Anda harus mengetahui bahwa Risk Appetite merupakan hal penting yang dapat meningkatkan progres perusahaan. Jika Anda ingin belajar manajemen bisnis dengan baik, Anda harus mengetahui apa saja manfaat risk appetite untuk bisnis.
Anda harus memiliki banyak strategi bisnis yang tepat agar dapat mencapai tujuan perusahaan. Perusahaan yang Anda miliki tidak boleh mengabaikan risk appetite. Jika Anda ingin bisnis yang Anda jalankan berlangsung dengan lancar.
Mengenal Risk Appetite
Sebelum membahas mengenai manfaat risk appetite, ada baiknya memahami istilahnya terlebih dahulu. Pada dasarnya, Kita tahu bahwa risk appetite memiliki peranan yang penting dalam sebuah perusahaan.
Adapun pengertian risk appetite merupakan tingkatan risiko yang siap dihadapi pelaku bisnis ketika mereka fokus mencapai target. Selera risiko merupakan salah satu aspek krusial dalam manajemen risiko.
Kapan Seharusnya Perusahaan Menetapkan Risk Appetite?
Ketika Anda membuat risk appetite, sebaiknya Anda lakukan sebelum perusahaan merencanakan sebuah tindakan. Hal ini dapat membantu Anda mengurangi risiko terjadi pada perusahaan.
Dengan demikian, risk appetite memungkinkan perusahaan menentukan apa saja yang menjadi risiko finansial dan operasional bisnis.
Perusahaan akan menampung kedua hal tersebut untuk mencapai tujuan sesuai bisnis plan. Pada dasarnya, batas dari risk appetite tidak mudah untuk digambarkan. Hal ini karena setiap perusahaan tentu memiliki prioritas yang berbeda-beda.
Anda harus mengetahui bahwa tidak semuanya linear. Sehingga Anda bisa menerapkannya secara global. Meski demikian, selera risiko ini tentunya penting agar perusahaan bisa menetapkan pemahaman bersama dalam tim nya. Terutama mengenai risiko beserta dampak lainnya yang mau tidak mau harus siap diterima.
Terkadang ada pula perusahaan yang menggambarkan selera risiko melalui dokumen pernyataan risk appetite. Biasanya berkas-berkas tersebut bisa membantu perusahan mengendalikan aktivitas dalam manajemen risiko.
Adapun pernyataan tersebut memang harus Anda dasari dengan suara dan pendapat dari pemangku kepentingan. Terutama ketika membahas implikasi dari praktik dan strategi business development di perusahaan.
Baca Juga :
- 9 Elemen Business Model Canvas (BMC) untuk Kesuksesan Bisnis
- Pengertian Business Social Enterprise dan Kelebihannya
Mengapa Harus Menetapkan Risk Appetite?
Belakangan ini, masih banyak perusahaan yang melihat selera risiko sebagai subjek diskusi teoritis. Terkadang hal ini menjadi pembahasan yang menarik bagi para manajer risiko. Namun, sayangnya kebanyakan dari kita tidak secara efektif mengintegrasikan dalam pengambilan keputusan sehari-hari.
Terutama dalam penerapan manajemen risiko yang sebenarnya membutuhkan risk appetite yang baik. Jika Anda komunikasikan dengan baik tentang risk appetite. Maka Anda bisa mendapatkan gambaran risiko kedepannya.
Tidak hanya itu, hal ini juga berdampak baik kepada manajemen selaku pelaksana. Sebuah perusahaan dengan risk appetite yang tinggi kemungkinan bisa menetapkan tujuan lebih agresif. Sementara itu, perusahaan yang cenderung menghindari risiko akan menetapkan risk appetite yang rendah.
Tujuan perusahaan mereka pun cenderung konservatif. Jika Anda mengkomunikasikan risk appetite dengan jelas. Maka Anda dapat menjadikan hal tersebut menjadi panduan manajemen dalam mengambil keputusan. Dengan demikian, perusahaan bisa mencapai tujuannya dengan lebih baik.
Perusahaan memang sudah seharusnya mempertimbangkan risk appetite. Hal ini selaras dengan ditetapkannya tujuan organisasi dan taktik operasional untuk mencapainya. Adapun dalam menentukan risk appetite, sebaiknya manajemen mengambil langkah-langkah yang tepat.
Langkah-langkah tepat untuk menentukan risk appetite dengan cara :
- Mengembangkan
- Mengkomunikasikan
- Memantau
- Memperbarui risk appetite secara rutin
Aspek-Aspek Penting dalam Menetapkan Risk Appetite
Jika Anda adalah pengusaha yang baru merintis bisnis atau startup. Tentunya Anda dalam menentukan risk appetite tidaklah mudah. Anda perlu menyiapkan dan memperhatikan beberapa aspek. Mengingat aspek tersebut akan mempengaruhi jumlah risk appetite yang harus ditentukan perusahaan.
Anda juga harus mengetahui bahwa tingkat risk appetite juga tergantung dari sumber daya perusahaan. Namun, jumlah selera risiko sebenarnya tidak tetap. Seiring berkembangnya waktu, jumlahnya bisa saja berubah.
Karena itu, Kita harus mengetahui aspek penting apa saja yang akan mempengaruhi manfaat risk appetite. Berikut adalah aspek-aspek penting dalam risk appetite.
1. Kondisi Finansial Perusahaan
Anda harus memperhatikan aspek kondisi finansial perusahaan. Karena seiring berjalannya waktu, Anda akan menemukan berbagai faktor yang mempengaruhi risiko bisnis. Maka dari itu Anda harus memperbarui kondisi finansial perusahaan secara rutin. Sehingga risk appetite akan bersifat dinamis.
Tak heran jika sebagian besar perusahaan memperhitungkan risk appetite mereka dengan faktor-faktor yang spesifik. Salah satunya dengan mempertimbangkan sumber daya finansial perusahaan. Faktor yang satu ini menjadi salah satu yang terpenting dalam menentukan risk appetite.
Kebanyakan perusahaan memang cenderung memprioritaskan analisis tentang cost-benefit. Sebaiknya, Anda tidak hanya memperhatikan cost-benefit saja. Tetapi Anda juga harus memantau sumber daya finansial lain seperti nilai ROI.
ROI atau return on investment adalah rasio yang menunjukkan ukuran tentang efisiensi manajemen. Dengan begitu, bisa diketahui dengan jelas tingkat profitabilitas dari suatu investasi.
Baca Juga :
2. Pengelolaan dan Strategi Bisnis Perusahaan
Anda juga harus mengetahui bahwa pengelolaan dan strategi bisnis juga dapat mempengaruhi risk appetite. Pada dasarnya, setiap perusahaan memiliki strategi dan perencanaan bisnis tersendiri agar perusahaannya bisa sukses dan bertahan.
Ketika kita menerapkan strategi bisnis yang tepat tidak hanya membuat bisnis berhasil. Strategi bisnis yang kita jalankan juga bisa menciptakan risk appetite yang lebih inovatif. Oleh karena itu, perusahaan tidak boleh melewatkan kebutuhan pihak yang berkepentingan, misalnya para shareholder dan regulator.
3. Kecakapan Perusahaan
Dengan kita mendapatkan manfaat dari risk appetite, maka bisnis akan berjalan dengan lebih profesional. Salah satu aspek yang penting Kita perhatikan dalam risk appetite adalah kapabilitas perusahaan.
Setiap perusahaan pastinya memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam mengejar target. Perlu Anda ketahui, bahwa hal ini juga dapat mempengaruhi jumlah risk appetite. Secara umum, proses menentukan risk appetite membutuhkan tenggat waktu tersendiri.
Para analis risiko biasanya memantau dari ketersediaan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Mereka bisa menilai apakah perusahaan sanggup mencapai targetnya atau tidak. Jika sumber daya finansial dan waktu yang dimiliki perusahaan sedikit, maka selera resikonya semakin besar.
4. Validitas Dokumen Legal
Aspek terakhir yang mempengaruhi selera risiko perusahaan adalah validitas dokumen yang legal. Begitu pula dengan pemberlakuan hukum bagi perusahaan tersebut.
Perlu diingat bahwa setiap perusahaan pasti memiliki persyaratan hukum yang harus ditaati.
Kita harus menurutinya demi kelancaran bisnis yang dijalankan. Apabila perusahaan gagal menaati peraturan hukum yang berlaku, maka efeknya akan sangat buruk. Terutama ketika perusahaan didesak mengambil keputusan-keputusan penting di momen tertentu.
Jadi itulah tadi 4 aspek yang wajib Anda ketahui untuk mendapatkan manfaat risk appetite. Tapi Anda juga tidak harus menggunakan semuanya. Aspek Anda gunakan tergantung dari prioritas yang diambil oleh perusahaan.
Jika prioritas perusahaan tidak sejalan dengan keempat aspek di atas, maka menentukan risk appetite bisa berdasarkan prioritas mereka saja.
Manfaat Risk Appetite Bagi Perusahaan
Ketika kita menerapkan risk appetite, maka akan meminimalisir resiko besar yang akan terjadi pada perusahaan. Namun, itu hanya salah satu manfaat atau kegunaan risk appetite.
Berikut manfaat risk appetite bagi perusahaan :
- Mempermudah perusahaan dalam mengelola eksposur risiko yang lebih baik
- Tim manajemen di perusahaan lebih terbantu dalam membuat keputusan berbasis risiko
- Memudahkan pihak manajemen dalam mengalokasikan sumber daya dan trade-off di dalamnya
- Meningkatkan transparansi yang diberikan pada pemangku kepentingan, investor, lembaga pemberi kredit, dan regulator
Dengan mengetahui manfaat risk appetite, Anda bisa lebih yakin menentukan selera risiko ini untuk perusahaan. Walau bagaimanapun juga, proses pengambilan keputusan dalam perusahaan perlu mempertimbangkan risiko-risiko yang ada dari berbagai sisi.
Baca Juga :
inMarketing adalah Digital Transformation Consultant dan Digital Marketing Strategy yang fokus pada Leads Conversion, Data-Driven dan Digital Analytics. Kami membantu korporasi untuk tumbuh lebih cepat dengan Marketing Technology Strategy. Konsultasi dengan kami? Contact.