Peningkatan angka konversi atau conversion rate tentunya menjadi salah satu tujuan dan target yang ingin dicapai oleh semua bisnis. Dengan peningkatan konversi lead, tentunya hal ini akan membuka peluang untuk menghasilkan lebih banyak penjualan dan profit bisnis. Untuk melacak peningkatan lead conversion, maka bisnis membutuhkan metrik untuk mengukur efektivitasnya. Salah satunya adalah micro conversion.
Metrik performa bisnis yang satu ini berguna untuk melacak konversi yang terjadi melalui website. Biasanya, jenis metrik ini kerap kali berdampingan dengan macro conversion, yang memang menjadi parameter atau pengukur kinerja bisnis (business metrics) melalui konversi pelanggan. Misalnya pendaftaran free trial, hingga proses pembelian suatu produk dalam conversion funnel.
Kendati demikian, bukan berarti metrik konversi mikro ini tidak kalah penting dari makro. Pasalnya, kedua metrik ini berhubungan dengan proses konversi pelanggan dan jumlah revenue bisnis yang akan perusahaan dapatkan sebagai efeknya.
Lantas, bagaimana cara melacak metrik konversi mikro agar memberikan manfaat maksimal bagi bisnis? Simak panduan lengkapnya melalui artikel inMarketing berikut ini!
Pengertian Micro Conversion
Melansir dari HubSpot, micro conversion adalah metrik untuk mengukur semua tindakan yang bisa user ambil untuk menunjukkan minat (interest) mereka pada suatu produk atau layanan.
Misalnya pendaftaran email newsletter pada sebuah website. Melalui langkah pendaftaran tersebut, artinya user setuju bahwa mereka akan menerima pemberitahuan publikasi atau insight menarik dari website secara berkala.
Meskipun tidak memberikan pengaruh secara langsung pada peningkatan sales growth maupun revenue bisnis, namun peningkatan metrik ini menunjukkan dampak positif dari proses lead management dan strategi branding yang bisnis Anda lakukan.
Sehingga, Anda bisa meningkatkan brand authority atau kepercayaan di mata publik. Sebab aksi ini menunjukkan bahwa ada target pasar yang sudah menyadari keberadaan dan identitas brand Anda.
Beberapa contoh lain dari micro conversion misalnya pemberian komentar atau feedback pada artikel di website, jumlah share of voice atas konten website di social media dan social messaging, kunjungan user pada page tertentu di website, peningkatan jumlah klik (CTR) dan traffic website, download e-book dari website, atau kegiatan lain user lakukan di website Anda.
Baca Juga:
- Conversion Rate Optimization (CRO): Pengertian, Manfaat, dan Tahap Penerapannya
- Kenali 3 Jenis Market Temperature untuk Tingkatkan Lead Conversion
Manfaat Micro Conversion
Setiap business metrics tentunya akan memberikan manfaat atau keuntungan bagi proses bisnis. Begitu pula dengan micro conversion. Berikut ini adalah beberapa manfaat tersebut:
- Menjadi ukuran atau parameter dari ketertarikan lead potensial pada brand
- Dapat menjadi parameter untuk mengetahui produk atau layanan yang paling user minati
- Berguna dalam proses customer analysis untuk mengetahui perilaku, sentimen, dan kebiasaan pelanggan (consumer behavior)
- Berfungsi sebagai customer insights untuk mengumpulkan data pelanggan (customer data)
- Berguna dalam proses penyusunan marketing campaign atau kampanye pemasaran berdasarkan customer data yang terkumpul
- Dapat meningkatkan kredibilitas brand (brand authority)
- Menunjukkan brand recognition dan brand presence di kalangan publik
- Menjadi upaya untuk mendorong user agar melakukan macro conversion
Jenis Micro Conversion
Secara umum, terdapat dua jenis micro conversion yang perlu Anda pahami. Berikut ini adalah penjelasan masing-masing jenisnya:
1. Process Milestone
Jenis yang pertama adalah process milestone. Ini merupakan kumpulan konversi-konversi mikro yang akan menjadi jalur agar user bisa mengarah ke macro conversion.
Dengan mengawasi process milestone ini, Anda dapat melakukan evaluasi dan perbaikan pada user experience yang berguna untuk memaksimalkan proses customer journey. Dengan adanya perbaikan pada user experience, hal ini akan berdampak positif pada peningkatan penjualan produk.
2. Secondary Action
Jenis selanjutnya adalah secondary action. Yakni kumpulan micro conversion yang tidak memiliki keterkaitan langsung dengan tujuan utama dari website. Kendati demikian, jenis secondary action ini masih bisa menjadi indikator bahwa user memiliki ketertarikan untuk mengambil aksi macro conversion di masa depan.
Baca Juga:
- 12 Metrik Content Marketing Untuk Optimalkan Konversi Bisnis
- Panduan Penerapan Sales Enablement untuk Tingkatkan Efektivitas Lead Conversion
Panduan Melakukan Tracking Micro Conversion
Setelah mengetahui manfaat dan jenisnya, kini Anda perlu mengetahui cara untuk melakukan tracking micro conversion. Dalam penerapannya sendiri, biasanya perusahaan akan menggunakan beberapa tools untuk membantu. Salah satu tools yang paling umum diguanakan untuk melacak metrik ini adalah Google Analytics.
Berikut adalah panduan cara melakukan tracking konversi mikro yang bisa Anda ikuti dengan menggunakan Google Analytics:
- Masuk ke akun Google Analytics, kemudian klik “Admin”
- Klik opsi “Goals” yang berada di bawah kolom “View”
- Kemudian klik tombol merah yang bertuliskan “+ NEW GOAL” untuk menambah goal yang ingin Anda lacak atau track
- Lalu mulai lakukan pengaturan. Anda bisa menggunakan template yang Google Analytics sediakan. Tapi jika ingin melakukan tracking micro conversion secara custom, Anda juga bisa menggunakan opsi custom yang tersedia
- Selanjutnya, beri nama goal yang ingin Anda lacak, lalu pilih micro conversion apa yang ingin Anda track. Misalnya jumlah kunjungan ke page tertentu, berapa lama user berada di page tersebut, dan lain sebagainya. Kemudian klik “Continue”
- Proses selesai, dan Anda bisa melihat data goal tersebut
- Untuk melakukan tracking progres, Anda bisa menuju ke “Conversions” lalu “Goals”
Selain itu, Anda juga bisa menggunakan tools tambahan lainnya. Misalnya SEMrush atau Ahrefs.
Itulah ulasan mengenai micro conversion dan panduan trackingnya. Dari penjelasan di atas, bisa kita simpulkan bahwa pada dasarnya konversi mikro ini akan menjadi jembatan untuk mendukung tercapaikan optimasi lead conversion yang dapat meningkatkan profitabilitas suatu bisnis.
Baca Juga:
- Google Analytics Sebagai Strategi Digital Marketing Bisnis Anda
- Apa Itu Google UTM dan Bagaimana Cara Menerapkannya
inMarketing adalah Digital Transformation Consultant dan Digital Marketing Strategy yang fokus pada Leads Conversion, Data-Driven dan Digital Analytics. Kami membantu korporasi untuk tumbuh lebih cepat dengan Marketing Technology Strategy. Konsultasi dengan kami? Contact.