Jika Anda bekerja dalam dunia marketing, Anda harus mengetahui apa itu marketing funnel.
Marketing funnel dapat membantu Anda memahami proses bagaimana calon pelanggan pada akhirnya memutuskan untuk membeli produk atau layanan yang Anda tawarkan. Dengan memahami proses ini, Anda juga dapat merancang strategi yang tepat untuk memaksimalkan konversi yang Anda inginkan.
Ketika terjadi penurunan minat daya beli, funnel bisa melacak di tahap sebelah mana pembeli biasanya mundur. Hal itu akan jadi pembelajaran, sehingga Anda atau perusahaan akan menerapkan strategi yang baru dan lebih optimal.
Melalui artikel berikut ini, kami akan menjelaskan tentang marketing funnel, manfaatnya, serta langkah-langkah dan strategi menerapkannya.
Apa Itu Marketing Funnel?
Marketing funnel adalah sistem atau cara untuk menjelaskan berbagai tahapan yang telah pelanggan lalui sebelum melakukan pembelian. Sistem ini mencakup semua tahapan mulai dari awareness hingga ke tahap saat mereka siap membeli produk atau layanan yang Anda tawarkan dan menjadi pelanggan.
Neil Patel memiliki penjelasan yang sederhana dalam memahami apa itu marketing funnel. Prinsipnya sama seperti corong. Ia mengibaratkan funnel itu seperti sebuah proses, yang kerap terlihat dalam situs-situs yang kita akses sehari-hari.
Contohnya, jika Anda memiliki bisnis yang bergerak di bidang kuliner. Maka marketing funnel akan menjelaskan tahapan dari kali pertama pelanggan mendengar produk makanan yang Anda tawarkan, misalnya melalui media sosial, hingga akhirnya berhasil menarik perhatian mereka untuk melakukan pembelian dan memutuskan menjadi pelanggan.
Contoh lainnya adalah saat Anda ingin berbelanja baju secara online melalui situs e-commerce. Tentu Anda tidak akan tiba-tiba membeli baju, bukan? Anda harus membuka situs e-commerce lebih dahulu, lalu berlanjut ke proses pemilihan baju yang Anda inginkan.
Setelah mendapatkan baju yang ingin Anda beli, maka buku itu akan Anda masukkan ke dalam keranjang. Kemudian, Anda akan membeli baju tersebut dan membayar kepada pihak e-commerce. Melalui tahapan-tahapan tersebut, Anda sudah menjalankan sebuah marketing funnel.
Mengapa Marketing Funnel Penting?
Melalui marketing funnel, Anda bisa memahami bagaimana calon pelanggan tahu soal brand dan akhirnya memutuskan membeli produk Anda.
Ketika memahami semua prosesnya, Anda bisa mengenali langkah mana yang sudah optimal. Demikian juga dengan langkah-langkah yang belum maksimal. Kemudian, Anda bisa memperbaiki strategi marketing di tahapan yang kurang optimal. Sehingga makin banyak pelanggan yang bisa Anda konversi.
Dengan pendekatan ini, kemungkinan besar Anda bisa lebih efektif dalam menjalankan strategi marketing. Anda tahu benar strategi mana yang perlu Anda pakai, mana pula yang perlu Anda tinggalkan.
Manfaat Marketing Funnel
Marketing funnel menjadi cara untuk menghadirkan visibilitas dalam setiap tahap yang berhubungan dengan pelanggan. Baik ketika Anda ingin melakukan penjualan online atau pun menaikkan traffic ke situs Anda.
Beberapa manfaat lain dari marketing funnel adalah :
- Meningkatkan penjualan. Anda dapat menyesuaikan jenis konten dan strategi yang relevan dengan kebutuhan pelanggan
- Mendapatkan insight tentang perilaku calon pelanggan.
- Membantu mengidentifikasi area yang butuh peningkatan. Anda dapat mengetahui pada tahap mana Anda kerap kehilangan pelanggan sehingga Anda dapat mengubah strategi untuk mencegahnya.
Baca Juga :
- Manfaat dan Cara Menggunakan Artificial Intelligence Marketing
- Google Analytics Sebagai Strategi Digital Marketing Bisnis Anda
Langkah-Langkah dalam Marketing Funnel/Sales Funnel
Pada dasarnya, setiap bisnis memiliki tahapan marketing funnel yang berbeda. Ada yang melalui tahapan panjang, namun ada pula yang marketing funnelnya pendek.
Semua itu tergantung dari jenis produk atau layanan, channel yang digunakan, data analytics yang diinginkan, sampai dengan platform penjualan yang dipakai. Berikut ini adalah langkah-langkah umum marketing funnel yang kerap digunakan oleh pelaku bisnis :
- Awareness : adalah bentuk perkenalan sebuah produk terhadap masyarakat luas sebelum digunakan. Pada tahap ini, orang-orang biasanya baru akan mengetahui produk yang Anda pasarkan.Ini adalah tahap paling krusial dalam promosi bisnis. Tahap awal ini mengijinkan Anda menjangkau sebanyak mungkin calon pelanggan. Semakin banyak target audiens, maka semakin besar kemungkinan Anda meraup keuntungan.
- Interest : setelah orang-orang sadar akan keberadaan suatu produk, ada kemungkinan mereka berubah jadi calon pembeli.Perubahan dari awareness ke interest ini terjadi karena banyak hal. Salah satunya adalah merasa bahwa suatu produk punya nilai. Ketika mereka memasuki tahap marketing funnel ini, berarti mereka sudah tertarik dengan produk yang Anda pasarkan.
- Consideration : di tahap ketiga marketing funnel ini, ketertarikan konsumen sudah menjadi pertimbangan.Untuk tahap ini, konsumen sedang menimbang dan membanding-bandingkan produk Anda dengan kompetitor. Pertimbangan ini muncul karena banyak alasan. Umumnya dua alasan utama perubahan interest ke consideration adalah harga dan nilai.
- Action / Conversion : pada fase ini, strategi marketing funnel bukan lagi membuat seseorang menjadi pembeli produk. Tapi membuat pembeli mendapatkan kesan yang baik setelah berbelanja atau menggunakan produk yang bersangkutan.
Strategi Marketing Funnel
Tiap stage dalam marketing funnel memerlukan strategi yang berbeda. Seperti yang sudah dijelaskan, setiap tahap memiliki kekhasan mereka masing-masing, sehingga butuh pendekatan yang berbeda. Berikut adalah beberapa strategi yang bisa Anda terapkan.
1. Awareness
Anda harus ingat bahwa apapun upaya promosi yang Anda lakukan, pastikan itu meningkatkan brand awareness. Ini adalah tahapan di mana semua strategi dan upaya pemasaran harus fokus untuk menarik perhatian dan menjangkau sebanyak mungkin orang. Keberhasilan pada tahapan ini berkaitan pada jumlah leads yang bisa Anda arahkan ke tahapan marketing funnel selanjutnya.
Setidaknya Anda harus menjawab tiga pertanyaan calon pelanggan di tahap ini:
- Siapa Anda? Apa yang Anda jual?
- Kenapa target pasar harus peduli pada produk yang ditawarkan?
- Apa yang target pasar dapatkan ketika memakai produk? Apa yang target pasar lewatkan ketika tidak memakai produk?
Lalu, pastikan Anda sudah memiliki target pasar yang spesifik. Karena tanpa target yang spesifik, sama saja artinya Anda tak menyasar siapa-siapa. Setelah mengetahui dua hal tersebut, Anda bisa menentukan cara promosi yang tepat.
Beberapa strategi pemasaran yang bisa digunakan pada tahap ini seperti influencer marketing, konten SEO organik, kampanye iklan, konten marketing, event, dan kerja sama sponsorship.
2. Interest
Pada tahap ini calon pelanggan mulai terpikat. Mereka mulai tertarik dan ingin mengetahui brand atau produk Anda lebih lanjut. Mereka mulai mempertimbangkan produk Anda dengan membandingkannya dengan merek lainnya lalu mempelajari berbagai fitur dan manfaatnya.
Fokus dari semua strategi pemasaran Anda adalah memberi tahu audiens tentang fitur produk Anda, serta manfaat dan keunggulannya, sekaligus membangun branding.
Ciri terbesar suatu proses marketing yang sudah masuk ke interest adalah banyak dicari di Google. Tidak hanya itu, orang-orang akan banyak bertanya lebih dalam tentang produk ini.
Adapun contoh strategi pemasaran yang bisa Anda gunakan pada tahap ini adalah promosi melalui blog marketing, media sosial (Instagram marketing, Twitter marketing, TikTok marketing, YouTube), website, dan email marketing.
3. Consideration
Pada tahap ini, calon pelanggan mulai mempertimbangkan produk Anda. Oleh sebab itu, Anda harus menunjukkan kelebihan produk yang Anda pasarkan untuk menarik minat mereka.
Namun perlu Anda ingat, proses ini belum disebut sebuah keberhasilan. Hal ini dikarenakan pada tahap ini, calon pelanggan masih akan menimbang-nimbang, terutama jika ada alternatif-alternatif lain di pasar yang serupa.
Saat orang mulai mempertimbangkan suatu produk, buat mereka yakin. Sebuah advokasi tentang produk harus dibuat, karena calon pembeli pasti akan membandingkan suatu produk dengan produk kompetitor.
Bagaimana caranya? Gunakan narasi tentang produk. Anda bisa mulai dengan menjelaskan tentang konsep, ide, maupun cerita yang berkaitan dengan produk yang Anda jual.
Beberapa strategi yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan konversi pada tahap ini seperti Conversion Rate Optimisation (CRO) dengan menambahkan CTA pada halaman pembelian di situs Anda atau dengan pemberian trial, demo dan penawaran diskon
Baca Juga :
- Apa Itu CTR dan Strategi-Strategi Meningkatkannya
- Mengenal Marketing Analytics dan Cara Menerapkannya
4. Action / Conversion
Pada tahap yang terakhir, kepercayaan calon pembeli terhadap suatu produk sudah bulat. Mereka hanya tinggal menekan tombol beli di situs tempat penjualan produk dan akan langsung membayar untuk mendapatkan produk.
Anda harus membuat pembeli melakukan pembelian. Contohnya adalah pengingat saat produk yang Anda jual sudah hampir kehabisan. Selain itu, penjual juga dapat menyisipkan informasi tambahan mengenai produk lain agar pembeli merasa diingatkan.
Strategi yang bisa Anda terapkan misalnya upselling, reminder, dan live chat.
5. Strategi Tambahan
Sebenarnya ada tahap lain yakni loyalty dan advocacy.
Loyalti
Lebih mudah mendapatkan uang dari pelanggan lama daripada mencari pelanggan baru. Sebuah survei mengungkap 80 persen keuntungan bisnis didapat dari 20 persen pelanggan lama.
Untuk mengundang pelanggan lama membeli lagi, biasanya sebuah bisnis tergantung pada kualitas produk dan layanan. Untuk itu, Anda bisa memberikan diskon bagi para pelanggan lama. Jaga juga hubungan dengan pelanggan ini lewat email dan media sosial.
Strategi yang bisa Anda terapkan adalah reward, rekomendasi produk, dan pusat bantuan.
Advocacy
Untuk advocacy, jangan ragu menerima saran dari pelanggan, agar proses marketing funnel ke depan yang akan Anda jalani jadi lebih baik. Pelanggan juga punya suara, tidak hanya sekadar menjadi pembeli semata.
Selain itu, advocacy juga membuka peluang untuk funnel baru. Pada strategi ini, Anda bisa mengubah pengalaman pelanggan menjadi funnel marketing baru. Anda bisa menerapkannya melalui program review, referral, dan reseller.
Itulah tadi pembahasan tentang marketing funnel dan tips menerapkannya. Anda juga bisa menggunakan layanan digital marketing agency untuk membantu mengembangkan bisnis. Beberapa strategi marketing yang bisa diimplementasikan adalah growth hack marketing, inbound marketing, 360 Digital Marketing, serta Data-driven marketing agar perusahaan semakin berkembang pesat.
Baca Juga :
- Mengenal Growth Hacking Marketing dan Strateginya Untuk Perusahaan
- Cara Kerja Strategi Growth Hacking Marketing
inMarketing adalah Digital Transformation Consultant dan Digital Marketing Strategy yang fokus pada Leads Conversion, Data-Driven dan Digital Analytics. Kami membantu korporasi untuk tumbuh lebih cepat dengan Marketing Technology Strategy. Konsultasi dengan kami? Contact.