Istilah manajemen pastinya sudah tak asing di telinga, khususnya bagi Anda yang kesehariannya bergelut di sekitar proses bisnis perusahaan atau organisasi. Dan seiring kemajuan transformasi digital, perusahaan besar hingga UKM/UMKM dari segala niche bisnis berlomba-lomba memanfaatkan sistem-sistem tertentu yang akan memudahkan pengembangan bisnis. Salah satu sistem yang penting dan mungkin harus tersedia di dalam perusahaan adalah sistem informasi manajemen.
Alasannya cukup sederhana namun bermakna dalam, yaitu karena kerja sistem manajemen ini menghubungkan orang-orang (pemilik bisnis, karyawan, hingga stakeholder) dengan organisasi dan segala data bisnisnya melalui suatu teknologi praktis (corporate communication). Di mana selanjutnya pihak-pihak internal perusahaan akan mengelola data-data yang ada (data management) untuk keperluan pertumbuhan bisnis dan perencanaan bisnis yang berkelanjutan (business continuity plan).
Lalu, apa sebenarnya sistem informasi manajemen itu?
Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Pada dasarnya, pengertian sistem informasi manajemen direpresentasikan melalui ketiga katanya, manajemen, informasi, dan sistem. Sehingga sederhananya, sistem informasi manajemen adalah sekumpulan sistem canggih dan terintegrasi yang menyediakan dan mengelola suatu informasi manajemen perusahaan secara berkelanjutan (sustainability management).
Situs Wikipedia juga menjabarkan sistem informasi manajemen atau SIM sebagai sistem informasi yang membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan, koordinasi dan kontrol proses bisnis (business process management), analisis pasar, dan visualisasi informasi perusahaan.
Sistem informasi ini memuat kerangka database yang terkomputerisasi untuk mengatur dan memprogram manajemen sehingga perusahaan menghasilkan suatu informasi atau laporan yang juga ditujukan untuk setiap tingkat perusahaan itu sendiri. Dengan demikian, SIM melibatkan orang, proses, dan teknologi dalam konteks mencapai tujuan dan target organisasi.
Baca Juga:
- 4 Manfaat Account Management, Strategi Jitu untuk Menjaga Kelangsungan Bisnis
- Langkah-Langkah Menyusun Business Continuity Plan
Fungsi dan Peran Sistem Informasi Manajemen
Alasan mengapa SIM sangat penting dalam operasi perusahaan adalah karena sistem ini akan membantu perusahaan mencapai tingkat efisiensi yang tinggi dalam operasi manajemen bisnisnya (business process mapping). Sehingga nantinya perusahaan memperoleh keunggulan kompetitif di pangsa pasar yang mana akan memengaruhi kepuasan pelanggan.
Selain itu, sistem informasi manajemen juga bermanfaat dalam:
- Memudahkan seluruh stakeholder perusahaan mengakses semua data akurat operasi perusahaan hanya melalui satu database.
- Membantu proses pengumpulan data (data mining) bisnis sehingga memengaruhi kesehatan hubungan distributor dengan penjual (supply chain management).
- Menambah nilai pada produk yang ada (product value) dan meningkatkan pengembangan produk, walaupun biaya operasionalnya rendah (total fixed cost).
- Mengumpulkan data dan feedback pelanggan dengan lebih mudah. Melalui data tersebut, perusahaan dapat menyesuaikan strategi produk dan kampanye pemasarannya agar lebih sesuai dengan kebutuhan pelanggan (demand) dan meningkatkan penjualan (incremental sales).
- Memudahkan penerapan skenario atau rencana proses bisnis yang mungkin dalam lingkungan bisnis yang berbeda.
- Memproyeksikan kinerja bisnis melalui penggunaan analisis tren yang bersifat deskriptif (descriptive analytics).
- Memudahkan tugas manajer untuk melaporkan segala informasi dalam proses bisnis. Baik itu dari proses produksi, penjualan (sales report), hingga laporan keuangan perusahaan (financial statement atau report).
- Melacak kelebihan dan kekurangan perusahaan (konsep analisis SWOT).
Komponen Sistem Informasi Manajemen
Berdasarkan pengertian hingga fungsinya, SIM perlu memiliki komponen yang diperlukan untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mengambil informasi kapan pun Anda membutuhkannya. Untuk mencapai hal tersebut, SIM menggunakan empat komponen berikut ini.
1. Sistem Informasi
Sistem informasi pada SIM mengacu pada kombinasi antara software (software enterprise atau jaringan), hardware (komputer, scanner, printer, dll), personel, dan infrastruktur perusahaan. Komponen ini akan membantu Anda dalam pengumpulan data yang tersimpan dalam MIS.
2. Sistem Manajemen Database
Sistem manajemen database terdiri dari program komputer yang membantu manajer dalam penyimpanan dan pengambilan data (data wrangling). Baik itu database fisik atau sistem software database. Penggunaan jenis sistem database menyesuaikan jumlah data yang tersimpan dan yang akan Anda proses dalam sistem.
3. Sistem Intelligence
Sistem intelligence ini berkaitan dengan pemrosesan data yang dikumpulkan (data preprocessing) dan disajikan dengan cara yang mudah dipahami. Segala sesuatu mulai dari pemrosesan data hingga tampilan data dirancang untuk memudahkan para stakeholder dalam membuat keputusan bisnis (stakeholder management). Sistem ini juga dikenal sebagai business intelligence.
4. Sistem Riset
Komponen terakhir yaitu sistem riset berkaitan dengan mengidentifikasi masalah manajemen utama dalam organisasi dan menghasilkan keputusan alternatif yang bisa mencukupi dalam situasi tertentu, misalnya riset pasar. Komponen ini akan membantu Anda memastikan bahwa semua opsi yang mungkin dianalisis dan keputusan terbaik dibuat.
Baca Juga:
- Pentingnya Digital Asset Management Untuk Marketing Technology
- 9 Elemen Business Model Canvas (BMC) untuk Kesuksesan Bisnis
Jenis Sistem Informasi Manajemen
Komponen-komponen di atas menjadikan SIM memiliki beragam jenis yang dapat membantu pengelolaan informasi perusahaan. Berikut ini inMarketing rangkum beberapa jenis sistem informasi yang paling umum dimiliki perusahaan.
1. Sistem Kontrol Proses
Sistem kontrol proses adalah salah satu jenis sistem yang paling penting dari sistem informasi manajemen di setiap perusahaan manufaktur. Seperti namanya, sistem ini berguna untuk memantau proses produksi atau industri bisnis, contohnya perakitan mobil, proses perminyakan, atau fabrikasi logam.
Sistem kontrol proses mengumpulkan data secara terus menerus dan kemudian membuat laporan kinerja sistem. Laporan tersebut akan membantu manajer untuk mengevaluasi kinerja proses dan mencatat segala peristiwa yang terjadi dalam bisnis selama jangka waktu tertentu (business life cycle).
2. Sistem Kontrol Inventaris
Sistem kontrol inventaris merupakan sistem pelacakan semua persediaan di gudang perusahaan (warehouse management system) dan pelacakan pembaruan manajemen perusahaan.
Dengan cara ini, manajemen perusahaan dapat menentukan kapan persediaan bahan produksi mulai menipis dan kapan barang-barang itu harus diisi ulang, baik di gudang perusahaan maupun di toko-toko ritel.
Dengan demikian, sistem kontrol inventaris menjadi salah satu jenis SIM yang paling penting untuk perusahaan yang berhubungan dengan penyimpanan barang (penerapan strategi make to stock).
3. Sistem Laporan Manajemen
Sistem laporan manajemen dirancang untuk menghasilkan laporan tentang operasi dan keuangan dari semua tingkat manajemen dalam sebuah perusahaan. Fungsi sistem ini cukup penting karena dapat membantu manajer perusahaan membandingkan kinerja perusahaan dengan kinerja tahun lalu dan dengan kinerja yang diharapkan (performance appraisal).
4. Sistem Penjualan dan Pemasaran
Selanjutnya ada dari sistem penjualan dan pemasaran di mana akan membantu tim pemasaran dan sales force menjalankan dan melacak efisiensi fungsi pemasaran dan penjualan perusahaan (corporate sales).
Selain itu, terdapat pula fungsi-fungsi pemasaran lain yang dijalankan oleh sistem penjualan dan pemasaran, yaitu:
- Proyeksi penjualan
- Meningkatkan kualitas produk (product-led growth)
- Penanganan jaringan distribusi bisnis
- Membuat dan melacak strategi penerapan harga (pricing strategy), kampanye pengiklanan (advertising campaign), PR, dan promosi penjualan yang efektif.
Demikian penjelasan singkat mengenai sistem informasi manajemen versi inMarketing yang perlu Anda ketahui. Sistem ini menjadi landasan utama dari pengembangan ERP atau enterprise resource planning, supply chain management, dan bahkan sistem AI (artificial intelligence), lho.
Nah, bagi Anda yang merencanakan strategi tersebut untuk pengembangan bisnis, Anda bisa menggunakan layanan digital marketing agency untuk memudahkan manajemen proses bisnis dalam perencanaan kampanye iklan. Beberapa strategi pemasaran yang bisa Anda implementasikan adalah growth hack marketing, inbound marketing, 360 digital marketing, serta data driven marketing agar perusahaan semakin berkembang pesat.
Baca Juga:
- Pentingnya Enterprise Risk Management Dalam Mencegah Kerugian Bisnis
- Customer Relationship Management (CRM) dan Sales Force Automation (SFA), Mana yang Lebih Efektif?
inMarketing adalah Digital Transformation Consultant dan Digital Marketing Strategy yang fokus pada Leads Conversion, Data-Driven dan Digital Analytics. Kami membantu korporasi untuk tumbuh lebih cepat dengan Marketing Technology Strategy. Konsultasi dengan kami? Contact.