Penjelasan Lengkap Pertumbuhan Bisnis (Business Growth), Definisi Hingga Macam Strateginya

Penjelasan Lengkap Pertumbuhan Bisnis (Business Growth), Definisi Hingga Macam Strateginya

Istilah pertumbuhan bisnis atau business growth sering dikaitkan atau bahkan disalah pahami dengan pengembangan bisnis atau business development. Padahal secara praktek, Anda sebagai pelaku bisnis perlu mengembangkan konsep bisnis terlebih dahulu.

Mulai dari menentukan niche bisnis yang akan digeluti, bagaimana target segmentasi pasar yang dituju, hingga cara interaksi dan komunikasi dengan target audience (konsep relationship marketing) untuk mendorong pengalaman pelanggan yang maksimal. Lalu, baru menumbuhkan bisnis beserta penjualannya (sales growth) agar menghasilkan lebih banyak keuntungan (profit).

Melalui perencanaan pertumbuhan bisnis yang baik, tim analis bisnis perusahaan dapat menciptakan keputusan dan strategi bisnis di masa mendatang (growth strategy). Sehingga, nantinya perusahaan Anda memiliki daya saing bisnis antar kompetitor dan posisi pasar yang terbaik.

Untungnya, pertumbuhan bisnis bukanlah konsep proses bisnis yang didefinisikan secara ketat. Dalam artikel ini, Anda akan menelusuri lebih dalam apa itu pertumbuhan bisnis atau business growth, mengapa konsep tersebut penting bagi bisnis kecil seperti UKM dan UMKM, serta jenis dan macam strateginya yang perlu Anda terapkan.

Definisi Pertumbuhan Bisnis (Business Growth)

Melansir dari situs Indeed, pertumbuhan bisnis atau business growth adalah fenomena yang terjadi ketika pemilik bisnis, karyawan dan faktor luar lainnya (contohnya stakeholder dan shareholder) mencari satu atau beberapa cara untuk meningkatkan pengalaman (brand experience) suatu perusahaan. Serta mempengaruhi keberhasilan upaya perluasan perusahaan (brand extension) dari sisi strategi pemasaran beserta kampanyenya, rencana penjualan, hingga pembaruan model bisnis yang digunakan.

Sederhananya, pertumbuhan bisnis fokus pada peningkatan skala perencanaan penjualan dan operasi perusahaan yang terukur. Oleh karena itu, sebuah bisnis di katakan mengalami pertumbuhan ketika:

Kelima faktor tersebut juga merupakan metrik business growth yang harus Anda jaga agar bisnis tumbuh mempengaruhi pasar (brand authority) dan menghasilkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Misalnya, usaha kecil dapat berhasil memasuki pasar baru dengan modal (capital injection) dan sumber daya manusia yang lebih banyak. Serta juga dapat memberikan keunggulan kompetitif di antara para kompetitor bisnis agar sukses mencapai pangsa pasar yang luas.

Baca Juga:

digital marketing agency

4 Jenis Kategori Pertumbuhan Bisnis (Business Growth)

4 Jenis Kategori Pertumbuhan Bisnis

Perlu Anda ketahui bahwa secara teori, perusahaan dapat mengalami pertumbuhan dalam empat cara yang berbeda. Keempat jenis pertumbuhan utama yang dapat bisnis rasakan adalah pertumbuhan strategis, internal, organik, dan partnership atau merger. Berikut ini penjelasan selengkapnya.

1. Organic Growth

Pertumbuhan bisnis organik atau organic growth adalah pertumbuhan bisnis paling sederhana yang mana memanfaatkan semua sumber daya atau aset dari dalam perusahaan (business assets). Dengan menggunakan strategi bisnis ini, perusahaan akan memaksimalkan sumber daya internal tanpa campur tangan dari pihak luar perusahaan.

Pertumbuhan organik pada bisnis mencakup proses produksi barang bisnis, promosi, hingga pembukaan etalase bisnis baru. Berkatnya, bisnis baru atau usaha kecil dapat memasuki pasar baru tanpa harus memiliki banyak persediaan dan terhindar dari kemungkinan tidak terjualnya stok produk (inventory turnover). Namun, perlu dicatat bahwa strategi pertumbuhan organik tidak cocok untuk pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dalam jangka panjang (sustainability management).

2. Strategic Growth

Metode pertumbuhan strategis atau strategic growth adalah pilihan yang bagus setelah selesainya tahap pertumbuhan organik. Sebab, tidak seperti pertumbuhan organik, pertumbuhan ini berfokus pada business growth berkelanjutan dalam jangka panjang (sustainable growth). Misalnya, peluncuran produk baru (product launch) hingga pembaruan strategi pemasaran yang menargetkan audiens pasar baru yang spesifik (niche marketing).

Salah satu alasan penting untuk menyelesaikan tahap pertumbuhan organik sebelum memasuki pertumbuhan strategis adalah karena sumber daya yang perusahaan butuhkan. Idealnya, tahap pertumbuhan organik akan menghasilkan jumlah modal yang cukup bagi perusahaan untuk diinvestasikan (capital expense) dalam tujuan tingkat pertumbuhan yang bersifat jangka panjang.

Baca Juga:

3. Internal Growth

Pertumbuhan internal dalam bisnis atau internal business growth adalah upaya perusahaan untuk tumbuh tanpa membutuhkan biaya modal (fixed cost) dari pihak ekternal. Dengan kata lain, perusahaan akan memanfaatkan dan mengoptimalkan sumber daya yang tersedia tanpa memerlukan investasi keuangan yang besar. Contoh pertumbuhan internal dapat mencakup strategi pertumbuhan bisnis yang lebih ramping (lean startup) atau perubahan model bisnis untuk pengoptimalan sumber daya.

4. Partnership atau Merger

Terakhir adalah jenis pertumbuhan bisnis dengan sistem partnership atau merger dan akuisisi yang juga dikenal dengan inorganic growth. Business growth melalui upaya kemitraan, merger, atau akuisisi umumnya dianggap sebagai jenis pertumbuhan paling berisiko tetapi juga cara yang memiliki potensi imbalan tertinggi.

Pasalnya, strategi ini dapat memfasilitasi bisnis Anda untuk masuk ke pasar baru dengan lebih mudah di samping juga memperluas basis pelanggan prospek yang sudah ada (inclusive marketing). Selain itu, dapat membantu penciptaan inovasi bisnis dan meningkatkan kemungkinan keberhasilan bisnis melalui upaya kolaboratif.

4 Macam Strategi Pertumbuhan Bisnis (Business Growth)

4 Macam Strategi Pertumbuhan Bisnis (Business Growth)

Selain keempat jenis di atas, upaya pertumbuhan bisnis terbagi menjadi beberapa strategi yang dapat di manfaatkan oleh perusahaan besar hingga UMKM. Pembagian strategi yang paling terkenal dan banyak di implementasikan oleh analis bisnis adalah konsep Igor Ansoff sebagai berikut.

1. Product Development

Pengembangan produk atau product development adalah segala tahap yang bertujuan untuk mengembangkan produk dari sebuah konsep atau ide sesuai dengan selera pasar. Selama penerapan strategi ini, perusahaan membuat konsep, desain, rencana konten, hingga strategi pemasaran produk untuk pasar yang sudah ada, baik produk baru atau produk yang rebrand (brand refresh).

Manfaat signifikan dari strategi pertumbuhan pengembangan produk adalah kemudahan perusahaan dalam memanfaatkan sekaligus mempertahankan pelanggan yang ada alih-alih membentuk segmen pasar baru. Selain itu, dengan produk yang berkualitas, Anda dapat mengakuisisi lebih banyak pelanggan (customer acquisition), menarik lebih banyak leads, meningkatkan conversion rate, serta memiliki peluang besar untuk menciptakan brand loyalty dan nilai manfaat bagi pelanggan (customer value).

2. Market Development

Berbeda dengan pengembangan produk, pengembangan pasar atau market development adalah memperkenalkan layanan atau produk yang sudah ada ke segmen pasar baru.

Anda dapat menentukan segmen target baru berdasarkan persona pembeli. Seperti demografi (usia, jenis kelamin, pekerjaan, dll), kebutuhan atau permintaan pelanggan (demand), gaya hidup, keminatan, dan preferensi pelanggan baru. Atau dengan meningkatkan penjualan (upselling) ke pelanggan yang sudah ada.

3. Diversification

Strategi diversification adalah upaya suatu brand menumbuhkan bisnisnya dengan mengembangkan dan memasarkan produk baru ke segmen pasar baru atau area di mana perusahaan tidak memiliki riwayat penjualan sebelumnya. Kendati demikian, strategi ini berisiko tinggi untuk perusahaan jalankan, apalagi bagi bisnis UMKM. Namun, ia menjanjikan banyak potensi imbalan atau ROI yang tinggi.

4. Market Penetration

Dan terakhir, penetrasi pasar atau market penetration adalah strategi di mana brand bisnis bisa memperoleh pangsa pasar yang lebih luas dan meningkatkan basis pelanggannya tanpa mengubah bentuk asli produk atau layanannya. Melainkan dengan metode-metode yang menguntungkan pelanggan, seperti diskon harga, bonus, dan lain-lain (pricing strategy).

Strategi ini berkaitan erat dengan strategi pemasaran STP (Segmentation, Targeting, dan Positioning) yang mana bermanfaat dalam meningkatkan brand equity, brand image, brand value, serta membantu bisnis untuk mengalahkan kompetitor sehingga brand Anda bisa tumbuh dengan lebih maksimal.

Sebagai penutup, untuk mendorong pertumbuhan bisnis (business growth), strategi, rencana (business plan), dan tujuan bisnis harus selaras dan saling melengkapi. Bahkan, strategi pertumbuhan bisnis harus Anda pertimbangkan dalam segala hal, dari pengembangan rencana bisnis awal hingga peningkatan lini produk (product-led growth).

Nah, Anda bisa mulai dengan menerapkan suatu strategi marketing yang sesuai dengan niche dan skala bisnis. Misalnya, inbound marketing, growth hack marketing, data driven marketing, dan 360 digital marketing. Anda bisa memanfaatkan layanan digital marketing agency yang dapat membantu Anda dalam upaya pengembangan bisnis yang efektif.

Baca Juga:

inMarketing adalah Digital Transformation Consultant dan Digital Marketing Strategy yang fokus pada Leads Conversion, Data-Driven dan Digital Analytics. Kami membantu korporasi untuk tumbuh lebih cepat dengan Marketing Technology Strategy. Konsultasi dengan kami? Contact.