan product insight yang sesuai dengan tren pasar saat ini atau tidak (product-market fit).

4. Quality Control

Quality Control

Fungsi quality control atau QC umumnya akan berjalan seiring dengan proses desain produk. Di mana setelah tim produksi membuat produk, tim manajer operasional akan memastikan bahwa produk tersebut telah memenuhi standar kualitas.

Maksudnya, tim manajer operasional melalui proses QC harus menguji kegunaan produk (usability testing) untuk menjamin tidak adanya cacat pada produk sebelum merilisnya ke publik. Baik itu pengujian dengan cara A/B testing atau multivariate testing. Selain itu, tugas untuk quality control lainnya bisa mencakup analisis risiko untuk mengidentifikasi potensi masalah yang mungkin terjadi selama siklus hidup bisnis dan mendokumentasikan setiap cacat atau kekurangan produk yang ada.

Saat ini, tingkat dan standar quality control cenderung bervariasi yang mana tergantung pada niche bisnis. Jadi, salah satu hal pertama yang harus tim manajer operasional lakukan selama proses QC adalah melakukan riset pasar (market research) untuk menentukan macam-macam standar kualitas yang harus ada di dalam proses bisnis.

5. Forecasting atau Prediksi

Secara harfiah, forecasting merupakan upaya membuat prediksi peristiwa yang akan terjadi di masa depan berdasarkan data masa lalu.

Nah, dalam ranah manajemen operasional bisnis, salah satu peristiwa dalam lingkungan bisnis yang harus manajer operasi prediksi (business forecasting) adalah permintaan konsumen terhadap produk (demand forecasting). Di mana juga mencakup prediksi keuangan (financial forecasting), strategi pemasaran (marketing forecast) atau promosi iklan (ads campaign), dan metode penjualan di masa depan (sales forecasting).

Manajer operasi akan mengandalkan data masa lalu dan masa kini terkait penyerapan produk perusahaan untuk menentukan tren konsumsi di masa depan. Dengan upaya forecasting, perusahaan dapat mengetahui berapa volume atau jumlah produk yang harus diproduksi untuk memenuhi permintaan pasar (demand management).

6. Strategi

Strategi adalah fungsi luas dari manajemen operasional yang umumnya melibatkan perencanaan (business plan), pemantauan, dan analisis operasional bisnis (business analysis). Tujuan dari manajemen strategis ini adalah untuk memastikan apakah keputusan produksi selaras dengan tujuan bisnis atau tidak. Contoh tujuan bisnis perusahaan adalah:

Tugas seorang manajer operasional di sini adalah menemukan cara untuk memenuhi tujuan bisnis perusahaan. Beberapa strategi yang dapat digunakan adalah menganalisis inventaris atau berkolaborasi dengan tim lain untuk meningkatkan sistem produksi.

7. Supply Chain Management

Supply chain management mengacu pada pengelolaan semua sistem, strategi, dan proses produksi dari bahan mentah hingga produk jadi yang siap dikirim dan didistribusikan ke pelanggan (konsep manajemen distribusi).

Manajer operasional akan mengelola proses rantai pasokan dengan mempertahankan kontrol atas manajemen inventaris, proses produksi, saluran distribusi, proses penjualan, dan supplier untuk memasok barang yang dibutuhkan dengan harga yang wajar. Proses supply chain management yang dikelola dengan baik akan menghasilkan proses produksi yang efisien, biaya overhead yang rendah, dan pengiriman produk ke konsumen yang tepat waktu (direct distribution).

Baca Juga:

inMarketing adalah Digital Transformation Consultant dan Digital Marketing Strategy yang fokus pada Leads Conversion, Data-Driven dan Digital Analytics. Kami membantu korporasi untuk tumbuh lebih cepat dengan Marketing Technology Strategy. Konsultasi dengan kami? Contact.