Setiap bisnis tentunya memiliki pesaing atau kompetitor yang bergerak di industri yang sama. Bahkan, kehadiran kompetitor ini kadang membuat pebisnis merasa tidak aman dan terancam. Terlebih apabila produk kompetitor terkesan lebih populer dan menguasai market share. Apabila Anda menghadapi situasi serupa, maka segeralah menentukan market positioning.
Strategi ini sangat efektif saat bisnis Anda perlu membangun image atau citra di mata pelanggan. Sebagaimana disruptive marketing, ketika citra brand Anda sudah terbentuk, maka bisnis Anda pun akan lebih mudah meningkatkan brand awareness serta menarik lebih banyak lead atau calon pelanggan baru.
Lalu, bagaimana cara menerapkan market positioning yang tepat untuk bisnis?
Apa Itu Strategi Market Positioning?
Melansir dari Corporate Finance Institute, market positioning adalah kemampuan bisnis untuk memengaruhi persepsi atau opini pelanggan mengenai produk yang serupa dengan milik kompetitor.
Strategi bisnis ini akan mendorong perusahaan untuk menghasilkan kualitas produk yang dapat mengalahkan milik kompetitor. Tujuannya adalah untuk menetapkan citra atau identitas suatu brand dan perusahaan (corporate branding). Untuk mewujudkannya, tentunya Anda perlu melakukan riset market, memantau tren marketing, menganalisis sentimen pelanggan, serta melakukan competitive analysis untuk menganalisa kompetitor dengan baik.
Contohnya adalah perusahaan otomotif Asia yang fokus pada pengembangan produk (product development) mobil keluarga dengan harga yang terbilang relatif murah. Di sisi lain, perusahaan otomotif Eropa cenderung fokus untuk memproduksi mobil sport kelas atas dengan kualitas terbaik di kancah dunia.
Contoh lainnya adalah brand fashion dari usaha menengah (UMKM) yang memproduksi pakaian rumahan dengan harga terjangkau. Berbeda dengan brand fashion kenamaan di kancah internasional yang terkenal memproduksi busana mewah dengan harga fantastis. Ini menunjukkan bahwa sebenarnya, setiap brand memiliki target pasar sendiri-sendiri sesuai dengan tujuan bisnis dan posisinya masing-masing.
Sehingga apabila ingin meningkatkan daya saing, maka Anda perlu menganalisis kompetitor dengan sasaran dan target pasar yang serupa. Dengan demikian, maka produk Anda akan lebih menonjol sesuai dengan posisi pasar.
Manfaat Strategi Market Positioning
Pada dasarnya, market positioning merupakan strategi yang dapat Anda untuk gunakan menonjolkan brand dari para pesaing di pasar yang sama. Terutama bagi Anda yang menerapkan product-led growth atau menonjolkan kualitas produk sebagai ujung tombak pemasaran.
Selain itu, ada sejumlah manfaat lain yang bisa Anda dapatkan dengan menerapkan strategi ini. Melansir dari The Balance SMB, berikut adalah beberapa manfaat penerapan market positioning yang bisa Anda dapatkan:
- Membantu mendorong peningkatan penjualan produk (sales growth)
- Dapat menentukan target pasar yang lebih jelas
- Membantu perusahaan lebih kebutuhan pelanggan dengan market orientation
- Memudahkan proses analisis keuntungan (CBA) dan pengambilan keputusan
- Membantu menemukan product insights yang berguna dalam proses product development
Baca Juga :
- 6 Tahapan Product Life Cycle Untuk Perencanaan Sales Terbaik
- Kelebihan Menggunakan Strategi Product Launch
Jenis Strategi Market Positioning
Secara umum, posisi bisnis di pasar terbentuk dari adanya pandangan atau persepsi dari pelanggan. Sehingga, apabila Anda ingin memposisikan produk di pasar, maka Anda harus menentukan jenis strategi yang tepat supaya dapat meraih keuntungan besar.
Berikut adalah jenis strategi marketing positioning yang bisa Anda terapkan:
1. Pricing
Ini merupakan salah satu strategi paling efektif untuk mendapatkan posisi terbaik di pasar. Mengutip dari Iedunote, pricing mengacu pada cara perusahaan menetapkan harga yang relatif lebih murah dari pesaingnya.
Strategi ini sebenarnya mengadopsi bauran pemasaran (marketing mix), di mana harga menjadi salah satu faktor penting yang dapat memengaruhi minat pelanggan. Sebab biasanya, produk dengan harga terendah dan tingkat kualitas cukup lebih unggul di pasar.
2. Quality
Selanjutnya adalah kualitas. Semua pelanggan tentunya tidak ingin mendapatkan kualitas barang yang buruk. Bahkan, kualitas buruk juga bisa menjadi salah satu penyebab gagal produk dan meningkatkan angka customer churn. Oleh sebab itu, memerhatikan kualitas produk merupakan hal penting yang wajib Anda perhatikan jika ingin mendapatkan posisi di pasar.
Biasanya, jenis strategi ini menjadi prioritas bagi produk menengah ke atas, yang umumnya lebih memerhatikan kualitas dan mutu ketimbang harga.
3. Differentiation
Jenis strategi yang ketiga adalah differentiation. Strategi ini mengacu pada cara perusahaan menempatkan fitur baru dan unik pada produk mereka. Dengan begitu strategi ini akan memberikan keuntungan bagi perusahaan, karena fitur unik bisa menjadi ciri khas pembeda produk dari milik kompetitor.
Fitur unik ini juga dapat menjadi unique selling point yang membuat produk Anda lebih menonjol ketimbang pesaing. Biasanya, strategi ini digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar.
4. Customer Service
Jenis strategi terakhir yang dapat Anda gunakan untuk membuat produk unggul di pasar adalah dengan layanan customer service yang baik. Strategi ini mengacu pada pelayanan terbaik untuk menjamin kepuasan pelanggan. Dengan begitu, pelanggan akan menganggap bahwa bisnis Anda mengutamakan dan menghargai mereka.
Perusahaan pun akan memiliki kredibilitas yang tinggi karena selalu siap untuk menuntaskan permasalahan yang pelanggan alami dan mendampingi mereka dalam setiap tahapan pemasaran. Strategi ini terbukti ampuh dalam industri tertentu, misalnya restoran dan perbankan.
Selain untuk positioning, strategi ini juga sangat efektif untuk membangun relationship dan meningkatkan angka retensi (customer retention).
Baca Juga :
- 9 Indikator Keberhasilan Customer Service
- 6 Tahapan Digital Marketing Funnel untuk Kesuksesan Pemasaran
Cara Menerapkan Strategi Market Positioning
Bukan hanya memilih jenis strategi market positioning yang tepat, Anda juga perlu menyesuaikan strategi ini dengan target dan tujuan perusahaan. Ini bertujuan untuk memperjelas visi perusahaan terkait persepsi yang ingin dibentuk pada pelanggan. Untuk lebih memahaminya, berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda lakukan untuk mendapatkan posisi di pasar:
1. Identifikasi Keunggulan Produk
Jika ingin produk Anda lebih menonjol ketimbang milik kompetitor, langkah pertama yang perlu Anda lakukan tentunya adalah mengidentifikasi keunggulan produk Anda terlebih dahulu. Langkah ini dapat membantu perusahaan untuk menentukan keunggulan dan menarik perhatian konsumen. Keunggulan produk ini dapat Anda jadikan modal utama untuk bersaing di pasar.
2. Menganalisis Posisi di Pasar
Langkah selanjutnya yang perlu Anda lakukan adalah menganalisis posisi bisnis Anda. Ini bertujuan untuk membantu perusahaan mendapatkan insight tentang kompetitor, tren pasar, lingkungan bisnis, perilaku dan kebiasaan konsumen, hingga adanya pergeseran ekonomi.
Melansir dari Product Marketing Alliance, analisis posisi di pasar ini juga akan membantu perusahaan untuk menentukan keputusan bisnis dan strategi yang lebih baik kedepannya.
3. Menganalisis Posisi Kompetitor
Jika sebelumnya Anda perlu menganalisis posisi bisnis Anda sendiri, maka Anda juga perlu menganalisa posisi kompetitor atau pesaing di pasar. Langkah ini sangat penting karena memahami posisi kompetitor adalah kunci untuk menemukan kelemahan dan kekuatan mereka.
4. Menentukan Kebutuhan Pelanggan
Langkah terakhir adalah menentukan kebutuhan pelanggan dan membuat strategi market positioning. Untuk menentukan kebutuhan pelanggan, maka Anda bisa menerapkan prinsip customer centric yang berorientasi dan memprioritaskan keperluan pelanggan.
Demikian adalah ulasan mengenai cara menerapkan strategi market positioning. Intinya, strategi satu ini sangatlah jitu untuk membuat produk Anda menjadi lebih populer di pasar. Yang terpenting adalah jangan lupa untuk memelajari semua kekurangan dan kelebihan kompetitor Anda.
Di sisi lain, Anda juga bisa memanfaatkan layanan digital marketing agency yang dapat membantu Anda dalam mengembangkan bisnis. Beberapa strategi marketing yang bisa diimplementasikan adalah growth hack marketing, inbound marketing, 360 Digital Marketing, serta Data-driven marketing agar perusahaan semakin berkembang pesat.
Baca Juga :
- Cara Merancang Customer Loyalty Program yang Efektif untuk Mempertahankan Pelanggan
- 5 Cara Meningkatkan Customer Value Suatu Bisnis
inMarketing adalah Digital Transformation Consultant dan Digital Marketing Strategy yang fokus pada Leads Conversion, Data-Driven dan Digital Analytics. Kami membantu korporasi untuk tumbuh lebih cepat dengan Marketing Technology Strategy. Konsultasi dengan kami? Contact.