Dalam dunia bisnis, revenue stream atau aliran pendapatan menjadi salah satu bagian yang sangat krusial bagi perusahaan. Sebab, tanpa mengetahui informasi mengenai aliran pendapatan, maka perusahaan akan kesulitan dalam merancang business model canvas maupun strategi bisnis yang sesuai.
Tanpa aliran pendapatan yang jelas pula, perusahaan akan kesulitan dalam melakukan cost management plan untuk mengalokasikan biaya bisnis dalam setiap tahapan business process. Akibatnya, perusahaan bisa mengalami kesulitan dalam memanajemen aspek finansial atau keuangan mereka.
Melalui artikel inMarketing berikut ini, simak penjelasan lengkap terkait revenue stream hingga contoh penerapannya.
Apa itu Revenue Stream?
Sebelum mulai membahas lebih jauh, Anda perlu mengetahui pengertiannya lebih dahulu. Melansir dari lama Corporate Finance Institute, aliran pendapatan atau revenue stream adalah sumber pemasukan perusahaan.
Aliran pendapatan ini bisa berupa berbagai macam bentuk. Misalnya penyewaan business assets atau aset bisnis oleh pihak eksternal perusahaan. Kemudian keuntungan atau rasio profitabilitas dari investasi yang perusahaan tanam (rate of return, ROI, ROE, ROA, dll). Lalu hasil penjualan barang dan jasa, peningkatan penjualan (sales growth), dan lain sebagainya.
Fungsi Revenue Stream
Berdasarkan pengertiannya, kita tentunya tahu bahwa aliran pendapatan ini termasuk salah satu aspek kunci dalam pertumbuhan dan kelangsungan bisnis (business growth dan business continuity). Berikut ini adalah beberapa fungsi dari revenue stream untuk perusahaan:
1. Dapat Memprediksi Keuntungan dan Tingkat Penjualan
Fungsi pertama adalah memperkirakan keuntungan atau profit serta tingkat penjualan yang akan perusahaan dapatkan. Sebab saat aliran pendapatan naik, maka keuntungan dan penjualan perusahaan akan naik pula. Inilah sebabnya, revenue stream bisa menjadi sarana untuk memprediksi keuntungan dan sales (sales forecasting).
Kendati demikian, perlu Anda catat bahwa aliran pendapatan yang tinggi tidak selalu memberikan keuntungan dan penjualan yang tinggi pula. Sebab, ada beberapa faktor lain yang harus perusahaan perhitungkan. Misalnya biaya operasional (operating expense), total biaya produksi (cost of goods), cost benefit analysis, keuntungan investasi, penyewaan aset, dan lain sebagainya.
2. Membantu dalam Proses Perancangan Strategi Bisnis
Fungsi berikutnya adalah membantu perusahaan dalam perencanaan bisnis (business plan) untuk merencanakan strategi bisnis yang paling tepat. Sebab, apabila sudah bisa membandingkan sumber aliran pendapatan, maka perusahaan bisa menentukan strategi terbaik yang akan memberikan keuntungan terbesar.
Baca Juga :
- 7 Contoh Bisnis Model Canvas (BMC) Terbaik dan Sukses di Berbagai Bidang
- Panduan Cara Membuat Bisnis Model Canvas (BMC) yang Efektif
3. Menilai Sumber Aliran Pendapatan
Fungsi ketiga adalah perusahaan dapat menilai sumber aliran pendapatan. Misalnya, perusahaan memiliki beberapa aliran pendapatan dari hasil penjualan produk dan jasa, hasil penyewaan aset bisnis, keuntungan biaya langganan (subscribe) pelanggan, serta hasil investasi.
Dari berbagai macam sumber pendapatan tersebut, perusahaan bisa mengetahui aliran pendapatan mana yang terbesar, maupun yang masih bisa ditingkatkan. Sehingga, perusahaan bisa memaksimalkan sumber pendapatan yang akan memberikan keuntungan dan pemasukan terbesar.
Jenis Revenue Stream
Setelah mengetahui fungsinya, kini Anda juga harus memahami apa saja jenis revenue stream dalam perusahaan. Secara umum, jenis aliran pendapatan ini terbagi menjadi 7, antara lain :
1. Hasil Penjualan Barang atau Jasa
Jenis yang pertama adalah hasil penjualan dari barang atau jasa. Tipe aliran pendapatan yang satu ini sangat sederhana. Di mana saat perusahaan menjual barang atau jasa dalam sales cycle, maka akan ada pendapatan yang masuk. Pendapatan inilah yang menjadi revenue stream.
2. Biaya Langganan
Jenis berikutnya adalah biaya langganan. Biasanya, perusahaan yang mendapatkan aliran pendapatan dari biaya langganan konsumen adalah jenis on-demand service seperti Spotify, Netflix, dan lain sebagainya. Selain itu, perusahaan media juga biasanya mendapatkan aliran pendapatan dari jenis yang satu ini.
3. Penggunaan Layanan
Jenis aliran pendapatan yang satu ini akan sering Anda temukan di bidang telekomunikasi. Misalnya operator seluler prabayar. Saat ingin mengirim pesan, menelepon, atau mengakses internet, Anda harus memiliki pulsa. Operator seluler tersebut akan mendapatkan pemasukan dari pembelian pulsa yang Anda lakukan.
4. Penyewaan Aset
Berikutnya adalah penyewaan aset bisnis atau aset perusahaan. Misalnya, sebuah perusahaan memiliki gedung yang terdiri dari 20 lantai. Perusahaan tersebut bisa menyewakan gedung itu sebagai lokasi perkantoran. Atau misalnya seorang pebisnis memiliki ruko yang bisa ia sewakan untuk mendapatkan revenue stream.
Baca Juga :
- Fungsi dan Cara Hitung Internal Rate of Return (IRR) Dalam Investasi Bisnis
- Pentingnya Memahami Nilai Pasar (Market Value) Perusahaan Sebelum Berinvestasi
5. Penjualan Aset
Selanjutnya adalah penjualan aset. Berbeda dari hanya menyewakan, tipe aliran pendapatan yang satu ini membuat perusahaan menjual asetnya untuk mendapatkan keuntungan. Misalnya, sebuah perusahaan memiliki aset berupa gedung yang tidak terpakai. Alih-alih menyewakannya, perusahaan lebih memilih untuk menjual gedung tersebut.
Hasil dari proses penjualan gedung itulah yang nantinya bisa menjadi sumber pendapatan bagi perusahaan.
6. Iklan (Advertising)
Jenis berikutnya adalah iklan atau advertising. Artinya, perusahaan bisa mendapatkan keuntungan dari biaya pemasangan iklan. Misalnya adalah platform media sosial seperti Instagram, Facebook, atau Twitter yang akan mematok biaya untuk brand yang ingin memasang iklan.
Inilah sebabnya, saat Anda memasang Instagram ads, Facebook ads, atau Twitter ads, Anda akan dikenakan biaya. Biaya itulah yang akan menjadi salah satu sumber aliran pendapatan dari platform-platform media sosial tersebut.
7. Broker
Jenis revenue stream yang satu ini bisa juga kita sebut sebagai hasil perantara bisnis. Misalnya, Anda membeli sebuah produk dari sebuah brand di market place atau e-commerce. Pihak e-commerce tersebut akan mendapatkan keuntungan dari biaya admin penjualan. Misalnya, 10% dari hasil penjualan barang.
Sehingga, e-commerce sebagai pihak ketiga yang mempertemukan penjual dan pembeli, akan mendapatkan komisi dari hasil perantara tersebut sebagai sumber aliran pendapatan mereka.
Contoh Revenue Stream
Untuk memperdalam pemahaman terkait revenue stream, berikut ini adalah beberapa contoh yang bisa Anda pelajari:
- Transaksi : Contoh yang pertama adalah aliran pendapatan dari transaksi. Artinya tiap kali proses jual beli terjadi, maka perusahaan akan memperoleh aliran pendapatan yang satu ini. Misalnya, perusahaan dengan niche bisnis di bidang kuliner yang menjual makanan kekinian. Maka hasil penjualan dari makanan yang mereka produksi tersebut akan menjadi sumber pendapatan.
- Layanan : Berikutnya adalah layanan. Contohnya adalah operator seluler sebagaimana penjelasan sebelumnya. Saat Anda ingin mengakses internet atau menelepon, maka Anda membutuhkan pulsa. Nah, perusahaan operator seluler akan mendapatkan revenue dari penjualan pulsa tersebut.
- Proyek : Contoh berikutnya adalah proyek. Di mana Anda akan mendapatkan pemasukan dari sebuah business project. Misalnya developer yang mendapatkan proyek untuk membangun sebuah perumahan. Maka artinya, developer akan mendapatkan aliran pendapatan dari proyek tersebut.
- Recurring revenue : Contoh aliran pendapatan dari recurring revenue ini adalah biaya langganan atau pemasukan dari penyewaan aset bisnis. Selain itu, recurring revenue juga bisa datang dari iklan. Misalnya saat Anda menyewakan baliho, maka brand yang menyewanya harus membayar biaya sewa pada Anda.
Itulah penjelasan singkat mengenai revenue stream atau aliran pendapatan. Sekilas, aliran pendapatan ini hampir serupa dengan revenue model, namun sejatinya keduanya memiliki perbedaan.
Founder Institute menjelaskan bahwa revenue stream adalah sumber pemasukan perusahaan, yang tidak terbatas pada jumlah. Bisa saja hanya satu, atau banyak sumber sekaligus. Sedangkan di sisi lain, revenue model adalah strategi untuk mengatur aliran pendapatan itu sendiri. Sehingga, intinya aliran pendapatan atau revenue stream adalah bagian dari revenue model.
Baca Juga :
- Cara Hitung Price Earning Ratio Untuk Investasi Saham Menjanjikan
- Memahami Pentingnya Average Revenue Per Unit (ARPU) Dalam Kesuksesan Bisnis
inMarketing adalah Digital Transformation Consultant dan Digital Marketing Strategy yang fokus pada Leads Conversion, Data-Driven dan Digital Analytics. Kami membantu korporasi untuk tumbuh lebih cepat dengan Marketing Technology Strategy. Konsultasi dengan kami? Contact.