Dewasa ini, jenis strategi pemasaran dengan media digital atau digital marketing memang sangat populer. Salah satu contoh digital marketing adalah strategi pemasaran melalui sosial media (Instagram marketing, Facebook marketing, Twitter marketing). Nah, untuk mengetahui apakah strategi ini berhasil atau tidak, maka Anda memerlukan social media scoring untuk mengukurnya.
Lalu, bagaimana cara mengukur dan meningkatkan social media scoring?
Apa Itu Social Media Scoring?
Social media scoring adalah pengaruh dari akun media sosial brand Anda terhadap users dan followers yang direpresentasikan dengan angka.
Biasanya, angka yang digunakan berada dalam kisaran 1 (yang menandakan sangat buruk) sampai 100 (menandakan sangat baik) untuk mengukur tingkat branding produk Anda. Branding adalah kumpulan kegiatan komunikasi dari perusahaan untuk membangun dan membesarkan brand.
Ada beberapa keuntungan yang bisa Anda dapatkan apabila brand Anda memiliki skor yang bagus, yaitu;
- Dapat meningkatkan brand awareness
- Meningkatkan loyalitas konsumen
- Bisa meningkatkan penjualan
Semakin banyak media sosial yang digunakan oleh brand Anda, maka akan semakin besar juga perolehan skor yang bisa Anda dapat. Hal ini karena semakin banyak channel tentunya membuat Anda memiliki reach yang lebih luas yang tersebar di berbagai media sosial.
Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat menentukan skor brand Anda di media sosial:
- Banyaknya jumlah followers
- Jumlah konten yang di-post per hari, minggu, bulan, atau tahun
- Tingkat engagement (komentar dari orang lain) di post Anda
- Banyaknya interaksi antara akun media sosial Anda dan orang lain
- Jumlah komentar yang Anda berikan di post media sosial milik orang lain
Metrik untuk Mengukur Social Media Scoring
Penilaian social media scoring ini memiliki rumus yang berbeda-beda tergantung media sosial apa yang Anda gunakan.
Sebagai contoh, apabila Anda menggunakan Facebook, maka penilaiannya akan berdasarkan likes, comments, dan shares. Di mana share memiliki nilai tertinggi karena berarti orang mau membaca dan membagikan apa yang Anda posting.
Sedangkan jika Anda menggunakan Twitter, maka penilaian akan berdasarkan reply dan retweet untuk konten yang dibuat. Tentunya, penilaian di media sosial lain seperti Instagram, TikTok, atau YouTube pun akan memiliki rumus yang berbeda-beda pula.
Menurut Hootsuite, ada 19 metrik yang dikategorikan menjadi 4 kategori ketika menilai sosial media:
1. Awareness
Dalam kategori ini, angka yang muncul akan menjelaskan seberapa banyak leads yang Anda dapatkan sekarang dan potensi pelanggan yang bisa Anda konversi.
Leads adalah sekumpulan pelanggan yang menanggapi atau menunjukkan minat pada produk atau layanan bisnis setelah membaca sebuah kampanye pemasaran. Lead ini bisa menjadi pelanggan potensial dan berpotensi untuk membeli produk atau layanan.
Ada beberapa metrik yang diukur di kategori ini, yaitu brand awareness, audience growth rate, post reach, potential reach, dan social share of voice (SSoV).
Baca Juga :
2. Engagement
Engagement rate adalah metrik yang bisa mengukur interaksi antara audiens dengan konten Anda. Dalam kategori ini, angka yang muncul menunjukkan bagaimana audiens berinteraksi dengan konten yang telah Anda buat dan publikasikan.
Metrik yang mempengaruhi adalah applause rate, average engagement rate, amplification rate, dan virality rate.
3. Conversion
Dalam kategori ini, angka yang muncul menunjukkan seberapa efektif engagement dari brand Anda di media sosial yang Anda dapatkan.
Metrik yang berpengaruh dalam kategori ini di antaranya adalah:
- Conversion rate
- CTR (click-through rate). CTR adalah rasio jumlah klik terhadap jumlah impression. Sumber klik biasanya dari hasil pencarian organik.
- Bounce rate, yaitu rasio jumlah kunjungan halaman unik dengan jumlah total kunjungan web.
- Cost-per-click (CPC)
- Cost per thousand impressions (CPM)
- Social media conversion rate
- Conversation rate
4. Customer
Di kategori ini, angka yang muncul merefleksikan apa yang customer Anda pikirkan dan rasakan terhadap brand milik Anda. Umumnya, customer akan memberikan reaksi setelah memiliki pengalaman langsung (experience) menggunakan brand atau jasa Anda.
Customer experience adalah pengalaman yang didapat pelanggan setelah berinteraksi dengan bisnis. Pengalaman tersebut bisa saat baru pertama kali mengenal bisnis ataupun sesudah menjadi pelanggan setianya.
Metrik yang berpengaruh dalam kategori ini adalah customer testimonials, customer satisfaction score, serta net promoter score (NPS).
Cara Meningkatkan Social Media Scoring
Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Anda terapkan untuk meningkatkan social media scoring :
1. Memposting konten dengan konsisten
Memposting konten dengan konsisten memiliki pengaruh besar untuk meningkatkan skor sosial media brand Anda.
Selain itu, menentukan berapa banyak post yang mau ditayangkan setiap hari/minggu/bulan dan juga tipe konten yang akan Anda post pun perlu Anda perhatikan. Anda bisa mengetahui tipe konten apa yang harus Anda buat dengan melihat respons followers.
Baca Juga :
- Manfaat Direct Marketing Untuk Pemasaran
- Apa Itu Vanity Metrics dan Alasan Kenapa Harus Menghindarinya
2. Berkomentar di media sosial
Berkomentar dan membalas komentar di postingan milik Anda juga dapat meningkatkan social media scoring.
Berinteraksi dengan followers melalui kolom komentar dapat meningkatkan engagement, interaksi, dan berpotensi memperluas reach media sosial brand Anda. Selain itu, Anda juga bisa meninggalkan komentar di post milik orang lain untuk meningkatkan awareness terhadap akun brand Anda.
3. Membagikan konten orang lain
Anda bisa membagun hubungan baik dengan customer melalui trik yang satu ini. Yaitu dengan membagikan konten orang lain, terutama followers Anda. Selain itu, Anda pun akan mendorong orang lain untuk berinteraksi dengan akun media sosial Anda sehingga meningkatkan engagement dan reach.
4. Memiliki akun di berbagai media sosial
Tips yang tak kalah penting adalah memiliki akun di berbagai media sosial.
Dengan memiliki akun di berbagai platform media sosial, Anda tidak hanya memiliki variasi konten yang Anda post. Tapi juga memperluas jangkauan dan memperkuat pengaruh brand Anda ke audiens yang lebih banyak.
Tips Menjaga Social Media Scoring
Selain meningkatkan skor media sosial, Anda juga perlu menjaga social media scoring agar tak menurun. Berikut ini adalah tips yang bisa Anda lakukan :
1. Konsisten
Dengan menjadi konsisten, Anda akan menjaga presence di media sosial dan meningkatkan pengaruh brand.
2. Ketahui target audience
Mengetahui target pasar seperti STP dapat membantu Anda membuat tipe konten yang pas dan kapan menayangkannya.
STP artinya strategi marketing yang membagi langkah pemasaran menjadi tiga tahapan yaitu :
- Segmentasi pasar. Pada tahapan awal ini STP membagi pasar menjadi kelompok yang lebih kecil lagi (segmentasi)
- Target Konsumen. Jika pasar sudah dibagi kedalam kelompok kecil maka kita menjadi lebih mudah menemukan target konsumen yang ada pada segmen pasar tersebut.
- Posisikan bisnis yang anda jalankan di pasar. Dengan STP maka kita akan memposisikan bisnis pada segmen pasar tersebut. Hal ini bertujuan membuat konsumen menjadi tertarik sehingga bisa bersaing dengan kompetitor.
3. Post di peak usage time
Post di puncak penggunaan media sosial meningkatkan kesempatan konten Anda dilihat oleh orang lain, selain followers. Hal ini penting untuk Anda lakukan karena di era saat ini, kebanyakan orang akan cenderung mengikuti tren berita dan tidak ingin ketinggalan (FOMO).
FOMO adalah singkatan dari Fear Of Missing Out yang memiliki arti merasa takut atau gelisah ketinggalan momen tertentu. Atau dalam prakteknya FOMO juga diartikan sebagai takut ketinggalan jaman. Dengan maraknya fenomena ini, maka Anda juga harus pandai untuk mencari momen yang pas saat memposting di media sosial.
Demikian adalah penjelasan mengenai social media scoring, manfaat, serta bagaimana cara meningkatkannya untuk membantu perkembangan bisnis Anda.
Selain itu, Anda juga bisa menggunakan layanan digital marketing agency untuk membantu mengembangkan bisnis. Beberapa strategi marketing yang bisa diimplementasikan adalah growth hack marketing, inbound marketing, 360 Digital Marketing, serta Data-driven marketing agar perusahaan semakin berkembang pesat.
Baca Juga :
- Pengertian Inbound Marketing dan Perbedaannya Dengan Outbound Marketing
- Apa Itu Marketing Gamification dan Contohnya
inMarketing adalah Digital Transformation Consultant dan Digital Marketing Strategy yang fokus pada Leads Conversion, Data-Driven dan Digital Analytics. Kami membantu korporasi untuk tumbuh lebih cepat dengan Marketing Technology Strategy. Konsultasi dengan kami? Contact.