Apakah kamu ingin mengetahui perbedaan operating expense dan capital expense?
Secara ringkasnya operating expense (OPEX) merupakan beban biaya yang perusahaan perlukan untuk menjalankan fungsinya setiap hari. Sedangkan untuk capital expense (CAPEX) merupakan beban biaya yang harus sebuah perusahaan keluarkan untuk mendapatkan keuntungan di masa depan.
Jadi bagi perusahaan operating expense dan capital expense memiliki tujuan akuntansi dan pajak yang berbeda.
Memahami Perbedaan Operating Expense dan Capital Expense
Kedua jenis pengeluaran perusahaan ini mendapat perlakuan berbeda dalam laporan keuangan (financial statement) dan akuntansi.
Tetapi perusahaan harus dapat mengidentifikasi apakah suatu beban biaya menjadi operating expense atau capital expense. Contohnya apakah aset yang perusahaan butuhkan sebaiknya beli ataupun sewa.
Untuk lebih jelas untuk mengetahui perbedaan operating expense dan capital expense, silakan simak pengertian masing-masing jenis beban perusahaan berikut.
Operating Expense
OPEX atau Operating Expense, merupakan biaya operasi atau beban operasi. Operating Expense adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk kegiatan bisnis seperti sewa, biaya persediaan atau kompensasi karyawan. Biaya operasional sepenuhnya dikurangi dari pajak selama tahun berjalan.
Operating Expense sangat penting agar perencanaan bisnis di masa depan berjalan dengan lebih baik. Ada banyak jenis pengeluaran yang termasuk dalam Operating Expense, seperti:
- Gaji dan bonus manajer atau karyawan di perusahaan
- Perpajakan: pajak gaji, pajak properti dan pajal lainnya
- Beriklan atau biaya strategi pemasaran
- Asuransi
Apa peran Operating Expense untuk bisnis?
Operating Expense adalah penentu siklus hidup untuk masa depan suatu bisnis atau perusahaan.
Efek jangka panjang : Ketika berinvestasi dalam biaya aset tetap, itu berarti bahwa perusahaan berkembang dalam ukuran dan kemampuan untuk tumbuh. Selain itu, Operating Expense juga mempengaruhi produktivitas penjualan dan operasi perusahaan.
Visi Utama : Operating Expense adalah neraca yang menunjukkan seberapa besar aset tetap yang tersedia sebagai investasi untuk menangkap potensi/kemampuan perusahaan tersebut. Operating Expense adalah indeks yang harus perusahaan pantau karena menunjukkan status operasi perusahaan.
Baca Juga :
- Cara Menghitung Internal Growth Rate (IGR) dan Manfaatnya
- 9 Elemen Business Model Canvas (BMC) untuk Kesuksesan Bisnis
Apa yang dimaksud dengan kenaikan/penurunan Operating Expense?
Warren Buffet pernah menyarankan untuk tidak berinvestasi di perusahaan dengan persyaratan CAPEX tinggi.
Bagi investor di saham perusahaan, sangat penting untuk memiliki data terkait permodalan sebagai dasar keputusan investasi. Data tersebut bermanfaat untuk menghitung ROI (Return on Investment). ROI adalah rasio yang menunjukkan ukuran tentang efisiensi manajemen perusahaan.
Karena Operating Expense berdampak besar terhadap pemeliharaan aset perusahaan, kenaikan atau penurunan indeks biaya juga dapat mengungkapkan keadaan perusahaan.
Oleh karena itu, perlu mengandalkan indikator CAPEX untuk memilih rencana investasi yang aman .
Operating Expense meningkat ketika:
- Bisnis berada pada momentum pertumbuhan yang kuat dan ingin memperluas skala pengembangannya melalui investasi di real estat, sekuritas, dan saham.
- Bisnis baru yang akan beroperasi perlu menghabiskan banyak peralatan untuk beroperasi.
- Tingkat pertumbuhan perusahaan (growth rate) sangat cepat.
- Ini juga berarti bahwa perusahaan menghadapi banyak investasi berkelanjutan.
Operating Expense berkurang ketika:
- Meskipun, bisnis tumbuh ketika biaya aset tetap meningkat, tetapi itu tidak berarti bahwa ketika biaya turun, bisnis tidak tumbuh.
- Bisnis dalam keadaan seimbang dan stabil
Capital Expense
Capital Expense (CAPEX) merupakan biaya aset tetap. CAPEX adalah pengeluaran, pembayaran untuk bahan atau aset tetap perusahaan (business asset).
Capital Expense ini berguna untuk 3 tujuan utama: pembelian, peningkatan dan pemeliharaan produktivitas perusahaan.
Tidak hanya itu, terkadang Capital Expense juga berguna untuk berinvestasi pada proyek-proyek baru perusahaan untuk membantu meningkatkan produktivitas perusahaan.
Capital Expense adalah pengeluaran penting yang biasanya disetujui melalui rapat dewan atau rapat pemegang saham.
Capital Expense meliputi:
- Perbaikan aset tetap untuk meningkatkan umur aset
- Pembelian aset tetap berwujud atau tidak berwujud untuk mendatangkan pendapatan bagi perusahaan
- Meningkatkan aset tetap untuk meningkatkan efisiensi hasil produktivitas tenaga kerja.
Untuk contoh investasi Capital Expense adalah sebagai berikut:
- Sarana transportasi pekerja
- Berinvestasi dalam mesin dan peralatan baru: komputer, printer, AC, mesin pengemasan, mesin perakitan dan lainnya
- Aset tidak berwujud: lisensi, hak paten dan kekayaan intelektual lainnya
- Beli tanah dan bangun gedung
Ketika melihat Laporan Capital Expense, apa yang kita ketahui?
Laporan CAPEX memberi tahu Kamu mengetahui berapa banyak aset tetap yang bisnis miliki saat ini untuk mempertahankan operasi bisnis berjalan dengan lancar. Kamu juga bisa melihat bagaimana arus kas atau financial modelling dari investasi bisnis.
Hasil laporan Indeks CAPEX yang lebih besar dari 1 menunjukkan bahwa setiap aktivitas suatu bisnis aman untuk dijalankan dari jumlah modal yang perusahaan alokasikan.
Sebaliknya, jika laporan rasio CAPEX kurang dari 1 maka artinya bisnis tersebut mengalami masalah pada keuangan perusahaan.
Contoh Capital Expense
- Contoh 1 : Perusahaan membeli mobil untuk keperluan melakukan pelayanan perjalanan dan menyambut mitra bisnis. Uang modal perusahaan tersebut untuk membeli mobil termasuk dalam biaya aset tetap.
- Contoh 2 : Perusahaan melakukan pemeliharaan peralatan seperti printer, mesin faks, komputer dan peralatan kerja lainnya, ini juga termasuk dalam biaya aset tetap perusahaan.
- Contoh 3 : Perusahaan berinvestasi di sektor properti untuk memperluas skala perusahaan di masa depan, investasi ini juga akan menambah biaya aset tetap perusahaan.
Baca Juga :
- Cara Menghitung Rate of Return (RoR) dan Perbedaannya dengan ROI
- Tips Mempersiapkan Strategi Business Development
Jenis Capital Expense
Berdasarkan klasifikasi objek investasi pada aset tetap, Capital Expense terbagi menjadi 2 jenis :
- Biaya pemeliharaan aset tetap (Pemeliharaan CAPEX )
Berguna untuk tujuan memperbaiki dan mengatasi kerusakan aset tetap yang ada.
Biaya aset tetap ini harus dibayar. Karena jika tidak, maka akan mengganggu sistem dan operasi perusahaan tidak berjalan dengan lancar. Karena itu biaya pemeliharaan aset selalu perusahaan alokasikan dalam jumlah tertentu.
- Ekspansi Aset Tetap (Investasi CAPEX)
Ekspansi aset tetap adalah investasi untuk meningkatkan dan memperluas aset perusahaan.
Investasi Capex ini sering kali merupakan pembelian aset tetap baru untuk memungkinkan penjualan dan produktivitas bisnis yang lebih tinggi.
Cara Menghitung Capital Expense
CAPEX = Aktiva Bersih di Tahun ini – Aktiva Bersih di Tahun lalu + Penyusutan Tahun Ini
Rumus sederhananya : CAPEX = Net Increase in PP&E + Depreciation Expense
PP&E: Fluktuasi atau perubahan aset bersih dan peralatan pabrik untuk tahun sebelum tahun depan
Langkah-langkah menghitung indeks CAPEX:
- 1 : Tentukan saldo portofolio aset pada saat ini seperti peralatan, mesin, dan fasilitas pabrik.
- 2 : Tentukan Net Increase in PP&E.
- 3 : Berdasarkan tingkat perbedaan untuk menghitung selisih kedua parameter di atas.
Contoh: Perusahaan Kamu memiliki aset bersih, pabrik dan peralatan sebesar 900 di tahun 2021. Tetapi aset bersih, pabrik dan peralatan di tahun 2020 adalah 600. Penyusutan pada tahun 2021 sebesar 150. Jadi berapa Capital Expense pada tahun 2021?
Dengan menggunakan rumus di atas maka menghasilkan Capital Expense: CAPEX = 900 – 600 + 150 = 450.
Perbedaan Operating Expense dan Capital Expense
Berikut adalah beberapa poin yang menunjukkan perbedaan OPEX dan CAPEX:
Definisi Dasar
Capex adalah biaya yang digunakan untuk investasi atau pembelian aset berwujud/tidak berwujud. Sedangkan Opex adalah aktivitas pengeluaran yang berkelanjutan untuk menjaga aset tetap tetap berjalan.
Pengeluaran
Capex biaya yang dikeluarkan oleh bisnis saat membeli aset untuk tujuan menghasilkan pendapatan untuk bisnis di masa depan (financial forecasting). Sementara Opex pengeluaran umum dan diperlukan dalam bisnis komersial.
Akuntan
Biaya aset tetap Capex memerlukan pembayaran dalam jumlah besar karena seringkali merupakan peralatan yang mahal. Sementara biaya operasional Opex seringkali dikeluarkan secara berkala untuk menjamin kelancaran operasional perusahaan.
Biaya
Keunikan biaya aktiva tetap Capex adalah biaya yang harus dikeluarkan cukup besar, sehingga perlu dukungan lembaga pemberi pinjaman seperti bank. Sedangkan biaya operasional Opex akan mengambil sumber daya keuangan langsung dari pendapatan atau hasil revenue yang diperoleh bisnis. Meski biaya operasional dikeluarkan seringnya tidak tinggi.
Demikian adalah ulasan mengenai perbedaan Operating Expense dan Capital Expense. Pada dasarnya, jenis pengeluaran perusahaan ini merupakan hal yang penting untuk keberlangsungan bisnis di masa depan.
Baca Juga :
inMarketing adalah Digital Transformation Consultant dan Digital Marketing Strategy yang fokus pada Leads Conversion, Data-Driven dan Digital Analytics. Kami membantu korporasi untuk tumbuh lebih cepat dengan Marketing Technology Strategy. Konsultasi dengan kami? Contact.