Sejatinya product value adalah nilai barang atau layanan yang brand berikan kepada pelanggannya. Bagi brand atau perusahaan, harga suatu produk tergantung pada biaya produksinya. Sedangkan bagi pelanggan target, biaya yang mereka keluarkan untuk memiliki produk tersebut harus seimbang terhadap kesan yang produk miliki.
Pada dasarnya, memutuskan cara memberi harga pada produk Anda adalah sebuah tantangan tersendiri. Baik perusahaan besar hingga bisnis UMKM, penting sekali untuk mempertimbangkan banyak faktor, seperti berapa banyak biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk bisnis (incremental cost), bagaimana perkembangan pasar berdasarkan riset pasar, dan apa yang pelanggan harapkan dari bisnis Anda (brand equity).
Pendefinisian product value Anda dapat membantu Anda dalam penentuan harga dan mungkin juga penting untuk menentukan strategi pemasaran dan pengembangan produk bisnis di masa depan (business forecasting). Supaya tidak semakin bingung, simak artikel ini yang akan menjelaskan apa itu product value, bagaimana mendefinisikannya untuk produk Anda, dan beberapa tips terbaik untuk meningkatkan product value Anda.
Apa Itu Product Value?
Nilai produk atau product value adalah seberapa besar manfaat yang bisa pelanggan dapatkan dari hasil menggunakan suatu produk. Tolak ukur ini dapat Anda hitung dan jelaskan dengan menganalisis bagaimana produk dapat memenuhi kebutuhan pelanggan secara khusus.
Product value dapat Anda manfaatkan dalam kebutuhan bahan marketing dan advertising untuk menjelaskan mengapa pelanggan harus membeli suatu produk. Apabila bisnis Anda baru saja launching dan sedang dalam tahap branding, mengetahui wujud nilai produk yang akan barang-barang berikan kepada pelanggan sangatlah penting untuk membuat rencana bisnis dan mengumpulkan dana.
Sebagai bisnis yang masih dalam tahap tumbuh, memahami bagaimana perubahan nilai produk berkaitan dengan target pasar. Sebab, pada dasarnya product value dapat membantu tim marketing bisnis Anda merespons kebutuhan pelanggan dengan cepat untuk memaksimalkan nilai dan keuntungan produk.
Baca Juga:
- Tips dan Langkah Menulis Action Plan Dalam Bisnis
- Tips Menerapkan Strategi Marketing Seasonal Product
Cara Mendefinisikan Product Value
Bila Anda telusuri lebih dalam, ada banyak cara khusus untuk mendefinisikan nilai produk, tergantung pada jenis produk dan apakah itu dijual kepada konsumen (B2C) atau bisnis (B2B) lain. Berikut ini kami jelaskan proses umum yang dapat Anda gunakan untuk menentukan nilai produk Anda.
1. Sebutkan Fitur atau Nilai-Nilai Obyektif Produk Anda
Pertama, jelaskan dengan tepat fitur yang mendorong customer value berdasarkan produk yang Anda tawarkan. Berikut adalah beberapa kategori yang perlu Anda pertimbangkan.
- Fungsi khusus: Sebutkan kemampuan yang memungkinkan produk Anda lakukan untuk pelanggan, misalnya kemampuan untuk menebang cabang pohon, melakukan panggilan telepon, menganalisis data penjualan, atau membawa air minum.
- Experiental value: Sebutkan cara kerja produk yang dapat memberikan pengalaman menyenangkan bagi pengguna (customer experience), contohnya kualitas fisik yang membuat produk menyenangkan untuk pelanggan lihat atau gunakan. Atau juga bisa kualitas emosional yang memengaruhi perasaan atau status pelanggan.
- Aesthetic value: Sebutkan cara produk agar dapat memberi kesan menyenangkan secara estetika kepada pelanggan, misalnya tampilannya di perangkat digital pelanggan atau bagaimana peningkatan penampilan produk sesuai penggunaan perangkat pelanggan.
- Enduring value: Sebutkan kualitas yang memberikan nilai produk dari waktu ke waktu, contohnya daya tahan atau toleransi kesalahan produk.
- Cultural value: Sebutkan cara produk agar bisa memberikan nilai sosial atau nilai fisik bagi pelanggan yang mempercayai produk Anda, tinggal di area tertentu atau berpartisipasi dalam aktivitas tertentu.
- Regulated value: Sebutkan bagaimana produk dapat memberikan nilai dalam kaitannya dengan standar kinerja, peraturan, atau tes industri obyektif.
- Company/brand value: Sebutkan bagaimana produk Anda berharga untuk kelangsungan perusahaan Anda, misalnya karena jaminan, ketersediaan layanan pelanggan atau karena tintegrasi dengan produk perusahaan lainnya.
2. Susun Daftar Kebutuhan Pelanggan Anda
Buat daftar kebutuhan relevan yang dapat pelanggan Anda penuhi ke dalam marketing funnel. Proses ini dapat mencakup tugas yang tidak dapat pelanggan Anda lakukan tanpa produk Anda. Selain itu juga dapat mencakup daftar tugas-tugas yang memakan waktu pelanggan Anda sehingga produk Anda dapat mengotomatiskan tugas tersebut agar lebih efisien.
Anda juga dapat memasukkan keinginan pelanggan atau membuat daftar terpisah. Pertimbangkan siapa target pasar Anda, termasuk lokasi dan demografis mereka untuk memasukkan kebutuhan unik tiap pelanggan.
3. Jelaskan Bagaimana Produk Dapat Memenuhi Kebutuhan Pelanggan Anda
Pastikan untuk mencocokkan kebutuhan pelanggan dengan kualitas produk. Pertimbangkan pula bagaimana produk Anda bisa menjadi yang terbaik untuk pelanggan Anda dan apa yang membedakannya dari produk kompetitor melalui analisis kompetitor.
Anda mungkin bisa mulai proses ini dengan mencocokkan kualitas untuk setiap kebutuhan spesifik pelanggan. Anda dapat mengembangkan proses ini ke dalam penyebaran iklan, seperti product value proposition atau bahan untuk menjelaskan konsep Anda kepada investor dalam rencana bisnis. Tentunya Anda perlu memastikan bahwa iklan tidak berlebihan yang dapat menyebabkan pelanggan mengalami ad fatigue.
Baca Juga:
- Kelebihan Menggunakan Strategi Product Launch
- Ketahui 3 Perbedaan Marketing Strategy dan Marketing Plan
4. Mulai Hitung Product Value
Selanjutnya, cobalah untuk mengukur bagaimana produk Anda memenuhi kebutuhan dengan menghitung biaya atau waktu yang dapat dihemat oleh produk Anda oleh pelanggan. Jika Anda menjual produk bisnis seperti software, Anda dapat menghitung manfaat produk Anda menggunakan KPI. Anda dapat menggunakan data ini untuk membuat materi pemasaran, iklan, atau presentasi penjualan untuk perusahaan tertentu dengan proyeksi kasus per kasus.
4 Cara Meningkatkan Product Value
Meningkatkan nilai produk tidak harus sulit, tetapi dibutuhkan pemikiran kritis dan pemahaman tentang apa yang membuat pengalaman pelanggan Anda menjadi baik. Berikut adalah 4 cara terbaik untuk meningkatkan nilai produk Anda dengan sedikit mengutak-atik strategi produk Anda.
1. Tambahkan Fungsi Produk yang Pelanggan Inginkan
Jika Anda telah memasarkan produk yang sama dalam jangka waktu tertentu, Anda mungkin bisa berkomunikasi dengan pelanggan (customer relationship marketing) tentang apakah produk tersebut memenuhi kebutuhan mereka. Cara ini dapat membantu Anda memahami bagaimana pelanggan melihat produk sehingga dapt mengarahkan pengembangan bisnis Anda.
Konsumen yang ingin atau membutuhkan fungsi yang Anda tambahkan dapat mengevaluasi produk Anda lebih baik. Ada beberapa risiko yang perlu Anda ketahui ketika menambahkan fungsi. Seperti membuat penggunaan produk membutuhkan lebih banyak energi dan perhatian pelanggan. Kendati demikian, Anda dapat menyeimbangkan risiko-risiko ini dengan memastikan bahwa fungsi-fungsi tersebut penting bagi konsumen dengan pengujian produk, survei, dan riset pasar.
2. Ubah Strategi Promosi Anda
Anda dapat meningkatkan nilai produk Anda dengan mengubah strategi promosi Anda sehingga lebih sesuai dengan harapan pelanggan atau bersaing dengan produk serupa. Jika produk terjual lebih dari yang pelanggan harapkan, mereka mungkin berpikir bahwa produk Anda adalah produk bernilai rendah dan murah. Namun, jika produk Anda berlangsung kurang dari harapan pelanggan, mereka menganggapnya terlalu mahal atau barang mewah dari kisaran harga mereka.
3. Ubah Target Pasar Anda
Anda dapat meningkatkan nilai produk Anda dengan mengubah target audiens Anda. Jika Anda awalnya mengembangkan produk sebagai pembelian mewah untuk demografis target dengan pendapatan yang lebih rendah, Anda mungkin harus mengubah teknik pemasaran produk Anda untuk pendapatan yang lebih besar. Cara ini dapat membawa produk Anda untuk bisa dijangkau oleh pelanggan baru.
4. Ubah Strategi Marketing Anda
Posisi pasar memiliki dampak signifikan pada perceived value. Oleh karena itu, Anda dapat mengubah strategi marketing Anda untuk menekankan aspek yang berbeda dari nilai produk Anda.
Misalnya, Anda dapat memasarkan produk Anda sebagai barang terbaik untuk lifestyle, titik harga, atau ukuran pelanggan tertentu sehingga Anda dapat menjadi pemimpin dalam niche bisnis. Selain itu, Anda dapat mengubah iklan saat Anda membuat perubahan ini untuk memengaruhi preferensi dan persepsi pelanggan. Dengan begitu, product value Anda bisa lebih tersampaikan kepada pelanggan.
Anda bisa mempertimbangkan jenis-jenis marketing, khususnya digital marketing, seperti search engine marketing, social media marketing, growth hack marketing, inbound marketing, 360 Digital Marketing, serta Data-driven marketing. Jika Anda belum terlalu paham dengan penerapan teknik marketing di atas, Anda bisa menggunakan jasa digital marketing agency terbaik di Indonesia.
Baca Juga:
- 5 Elemen Marketing 5.0 Untuk Pemanfaatan Teknologi Marketing
- 10 Tren Marketing 2022 yang Wajib Anda Tahu, Ada Metaverse Hingga NFT
inMarketing adalah Digital Transformation Consultant dan Digital Marketing Strategy yang fokus pada Leads Conversion, Data-Driven dan Digital Analytics. Kami membantu korporasi untuk tumbuh lebih cepat dengan Marketing Technology Strategy. Konsultasi dengan kami? Contact.