Dengan berkembangnya tren digital marketing, terdapat banyak sekali jenis strategi marketing yang bisa Anda terapkan untuk menarik perhatian sales lead. Termasuk strategi marketing menggunakan media sosial yang sangat efektif untuk meningkatkan brand awareness dan membangun branding. Salah satunya adalah social selling.
Sesuai dengan namanya, strategi ini memanfaatkan media sosial sebagai platform untuk pemasaran atau marketing. Sehingga tak heran apabila strategi pemasaran ini kerap dianggap sama dengan SMM atau social media marketing. Padahal, keduanya memberikan pendekatan yang berbeda dalam menarik minat target pasar.
Lantas, apa perbedaan kedua strategi tersebut?
Apa Itu Social Selling?
Melansir dari Forbes, social selling adalah strategi penjualan menggunakan media sosial. Di mana platform tersebut menjadi penghubung untuk menjalin interaksi dan komunikasi dengan pelanggan secara langsung.
Melihat dari pengertian tersebut, secara sekilas kita akan membandingkannya dengan social media marketing. Padahal, keduanya tidaklah sama. Sebab social selling tidak hanya memberikan akses kepada pelanggan untuk mengenal produk, tetapi juga membangun komunikasi atau relationship dengan mereka.
Misalnya adalah mendengarkan umpan balik atau feedback berupa kritik dan saran dari pelanggan, menanggapi semua pertanyaan yang pelanggan ajukan, dan membangun strategi relationship marketing yang kuat. Sehingga media sosial tak hanya berguna sebagai sarana untuk strategi promosi saja, tapi juga berperan penting untuk membangun komunikasi dua arah dengan pelanggan.
Dengan strategi ini, maka pelanggan akan merasa bahwa mereka lebih didengar dan bisa memberikan kontribusi untuk kemajuan dan pertumbuhan bisnis Anda. Mereka pun akan merasa memiliki peran penting dalam proses pengembangan produk atau product development dan terlibat dalam strategi business development secara tak langsung.
Apabila Anda bisa menerapkannya dengan baik, maka efeknya pun akan sangat positif untuk brand. Tak hanya proses branding bisnis yang bisa berjalan dengan lancar, peluang untuk meningkatkan angka retensi (customer retention) pun juga akan semakin terbuka. Dengan demikian, maka ini akan memberikan kesempatan bagi bisnis untuk bertahan dalam jangka panjang.
Baca Juga :
- 5 Tips Meningkatkan Social Media Branding yang Efektif
- Tahapan Strategi Social Media Marketing Terbaik
Manfaat Social Selling untuk Bisnis
Beberapa manfaat yang bisa bisnis Anda dapatkan dengan menerapkan strategi ini antara lain sebagai berikut:
1. Peluang untuk Membangun Hubungan dengan Pelanggan
Media sosial menjadi fenomena tersendiri di era saat ini. Bahkan, tercatat ada lebih dari 3,2 miliar pengguna media sosial dan jumlah tersebut terus mengalami kenaikan signifikan dari tahun ke tahun.
Dengan demikian, media sosial menjadi salah satu platform paling efektif untuk menjangkau audiens dan mendapatkan target pasar yang lebih luas. Sebab dengan banyaknya pengguna media sosial, Anda pun akan lebih mudah dalam menghubungi mereka, menjalin komunikasi, menemukan lead baru, hingga melakukan nurturing dan menghasilkan konversi.
Social selling menjadi salah satu strategi yang bisa membantu Anda untuk menjalin hubungan baik dengan pelanggan. Melalui strategi ini, Anda pun bisa membangun kepercayaan pelanggan terhadap brand (brand loyalty) hingga meningkatkan conversion rate dan customer loyalty. Sebab dengan cara menjangkau pelanggan dan melakukan approach atau pendekatan melalui media sosial, mereka akan akan memiliki kesan yang baik terhadap brand Anda.
2. Tingkat Konversi yang Tinggi Karena Mayoritas Pelanggan Melakukan Social Buying
Social buying adalah perilaku pelanggan di mana mereka memanfaatkan media sosial untuk menemukan produk yang sesuai dengan keinginan serta kebutuhan mereka.
Survei menunjukkan bahwa social media memiliki peran besar dalam meningkatkan jumlah traffic website dan e-commerce, serta menghasilkan penjualan dari kunjungan tersebut. Sebab, kebanyakan konsumen memang lebih suka mencari informasi produk secara online melalui perangkat seluler (mobile first). Selain itu, mereka juga cenderung menganalisis tanggapan pasar terhadap suatu produk sebelum melakukan pembelian.
Perlu Anda ketahui bahwa apabila Anda tidak terlibat secara aktif dalam social selling, maka artinya Anda tidak akan muncul dalam pencarian pelanggan yang melakukan social buying. Artinya, ada banyak pelanggan potensial yang Anda lewatkan begitu saja.
3. Meningkatkan Daya Saing dengan Kompetitor
Menurut LinkedIn, hampir 90% dari tim sales atau marketer yang menggunakan strategi social selling. Artinya, apabila Anda tidak turut serta menggunakan strategi serupa, maka Anda akan kesulitan dalam mengatasi persaingan bisnis. Terutama apabila Anda memiliki target pasar generasi milenial yang merupakan pengguna media sosial aktif.
Dengan menerapkan strategi ini, maka Anda pun bisa meningkatkan daya saing dengan kompetitor. Selain itu, Anda juga bisa melakukan strategi competitive analysis guna mengetahui posisi bisnis di pasar (market positioning) dan mengambil tempat di market share.
Baca Juga :
- 7 Strategi Analisis Pesaing untuk Kalahkan Kompetitor
- Social Media Scoring untuk Mengukur Kesuksesan Strategi Marketing di MedSos
Tips Menerapkan Social Selling
Lantas, bagaimana cara menerapkan social selling yang efektif?
Melansir dari Hootsuite, berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda terapkan untuk memaksimalkan strategi penjualan dengan memanfaatkan platform media sosial:
1. Menciptakan Citra Brand yang Positif
Ada banyak sekali bisnis baru yang terus bermunculan dari waktu ke waktu. Apabila Anda tidak sigap dalam menghadapinya, maka bukan hal yang mustahil jika Anda kalah dalam persaingan bisnis.
Salah satu cara yang bisa Anda lakukan untuk menghadapi pesaing adalah dengan menerapkan sosial selling dan membangun citra brand yang positif. Sebab, dunia B2B saat ini sangat selektif. Mayoritas konsumen pun hanya akan melakukan transaksi dengan brand yang terpercaya. Salah satunya adalah dengan memerhatikan citra brand.
Untuk membangun citra sebagai brand yang positif dan profesional, maka tunjukkan bahwa brand Anda adalah pemain aktif di lingkungan bisnis tersebut. Terutama apabila Anda sering menjalin komunikasi dua arah dengan konsumen. Hal ini akan membuat pelanggan lebih memercayai brand Anda.
2. Fokus pada Target Pasar
Social selling memang memungkinkan Anda untuk menjangkau lebih banyak calon pelanggan ketimbang teknik pemasaran tradisional lainnya. Akan tetapi, penting bagi Anda untuk tetap fokus pada target pasar yang Anda tetapkan.
Seperti yang kita tahu, sebelum menjalankan bisnis tentunya Anda akan memetakan strategi STP marketing (segmentation, targeting, positioning). Strategi ini bertujuan agar Anda menyasar target pasar yang tepat dengan peluang yang lebih besar untuk menghasilkan pembelian. Dengan fokus pada target pasar potensial dan menjalin hubungan baik, maka kemungkinan meningkatkan lead conversion pun akan semakin tinggi.
3. Dapatkan Insights dari Media Sosial
Salah satu fungsi dari social selling adalah dapat Anda gunakan untuk menganalisis sentimen pelanggan terhadap brand Anda. Dengan mengetahui sentimen tersebut, Anda pun bisa mendapatkan informasi yang bermanfaat sebagai product insights. Yaitu kumpulan informasi pelanggan yang berguna dalam proses product development, agar Anda bisa menciptakan produk sesuai dengan market orientation dan bersifat customer centric.
Itulah pengertian social selling, manfaat, serta tips menerapkannya. Sama halnya dengan teknik penjualan lain, kesuksesan social selling dapat Anda ukur melalui social selling index (SSI). Linkedin mengembangkan indeks ini dengan skala 0-100, di mana 100 menjadi skor tertinggi.
Selain menerapkan strategi ini, Anda juga bisa memanfaatkan layanan digital marketing agency yang dapat membantu Anda dalam mengembangkan bisnis Beberapa strategi marketing yang bisa diimplementasikan adalah growth hack marketing, inbound marketing, 360 Digital Marketing, serta Data-driven marketing agar perusahaan semakin berkembang pesat.
Baca Juga :
- Manfaat Segmentasi Firmographics dan Faktor Penentunya
- Memahami Growth Strategy dan Perbedaannya dengan Growth Hacking
inMarketing adalah Digital Transformation Consultant dan Digital Marketing Strategy yang fokus pada Leads Conversion, Data-Driven dan Digital Analytics. Kami membantu korporasi untuk tumbuh lebih cepat dengan Marketing Technology Strategy. Konsultasi dengan kami? Contact.