Dalam proses pengembangan produk atau product development, salah satu tahapan yang wajib perusahaan lakukan adalah melakukan riset produk atau product research. Tanpa adanya riset, maka besar kemungkinan bahwa produk Anda tidak dapat memenuhi kebutuhan konsumen atau market orientation. Bahkan, perusahaan juga berisiko mengalami kegagalan ketika meluncurkan produk ke pasar (go to market).
Bayangkan saja. Apabila produk gagal karena tidak bisa memenuhi kebutuhan pasar, maka perusahaan pun akan mengalami kerugian. Perusahaan tidak bisa mendapatkan keuntungan, atau bahkan pengembalian (rate of return) yang seimbang dengan business cost yang dikeluarkan untuk proses produksi.
Untuk mencegah hal tersebut, maka product research menjadi hal penting yang harus perusahaan lakukan selain merumuskan product strategy dan product roadmap. Lantas, metode apa saja yang bisa perusahaan terapkan untuk melakukan product research ini?
Apa Itu Riset Produk (Product Research)?
Melansir dari Marketing91, product research atau riset produk adalah proses mengumpulkan informasi (product insight) sebelum mengembangkan sebuah produk. Informasi tersebut meliputi tujuan suatu produk, arah pengembangan, kualitas produk, dan manfaat apa saja yang bisa produk tersebut tawarkan pada konsumen.
Dalam melakukan riset, Anda bisa memberikan survei pada target pasar atau market research (riset pasar) guna mengetahui kebutuhan pelanggan. Proses ini juga memungkinkan Anda untuk dapat memenuhi permintaan (demand) dari pasar.
Secara umum, proses product research bisa Anda lakukan dalam 4 tahapan siklus produk (product cycle) yang meliputi:
1. Tahap Sebelum peluncuran produk
Merupakan tahap di mana Anda harus mengidentifikasi ide produk baru. Hal utama yang harus Anda lakukan pada tahapan ini adalah mencari tahu fitur apa saja yang bisa perusahaan kembangkan berdasarkan kebutuhan dan demand konsumen. Serta bagaimana cara mengembangkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar tersebut.
2. Testing atau Pengujian
Tahapan berikutnya adalah melakukan pengujian atau testing. Pengujian ini bertujuan untuk mencari tahu tanggapan atau feedback dari target audiens terhadap produk yang Anda kembangkan.
Sehingga, dalam tahapan ini Anda perlu mempelajari apa yang pelanggan sukai dan apa yang tidak mereka sukai. Pikirkan pula bagaimana cara agar Anda bisa memberikan pembaharuan atau upgrade yang sekiranya bisa memenuhi kepuasan pelanggan.
Untuk melakukan testing ini, Anda bisa menawarkan konsep produk atau program trial kepada konsumen dalam skala kecil guna mengetahui tanggapan dan opini mereka.
Baca Juga :
- Tips Melakukan Riset Pasar di Media Sosial
- Strategi Pemasaran Produk (Product Marketing) Terbaik untuk Bisnis dan Contohnya
3. Soft Launch
Tahap berikutnya adalah melakukan product launch. Namun, ingat bahwa Anda perlu meluncurkannya dengan soft launch, yang artinya tidak dalam skala besar. Melainkan hanya untuk menganalisis seberapa efektif dan bergunanya produk Anda untuk konsumen. Serta apakah produk tersebut mampu mengatasi kesulitan atau pain point yang mereka hadapi.
Sehingga, Anda bisa mengetahui perubahan atau perbaikan apa saja yang bisa perusahaan lakukan sebelum merilis produk ke pasar. Apabila soft launch ini berjalan sukses, maka Anda bisa langsung meluncurkannya dalam skala besar. Namun sebaliknya, apabila tidak sukses, maka Anda perlu melakukan riset dan evaluasi ulang.
4. Post Launch
Ini adalah tahap di mana produk Anda sudah rilis sepenuhnya di pasaran. Kendati demikian, bukan berarti proses riset selesai begitu saja. Anda harus tetap mengevaluasi performa produk tersebut.
Caranya adalah dengan menganalisis pelanggan. Misalnya dengan menganalisis perilaku dan sentimen pelanggan sebagai respons terhadap produk Anda, serta menganalisis tingkat customer satisfaction. Apabila pelanggan memberikan respons positif, artinya Anda berhasil mengembangkan produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Manfaat Riset Produk (Product Research)
Dari penjelasan di atas, kita tahu bahwa riset adalah bagian terpenting dalam proses product development. Sebab, tahapan ini dapat memberikan berbagai macam manfaat. Antara lain:
- Dapat memenuhi kebutuhan pasar dan konsumen
- Meningkatkan customer satisfaction dengan kualitas produk yang dihasilkan
- Membuat perusahaan lebih mudah dalam melakukan inovasi produk
- Memberikan keunggulan kompetitif atau competitive advantage di tengah persaingan dengan kompetitor
- Produk lebih menonjol di pasar (product-led growth)
- Menghasilkan penjualan yang lebih banyak
- Membantu perusahaan meningkatkan pendapatan dan rasio profitabiltas yang lebih tinggi
Metode Riset Produk (Product Research)
Perusahaan tidak bisa sembarangan dalam melakukan product research untuk mendapatkan hasil yang optimal. Ada beberapa metode yang bisa perusahaan terapkan untuk melakukan tahapan ini. Metode ini pun bergantung dari niche bisnis, skala, kebutuhan, hingga tujuan dan target yang ingin perusahaan capai.
Berikut ini adalah metode-metode yang bisa perusahaan pilih untuk melakukan product research:
1. Concept Testing
Merupakan proses mencari informasi tentang persepsi konsumen terhadap ide produk yang akan Anda kembangkan. Proses ini sangat fleksibel dan dapat perusahaan gunakan untuk mengevaluasi respons konsumen pada berbagai aspek dari produk Anda.
2. Price Testing
Metode selanjutnya adalah price testing. Ini merupakan proses untuk mengetahui korelasi antara produk dengan pricing atau penetapan harga yang perusahaan tentukan. Dengan price testing, Anda akan mengetahui apakah market pricing yang Anda tetapkan telah sesuai dengan daya beli konsumen dan dapat menghasilkan profit untuk perusahaan.
Baca Juga :
- Memahami Jenis Product Classification dan Manfaatnya untuk Bisnis
- Memahami Apa Itu Flagship Product Untuk Strategi Mengalahkan Kompetitor
3. Product Test
Sesuai dengan namanya, ini adalah metode di mana Anda akan menguji apakah produk tersebut bisa diterima oleh konsumen sebelum meluncurkannya. Maka dari itu, metode ini akan membuat perusahaan merilis produk ke beberapa segmen pelanggan saja.
Saat menerapkan metode ini, perusahaan bisa menggunakan berbagai macam strategi pemasaran, pricing strategy, hingga metode distribusi untuk mengetahui strategi yang bisa menghasilkan respons terbaik.
4. Focus Group
Hampir sama seperti product test. Hanya saja, metode ini mengharuskan perusahaan untuk mengumpulkan orang-orang yang menggunakan produk Anda dalam satu kelompok.
Dalam focus group ini, nantinya Anda bisa memberikan pertanyaan-pertanyaan seputar aspek produk Anda seperti kualitas atau value, user experience maupun customer experience, hingga harga produk pada kelompok tersebut untuk mewakili tanggapan pelanggan.
5. Product Demo
Merupakan metode di mana Anda bisa menunjukkan produk ke kelompok prospek konsumen atau sales lead tertentu. Tujuannya adalah untuk mendapatkan respons dan tanggapan dari mereka. Apabila produk Anda berbentuk digital, maka Anda bisa mencari beta tester untuk menjadi prospek.
6. Product Survey
Merupakan salah satu metode yang paling sering perusahaan terapkan dalam product research. Melalui survei inilah perusahaan dapat mengetahui tanggapan konsumen secara langsung terhadap produk yang Anda kembangkan.
Saat melakukan survei, Anda bisa menanyakan berbagai macam hal pada konsumen seputar elemen produk. Anda juga bisa menanyakan bagaimana pendapat mereka tentang kualitas produk Anda ketimbang milik kompetitor di segmen pasar yang sama.
Survei ini pun bisa Anda lakukan melalui berbagai channel. Baik secara online maupun offline. Misalnya melalui email, website, social messaging, telepon, atau bahkan tatap muka secara langsung.
Demikian adalah ulasan mengenai riset produk beserta metode dan manfaatnya untuk bisnis yang harus Anda ketahui. Pada intinya, tanpa adanya riset, maka proses product development pun tidak akan menjadi optimal, bahkan bisa berisiko mendatangkan kerugian. Maka dengan melakukan riset, perusahaan bisa memanajemen risiko dan menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan target pasar.
Baca Juga :
- Memahami 4 Elemen Product Positioning dan Cara Mengembangkannya
- Memahami Strategi Product Differentiation dan Peran Pentingnya untuk Tingkatkan Keuntungan
inMarketing adalah Digital Transformation Consultant dan Digital Marketing Strategy yang fokus pada Leads Conversion, Data-Driven dan Digital Analytics. Kami membantu korporasi untuk tumbuh lebih cepat dengan Marketing Technology Strategy. Konsultasi dengan kami? Contact.