Serupa Tapi Tak Sama, Ketahui 3 Perbedaan Newsletter dan Drip Email Marketing

newsletter vs drip email

Ada berbagai macam strategi pemasaran yang bisa perusahaan terapkan untuk meningkatkan perkembangan dan pertumbuhan bisnis. Biasanya, masing-masing perusahaan akan menerapkan strategi marketing yang berbeda-beda, tergantung dari niche bisnis, kebutuhan, hingga business cost yang dialokasikan untuk biaya pemasaran. Di antara berbagai strategi pemasaran tersebut, newsletter dan drip email marketing tetap eksis sebagai kampanye pemasaran pilihan para perusahaan.

Email marketing sendiri memang menjadi salah satu strategi pemasaran yang telah lama kita kenal secara luas. Kendati tergolong “kuno”, namun email marketing tetap menjadi strategi pilihan di era pemasaran digital sebagaimana sekarang. Sebab tak hanya berguna untuk mendukung kesuksesan strategi pemasaran produk, email marketing juga menjadi salah satu sarana untuk menjalin hubungan baik (relationship) dengan pelanggan, meningkatkan angka konversi lead (lead conversion), dan meningkatkan customer engagement.

Bukan hanya itu, email marketing juga menjadi salah satu strategi marketing campaign terbaik untuk meningkatkan angka retensi pelanggan dan brand loyalty. Inilah sebabnya, hingga kini banyak perusahaan yang masih menggunakan strategi pemasaran tersebut.

Dalam penerapannya, terdapat dua jenis email marketing yang paling sering perusahaan terapkan. Yakni newsletter dan drip email. Sayangnya, tak jarang masih banyak pemasar yang bingung membedakan antara keduanya. Padahal, perlu Anda ketahui bahwa kedua jenis email marketing ini memiliki fungsi yang berbeda. Lantas, apa perbedaan antara keduanya?

Simak ulasan lengkapnya melalui artikel inMarketing berikut ini.

Newsletter dan Drip Email Marketing

Seperti telah kita singgung di atas, pada dasarnya kedua jenis email marketing ini memang masih menjadi favorit para marketer untuk meningkatkan lead conversion. Sayangnya dalam praktiknya, masih banyak marketer yang tidak mengetahui perbedaan antara keduanya.

Namun, sebelum mengetahui perbedaan antara kedua strategi pemasaran email ini, Anda perlu memahami pengertiannya terlebih dahulu:

Newsletter

Jenis yang satu ini tentunya sudah tak asing, baik bagi marketer maupun pelanggan. Newsletter adalah suatu email yang berisi pemberitahuan terkait informasi baru dari suatu perusahaan kepada pelanggan.

digital marketing agency

Dalam menentukan penerima newsletter, biasanya perusahaan akan mengecek daftar subscriber. Yakni pelanggan yang telah mendaftarkan alamat email mereka pada website atau blog perusahaan. Para pelanggan tersebut setuju untuk berlangganan email newsletter guna mendapatkan informasi terbaru tentang perusahaan secara rutin.

Biasanya, newsletter akan berisi informasi tentang promosi produk, diskon, potongan harga, seasonal product, dan lain sebagainya.

Drip Email

Di sisi lain, drip email adalah email yang perusahaan kirimkan pada pelanggan, di mana email tersebut lebih banyak berisi informasi daripada konten promosi. Umumnya, strategi yang satu ini memiliki jangka waktu yang panjang.

Untuk membuat drip email, perusahaan perlu menyiapkan konten marketing yang informatif untuk mereka kirimkan pada pelanggan maupun sales lead dari waktu ke waktu.

Contohnya adalah seorang lead yang memutuskan untuk mendaftarkan email pada sebuah website yang membahas tentang digital marketing. Maka dalam beberapa hari kedepan, lead tersebut akan mendapatkan drip email. Isinya bisa berupa tata cara penggunaan fitur website, atau informasi singkat yang berkaitan dengan topik pada website tersebut.

Selain itu, dalam drip email, biasanya perusahaan juga memerhatikan lead potensial yang bisa menjadi pelanggan namun belum melakukan transaksi atau closing. Sehingga, perusahaan bisa mengirimkan personalisasi email yang berisi tentang keuntungan menjadi pelanggan tetap.

Baca Juga :

Perbedaan Newsletter dan Drip Email

perbedaan newsletter dan drip email

Dari pengertian di atas, tentu Anda sudah memiliki gambaran besar terkait perbedaan mendasar antara newsletter dan drip email. Untuk memperdalam pemahaman tersebut, berikut ini adalah perbedaan keduanya secara rinci berdasarkan karakteristik utamanya:

1. Penerima Email

Perbedaan pertama terletak pada siapa yang akan menerima email marketing. Sebagaimana kita tahu, baik newsletter maupun drip biasanya memang akan terkirim secara otomatis menggunakan tools email tertentu.

Bedanya, penerima newsletter adalah orang-orang yang berlangganan atau menekan tombol subscribe. Sehingga, mereka akan mendapatkan email secara rutin. Jadi, penerima newsletter tidak mencakup seluruh pelanggan.

Biasanya, para pelanggan yang memilih untuk berlangganan newsletter ini akan menerima informasi secara bertahap. Misalnya promosi seasonal marketing, event marketing berhadiah, contest marketing campaign, dan lain sebagainya. Perusahaan juga akan berhenti mengirimkan newsletter apabila pelanggan memutuskan untuk berhenti berlangganan dengan menekan tombol unsubscribe.

Di sisi lain, penerima drip email mencakup seluruh pelanggan yang mendaftarkan diri pada suatu aplikasi atau website perusahaan. Email ini seperti pesan otomatis yang akan pelanggan terima setelah berhasil membuat akun pada aplikasi, mendaftar pada website, atau telah menyelesaikan transaksi pembayaran (melakukan pembelian) pada toko online.

Berbeda dengan newsletter, pada drip ini pelanggan akan terus menerima konten informatif secara berkala meskipun tidak melakukan transaksi apapun maupun menggunakan aplikasi lagi. Sehingga bisa kita katakan bahwa penerima drip ini bersifat umum, alih-alih hanya menyasar target pasar tertentu seperti newsletter.

2. Waktu Pengiriman Email

Perbedaan berikutnya adalah waktu pengiriman email. Umumnya, pelanggan tidak bisa menebak jangka waktu pengiriman newsletter. Kecuali apabila perusahaan memang telah menjadwalkan waktu tertentu untuk mengirimkan newsletter.

Namun, biasanya perusahaan mengirim newsletter ketika memiliki produk, fitur, atau layanan baru yang akan mereka luncurkan atau tawarkan. Misalnya sebelum proses product launch, go to market, dan lain sebagainya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan awareness dan antusiasme dari pelanggan terkait produk atau layanan baru tersebut.

Perlu Anda pahami pula bahwa biasanya intensitas pengiriman newsletter akan lebih sering saat mendekati hari penting. Misalnya mendekati Hari Raya, di mana perusahaan akan memberikan promosi dan diskon besar-besaran. Biasanya, mereka akan memberikan informasi berupa promosi, sebagai lead magnet untuk meningkatkan minat beli pelanggan.

Sementara itu, drip email cenderung lebih terjadwal karena konten yang perusahaan bagikan bersifat berkelanjutan (continue) atau saling berkesinambungan satu sama lain.

Biasanya, perusahaan akan mengirimkan drip email pertama kali setelah pelanggan mendaftarkan diri pada suatu aplikasi. Kemudian beberapa hari setelahnya, pelanggan akan menerima drip email lagi yang berisi tutorial maupun informasi seputar aplikasi tersebut.

Konten yang bersifat berkelanjutan dan konsisten inilah yang nantinya bisa meningkatkan ketertarikan pelanggan pada produk/layanan yang tersedia.

3. Isi Email

Perbedaan terakhir adalah dari sisi isi email. Pada newsletter, umumnya isinya berupa konten promosi. Misalnya promo produk, voucher, informasi terkait peluncuran produk terbaru, artikel blog, katalog perusahaan, tau bahkan survei pelanggan.

Newsletter juga biasanya akan mencantumkan beberapa foto dan harga dari produk. Selain itu, informasi yang tercantum di dalamnya juga relevan dengan segmentasi pelanggan. Sehingga, biasanya isi newsletter lebih ke arah personalisasi email, atau apa yang sesuai dengan minat pelanggan.

Di sisi lain, biasanya isi drip email berupa welcome email, follow up information, dan abandoned shopping carts.

Sesuai dengan namanya, welcome email adalah email yang perusahaan kirimkan setelah seorang pelanggan mensubscribe, menggunakan aplikasi, atau melakukan pembelian. Sedangkan follow up information berisi perkenalan tentang perusahaan dan produk atau layanan. Biasanya, perusahaan akan memberikan penjelasan singkat tentang tujuan dan target, serta saluran pemasaran apa saja yang mereka gunakan untuk menjual produk/layanan.

Sementara untuk abandoned shopping cart, biasanya perusahaan akan mengirimkan email khusus pada pelanggan yang memiliki produk di keranjang belanja, namun tak kunjung melakukan transaksi pembelian. Drip email ini akan menjadi reminder atau pengingat bahwa barang tersebut masih tersedia, sehingga bisa memengaruhi keputusan pembelian pelanggan dan meningkatkan penjualan kedepannya.

Baca Juga :

Manfaat Penerapan Newsletter dan Drip Email

manfaat newsletter dan drip email

Dari penjelasan terkait perbedaan newsletter dan drip email di atas, tentu kita tahu bahwa ada banyak manfaat yang akan perusahaan dapatkan dengan menerapkan kedua jenis email marketing ini. Beberapa di antaranya adalah :

Sebagai Sarana untuk Membangun Hubungan Baik dengan Pelanggan

Email menjadi salah satu saluran pemasaran yang efektif untuk membangun relationship marketing. Artinya, melalui email marketing tersebut perusahaan dapat berinteraksi dan menjalin komunikasi dengan pelanggan. Sehingga, email bisa menjadi sarana marketing communication yang cukup menjanjikan.

Selain itu, dengan menggunakan email marketing, perusahaan dapat membangun brand image serta meningkatkan brand authority pada produk atau layanan mereka.

Mempromosikan Produk dengan Mudah

Manfaat selanjutnya adalah email dapat Anda gunakan sebagai sarana untuk mempromosikan produk. Hal ini kembali lagi pada hakikat penggunaan email sebagai sarana pemasaran dan promosi.

Melalui email, perusahaan bisa memberikan informasi terbaru seputar produk, meningkatkan brand awareness, mempromosikan produk tertentu secara efisien dan lebih hemat waktu ketimbang pemasaran tradisional.

Hemat Biaya Pemasaran

Selayaknya strategi digital marketing campaign lainnya, menggunakan email sebagai saluran pemasaran juga akan membuat perusahaan lebih menghemat biaya marketing. Sehingga, perusahaan bisa melakukan cost management plan yang lebih efektif dengan meminimalisir biaya pemasaran secara digital.

Tak hanya lebih hemat biaya, tingkat responsif pelanggan juga cenderung lebih tinggi ketimbang strategi promosi secara manual. Apalagi, perusahaan memiliki kebebasan dalam menentukan jenis konten yang akan mereka kirimkan. Sehingga dalam praktiknya, yang perusahaan butuhkan hanyalah customer data dan kreativitas untuk menciptakan perencanaan konten yang menarik.

Demikian adalah ulasan mengenai perbedaan newsletter dan drip email. Meskipun terkesan kuno, namun email marketing terbukti menjadi salah satu strategi pemasaran terbaik untuk mengoptimalkan conversion rate hingga loyalty loop. Sehingga tak heran apabila hingga kini mayoritas bisnis terus menggunakan email sebagai saluran pemasaran utama.

Baca Juga :

inMarketing adalah Digital Transformation Consultant dan Digital Marketing Strategy yang fokus pada Leads Conversion, Data-Driven dan Digital Analytics. Kami membantu korporasi untuk tumbuh lebih cepat dengan Marketing Technology Strategy. Konsultasi dengan kami? Contact.