Social commerce menjadi salah satu tren social media marketing sejak beberapa tahun terakhir, dan diprediksi akan semakin booming di tahun-tahun selanjutnya. Bahkan PR Newswire, nilai social commerce secara global diperkirakan akan tumbuh sampai 604,5 miliar dolar.
Bukan tanpa alasan, hal ini terjadi karena perkembangan media sosial yang semakin masif. Sehingga tak heran apabila selain memanfaatkan media sosial sebagai saluran pemasaran (platform marketing campaign), para marketer juga memaksimalkannya untuk berjualan.
Sebab, kini media sosial bukan hanya berguna untuk memperluas koneksi saja, melainkan juga untuk transaksi jual beli. Untuk itu, ketahui strategi marketing campaign untuk memaksimalkan penjualan melalui media sosial berikut ini!
Apa Itu Social Commerce?
Melansir dari Bigcommerce, social commerce adalah kegiatan menjual produk langsung melalui media sosial. Istilah ini berbeda dengan social selling atau social media marketing. Ini karena social commerce menawarkan pengalaman belanja (customer experience) yang lebih mudah bagi pelanggan.
Pasalnya, pelanggan tidak perlu lagi mengarah ke website atau marketplace untuk membeli produk. Mereka bisa langsung mencari produk sekaligus membayarnya melalui platform media sosial tersebut. Sehingga, pelanggan akan merasakan kemudahan dalam proses belanja tanpa harus keluar dari aplikasi media sosial mereka.
Perbedaan Social Commerce dan E-Commerce
Perlu Anda pahami bahwa social commerce dan e-commerce berbeda. E-commerce merupakan proses jual beli secara online, misalnya melalui marketplace, landing page, website, dan lain sebagainya. Sedangkan social commerce adalah proses jual beli melalui media sosial, sehingga user tidak perlu keluar dari aplikasi untuk membeli produk.
Perlu Anda ketahui bahwa berdasarkan penelitian, lebih dari 50% traffic internet berasal dari perangkat mobile. Namun, biasanya user cenderung mengabaikan keranjang belanja ketimbang pengguna desktop.
Nah, menyederhanakan proses checkout adalah kunci agar user lebih mudah melakukan checkout dan membeli. Sehingga, social commerce menjadi solusi untuk menghilangkan titik masalah yang mengakibatkan pengguna mengabaikan keranjang belanja mereka.
Baca Juga :
- 5 Strategi Branding Terbaik dan Paling Ampuh untuk Bisnis Kecil
- Strategi Promosi Marketing Bisnis Online Yang Efektif
Manfaat Social Commerce
Berikut adalah beberapa manfaat social commerce yang perlu Anda ketahui :
1. Meningkatkan Customer Experience
Melansir dari Hootsuite, manfaat penggunaan social commerce yang pertama adalah meningkatkan customer experience, sebab bisa membuat pengalaman berbelanja jauh lebih interaktif ketimbang berbelanja di e-commerce biasa.
Sebab pembeli bisa berbelanja dengan lebih praktis karena bisa memilih barang dan membayar langsung di satu aplikasi.
2. Lebih Mudah Mendapatkan Feedback
Selanjutnya adalah memudahkan brand untuk mendapatkan feedback dari pelanggan. Sebab biasanya pelanggan akan memberikan feedback secara langsung pada katalog produk, sehingga penjual bisa mengetahui mana produk yang paling menarik. Selain itu, media sosial juga akan memudahkan penjual dalam menjalin komunikasi dan berinteraksi dengan pelanggan. Misalnya lewat komentar atau direct message.
3. Jangkauan Audiens yang Lebih Luas
Manfaat ketiga adalah jangkauan audiens yang lebih luas. Sebab social commerce menjadi platform yang disukai oleh berbagai kalangan. Apalagi karena proses checkout dan pembayaran yang mudah. Sehingga angka konversi pelanggan pun akan semakin tinggi dan optimal (conversion rate optimization).
Strategi Optimalkan Social Commerce
Setelah mengetahui manfaat social commerce untuk optimalkan lead conversion, kini Anda pun harus mengetahui strategi apa saja yang perlu diterapkan untuk memaksimalkannya seperti berikut ini:
1. Kenali Target Audiens
Yang pertama adalah mengenali siapa target pasar atau segmen konsumen Anda. Untuk itu, Anda perlu melakukan riset dan analisis audiens di media sosial untuk mencari informasi secara lengkap. Misalnya jenis kelamin, usia, profesi, dan lain sebagainya. Setelah mengetahui informasi tersebut, Anda bisa menggunakannya untuk membuat segmentasi pelanggan dan mendapatkan insights terkait customer needs, pain point, dan lain sebagainya.
Semakin spesifik riset yang Anda lakukan, maka Anda akan mengetahui seperti apa customer ideal yang Anda miliki untuk membuat persona. Dengan begitu, Anda bisa menawarkan produk atau layanan yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka, sehingga angka konversi bisa semakin tingggi.
Baca Juga :
- Langkah-Langkah Analisis Pelanggan (Customer Analysis) Untuk Optimalkan Upaya Pemasaran
- 6 Langkah Membuat Social Media Plan yang Efektif untuk Kesuksesan Strategi Marketing
2. Buatlah Konten yang Menarik
Media sosial merupakan saluran pemasaran yang sangat efektif untuk menarik minat konsumen. Sehingga, media sosial bisa menjadi wadah promosi yang sangat bagus untuk memaksimalkan penjualan. Maka dari itu, Anda perlu membuat konten yang menarik terkait produk yang Anda pasarkan, sehingga audiens tertarik untuk membelinya.
Untuk menciptakan konten yang engaging, Anda perlu membuat perencanaan konten atau content plan yang tepat. Misalnya konten fungsional terkait product knowledge, konten edukatif, konten informatif, atau konten yang melibatkan partisipasi audiens untuk meningkatkan engagement rate. Misalnya konten contest marketing seperti giveaway, dan lain sebagainya.
3. Aktif Berinteraksi dengan Audiens
Strategi berikutnya adalah selalu aktif beirnteraksi dengan audiens untuk meningkatkan engagement. Biasanya, audiens akan bertanya tentang detail produk, harga produk, opsi pembayaran, pengiriman, dan lain sebagainya sebelum memutuskan membeli produk.
Jadi, Anda perlu menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan jelas. Upayakan untuk selalu memberikan jawaban yang informatif dan berikan kesan ramah. Perhatikan juga waktu respon Anda. Pastikan Anda tidak terlalu lama memberikan respon pada pertanyaan. Sebab semakin cepat waktu respon Anda, maka pelanggan pun akan merasa semakin puas.
4. Evaluasi Feedback Audiens
Salah satu kelebihan social commerce adalah kemudahan dalam mendapatkan feedback dari audiens. Nah, saat Anda sudah mendapatkan berbagai macam ulasan dan testimoni dari konsumen, maka Anda perlu melakukan evaluasi.
Tujuannya adalah untuk mencari tahu apakah produk Anda sudah sesuai dengan market orientation atau belum. Evaluasi ini juga sangat penting untuk membantu proses pengembangan produk yang lebih baik dan menjamin kualitas mutu. Sebab peningkatan produk perlu Anda lakukan agar kepuasan konsumen tetap terjaga.
Demikian adalah ulasan tentang strategi social commerce untuk mengoptimalkan penjualan melalui media sosial. Seiring dengan perkembangan zaman dan transformasi digital seperti sekarang, para marketer memang dituntut untuk pandai memanfaatkan saluran pemasaran yang paling optimal untuk memasarkan produk.
Media sosial menjadi salah satu saluran pemasaran yang paling efektif untuk meningkatkan penjualan saat ini. Selain jumlah penggunanya yang terus mengalami pertambahan secara masif, menggunakan media sosial sebagai platform untuk berjualan juga mampu menghasilkan angka konversi yang lebih tinggi. Sebab pada dasarnya, berjualan melalui media sosial memang menawarkan kemudahan dan kepraktisan dalam bertransaksi.
Ada berbagai macam platform media sosial yang bisa Anda manfaatkan sebagai sarana social commerce. Misalnya Instagram yang memberikan fitur Instagram Shopping, yang memudahkan Anda untuk berbelanja secara langsung.
Baca Juga :
- Tren Content Marketing 2023 : E-Commerce Hingga Metaverse
- Tren Instagram Marketing 2023 : IG Shopping Hingga Influencer
inMarketing adalah Digital Transformation Consultant dan Digital Marketing Strategy yang fokus pada Leads Conversion, Data-Driven dan Digital Analytics. Kami membantu korporasi untuk tumbuh lebih cepat dengan Marketing Technology Strategy. Konsultasi dengan kami? Contact.