Memahami Indikator Non-Functional Requirements dalam Proses Pengembangan Produk

non-functional requirements adalah

Dalam proses product development atau pengembangan produk, non-functional requirements atau kebutuhan non fungsional menjadi aspek kunci yang sangat penting untuk menciptakan produk berkualitas. Terutama bagi perusahaan yang menerapkan product-led growth, yakni strategi yang menonjolkan keunggulan produk sebagai ujung tombak penjualan.

Pasalnya, kebutuhan non fungsional tersebut dapat menunjukkan bagaimana kualitas dari suatu produk yang akan diluncurkan. Sehingga tanpa adanya non-functional requirements yang efektif, maka perusahaan pun tidak bisa menciptakan kualitas produk (product value) yang baik pula. Hasilnya, bisa saja produk menjadi gagal dan tidak laku di pasaran.

Oleh sebab itu, kebutuhan non fungsional produk menjadi aspek penting yang harus Anda perhatikan. Pasalnya, dengan produk yang berkualitas, maka Anda bisa menarik lebih banyak leads, mengakuisisi lebih banyak pelanggan baru (customer acquisition), meningkatkan conversion rate, serta memiliki peluang besar untuk menciptakan kepercayaan terhadap brand atau brand authority.

Lantas, apa itu non-functional requirements dan bagaimana cara menerapkannya?

Apa Itu Non-Functional Requirements?

Melansir dari Scaledagileframeworknon-functional requirements (NFR) adalah kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan sistem dalam menjalankan produk secara optimal. Kebutuhan ini tidak mempengaruhi bagaimana sistem bekerja.

Dalam proses perencanaan bisnis atau business plan, NFR berguna untuk menandakan kelayakan kondisi dari suatu produk yang akan Anda produksi sebelum meluncurkan produk tersebut (product launch). Sebab dengan adanya NFR, maka perusahaan akan mengetahui kelebihan dan kekurangan produk, serta apakah produk tersebut dapat memberikan nilai dan kualitas sesuai dengan kebutuhan target pasar.

Hal ini karena beberapa produk tertentu bisa saja menjalankan fungsi yang sama, tapi kualitasnya akan berbeda ketika dapat memenuhi non-functional requirements. Bahkan, mayoritas produk yang memenuhi NFR memiliki peluang besar untuk dapat meningkatkan customer satisfaction score (kepuasan pelanggan) sekaligus customer experience.

Sehingga dalam jangka panjang, NFR dapat bermanfaat untuk meningkatkan angka customer retention maupun customer loyalty, memberikan pengaruh pada pertumbuhan bisnis (growth rate), pertumbuhan penjualan (sales growth), hingga meningkatkan revenue bisnis.

digital marketing agency

Lantas, apa saja indikator NFR yang perlu Anda ketahui?

Baca Juga :

Indikator Non-Functional Requirements

indikator non-functional requirements

Untuk memastikan apakah suatu produk memenuhi non-functional requirements, maka Anda perlu mengetahui indikator-indikatornya berikut ini:

1. Usability atau Kegunaan Produk

Indikator pertama NFR adalah usability atau kegunaan. Yaitu suatu indikator apakah suatu produk tersebut dapat digunakan dengan nyaman. Misalnya, apakah desain produk tersebut menarik, warnanya yang tidak mengganggu kenyamanan, penulisannya mudah dibaca, serta mudah digunakan. Meskipun tampak sepele, namun indikator ini penting untuk memberikan kenyamanan bagi pengalaman pengguna.

2. Portability atau Kemudahan dalam Menggunakan Produk

Indikator selanjutnya adalah portability atau kemudahan. Yakni kemudahan suatu sistem atau produk tersebut untuk dapat diakses, bagaimana konektivitasnya dengan perangkat lain, apakah bisa selalu mendapatkan pembaruan secara berkala, serta media apa saja yang memudahkan pengguna untuk memakainya.

3. Reliability atau Daya Tahan Produk

Selanjutnya adalah reliability atau daya tahan produk yang menjadi indikator NFR ketiga. Yaitu bagaimana ketahanan suatu produk untuk bertahan di berbagai kondisi. Entah itu untuk keperluan ringan, sedang, hingga berat. Atau bahkan apakah mungkin produk tersebut dapat bekerja saat daya sedang minim.

4. Supportability atau Dukungan terhadap Sistem

Indikator lainnya adalah supportability atau dukungan terhadap sistem. Maksudnya apakah produk tersebut mendapat dukungan dari perangkat, konektivitas, hingga aksesoris. Sebab dengan adanya dukungan tersebut, sistem dalam produk tetap bekerja sebagaimana mestinya.

5. Performance atau Kemampuan Sistem dalam Bekerja

Selanjutnya, yang menjadi indikator dari NFR  adalah performance, atau bagaimana kemampuan sistem atau produk tersebut dalam bekerja. Contohnya pada jaringan, di mana performa dapat Anda lihat dari kecepatan untuk mengakses suatu website atau aplikasi (page speed).

Apakah ada delay yang terjadi saat melakukan interaksi, tingkat latency yang terjadi, seta apakah sistem atau produk memberikan respon yang tepat saat Anda memberikan perintah.

6. Security atau Keamanan

Indikator terakhir adalah security atau keamanan. Ini merupakan indikator yang sangat penting karena berkaitan dengan kemanan data pengguna. Apalagi menilik dari banyaknya kasus pembobolan yang mengusik privasi pengguna. Sehingga, produk atau sistem yang Anda tawarkan haruslah memiliki keamanan yang tinggi dan terjamin.

Baca Juga:

Cara Menentukan Standar Non-Functional Requirements yang Efektif

standar non-functional requirements

Melansir dari Altexsoft, berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Anda gunakan untuk menentukan standar non-functional requirements yang efektif:

1. Buat Pengukuran untuk Kebutuhan

Pada dasarnya, kebutuhan untuk tiap-tiap user terhadap suatu sistem atau produk akan berbeda-beda. Oleh sebab itu, Anda perlu membuat pengukuran tersendiri. Misalnya dengan mengukur poin-poin seperti kemudahan pengaksesan atau penggunaan, serta apakah produk tersebut dapat bekerja dengan sebagaimana fungsinya. Apabila poin-poin tersebut telah terpenuhi, maka produk sudah memenuhi kebutuhan non fungsional Anda.

2. Apakah Produk Sesuai dengan Kepentingan Bisnis

Setelah menentukan pengukuran untuk kebutuhan, langkah selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah mengetahui apakah produk atau sistem tersebut sudah sesuai dengan kepentingan Anda. Misalnya Anda tidak terlalu mementingkan reliability atau daya tahan produk. Maka artinya tanpa adanya indikator tersebut, produk atau sistem telah memenuhi kebutuhan non fungsional yang Anda perlukan.

Demikian adalah ulasan mengenai non-functional requirements beserta indikator dan standarnya. Dari ulasan tersebut, dapat kita simpulkan bahwa pada intinya NFR memiliki peran untuk kenyamanan penggunaan dalam menggunakan suatu produk atau sistem. Selain itu, Anda juga bisa melihat apakah produk yang Anda kembangkan sudah memenuhi kebutuhan-kebutuhan user atau belum.

Dengan memenuhi NFR, maka artinya Anda bisa menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan memberikan value kepada pelanggan. Melalui produk yang berkualitas, Anda pun dapat meningkatkan peluang untuk mengonversi calon pelanggan menjadi pelanggan potensial, menumbuhkan keinginan pelanggan untuk lebih loyal dan setia terhadap brand (brand loyalty), bahkan dapat mempertahankan pelanggan dalam jangka panjang.

Sementara itu, selain menggunakan NFR sebagai kunci untuk melakukan product development, Anda juga bisa menggunakan layanan digital marketing agency untuk membantu mengembangkan bisnis. Beberapa strategi marketing yang bisa diimplementasikan adalah growth hack marketing, inbound marketing, 360 Digital Marketing, serta Data-driven marketing agar perusahaan semakin berkembang pesat.

Baca Juga :

inMarketing adalah Digital Transformation Consultant dan Digital Marketing Strategy yang fokus pada Leads Conversion, Data-Driven dan Digital Analytics. Kami membantu korporasi untuk tumbuh lebih cepat dengan Marketing Technology Strategy. Konsultasi dengan kami? Contact.