Jika perusahaanmu ingin menurunkan biaya pengeluaran dan meningkatkan efisiensi bisnis maka kamu harus mengenal Supply Chain Finance. Lalu apa itu Supply Chain Finance?
Saat kamu memiliki bisnis tentunya kamu ingin memiliki bisnis yang bisa berjalan dengan lancar dan cepat agar dapat bersaing dengan perusahaan lainnya.
Untuk mendapatkan kinerja perusahaan yang lebih baik maka perusahaan harus memiliki strategi business development yang tepat, salah satunya adalah dengan menggunakan Supply Chain Financing (SCF).
Pengertian Supply Chain Finance
Supply Chain Finance atau SCF adalah istilah yang menggambarkan serangkaian solusi yang berbasis teknologi yang memiliki tujuan untuk menurunkan biaya pengeluaran atau operating expense.
Sehingga perusahaan dapat meningkatkan efisiensi bisnis bagi penjual dan pembeli yang terkait dalam transaksi penjualan dalam bisnis.
Pengertian lain dari Supply Chain Financing adalah pembiayaan modal kerja kepada pelaku bisnis agar bisa mengembangkan usahanya dengan membeli stok barang dari pemasok dengan menggunakan basis teknologi.
Teknologi ini dapat menghubungkan pihak pemasok dan pembeli dalam satu transaksi. Untuk dapat menjalankan SCF, butuh adalah 3 pelaku bisnis yaitu pembeli, pemasok dan lembaga keuangan penyedia jasa SCF.
Metode Supply Chain Finance bekerja dengan cara mengotomisasi transaksi dan melacak proses pembuatan dan penyelesaian faktur dari proses inisiasi sampai penyelesaian.
Pada sistem SCF pembeli akan menerima faktur dari pemasok dan kemudian pembeli akan mendapatkan pembiayaan dari bank atau pemodal lainnya.
Bank akan memberikan kredit jangka pendek kepada pembeli dengan tujuan untuk mengoptimalkan modal kerja pembeli dan memberikan likuiditas kepada kedua belah pihak.
Maka dari itu Supply Chain Finance memiliki keuntungan yang berbeda-beda antara pemasok dan pembeli.
Pemasok memiliki keuntungan mendapatkan akses lebih cepat untuk mendapatkan uang modal yang mereka miliki.
Sedangkan pembeli akan mendapatkan lebih banyak jangka waktu untuk dapat melunasi tanggungan faktur yang didapatkan dari pemasok.
Dengan metode ini membuat pembeli dan pemasok bisa menggunakan uang modal kerja yang mereka miliki untuk digunakan pada proyek lainnya agar penjualan dan operasi bisnis masing-masing dapat berjalan dengan lancar.
Baca Juga :
- Mengenal Capital Injection dan Fungsinya untuk Bisnis
- Cara Menghitung Rate of Return (RoR) dan Perbedaannya dengan ROI
Cara Kerja Supply Chain Finance
Setelah kamu memahami pengertian dari SCF, sekarang kamu juga harus memahami cara kerjanya. Bisa dikatakan bahwa SCF merupakan bentuk kemitraan bisnis dengan pihak tertentu dengan memberikan bantuan modal kerja dalam bentuk kredit jangka pendek.
Pemberian kredit ini bertujuan untuk modal kerja untuk pemasok dan pembeli. Pemberian modal ini biasanya dilakukan dengan pertimbangan mengecek hubungan rantai pasokan dari klien.
Dengan menerapkan solusi bisnis ini, perusahaan tidak hanya akan mengoptimalkan modal kerja tetapi juga arus kas perusahaan akan lebih lancar. Karena SCF akan memungkinkan perusahaan bertindak sebagai pembeli untuk memperpanjang persyaratan pembayaran pada para pemasok barang.
Pemasok akan memiliki cash flow yang lancar, karena pemasok akan mendapatkan pembayaran lebih awal dari proses pembelian barang dari pembeli.
Saat menggunakan SCF, pemasok dapat menjual faktur atau invoice yang mereka miliki kepada pihak bank atau lembaga keuangan lainnya. Sehingga pemasok bisa mendapatkan uang dari faktur tersebut dengan lebih awal dengan cepat dan mudah dari pihak bank.
Maka dari itu dengan proses SCF ini perusahaan pemasok akan memiliki kelancaran cash flow perusahaan yang dimilikinya. Sehingga membuat kegiatan bisnis dilakukan perusahaan pemasok dapat berjalan dengan lebih lancar.
Sedangkan dari pihak pembeli, mereka akan memiliki lebih banyak waktu untuk membayar tagihan dari faktur atau invoice yang diberikan dari pemasok. Dengan metode SCF ini maka akan membuat pembeli dalam melakukan aktivitas bisnisnya juga menjadi lebih tenang.
Jadi bisa dikatakan Supply chain financing ini memberikan keuntungan kepada dua belah pihak baik dari pemasok maupun pembeli.
Manfaat Supply Chain Finance
Dari penjelasan yang kami jelaskan di atas dari pengertian dan cara kerja SCF, dapat kita simpulkan ada beberapa manfaat yang bisa pembeli dan pemasok dapatkan, seperti :
Manfaat untuk pemasok :
- Dengan adanya SCF dapat memberikan kelancaran dan kestabilan arus cash/cash flow
- Dapat menjaga likuiditas yang lebih cepat
Manfaat untuk pembeli :
- Dapat mengamankan modal kerja
- Proses bisnis dapat berjalan dengan cepat dan muda
- Bermanfaat untuk meningkatkan volume penjualan bisnis
Lembaga keuangan dan perbankan sebagai penyedia pendanaan modal kerja memiliki suku bunga kredit yang bervariasi. Jadi kamu juga harus pintar-pintar memilih lembaga pendanaan dengan bunga yang ringan.
Cara Memilih Supply Chain Finance
Agar bisnis kamu miliki berjalan dengan lancar dengan bantuan SCF, maka kamu harus mengetahui cara memilih SCF yang terbaik dengan cara memilih lembaga keuangan yang paling tepat.
Kamu bisa memilih menggunakan pihak perbankan yang menawarkan program SCF. Karena saat ini ada sangat banyak pihak perbankan yang menawarkan program SCF dengan bunga yang rendah. Pastikan juga lembaga keuangan tersebut telah terdaftar di OJK agar transaksi pendanaan modal kerja bisnismu lebih aman dan terjamin.
Baca Juga :
- Ketahui Pentingnya Business Asset untuk Perusahaan Anda
- Memahami Pentingnya Apa Itu ROAS Beserta Cara Menghitungnya
Rekomendasi Lembaga Keuangan Menyediakan Supply Chain Finance
Berikut ini ada beberapa daftar lembaga keuangan yang menyediakan supply chain financing yang bisa kamu pilih karena sudah resmi terdaftar di OJK.
1. Bank BTN
Bank BTN memiliki produk Supply Chain Financing (SCF) dengan suku bunga yang kompetitif, proses mudah dan cepat, dan memiliki skema yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan nasabah.
2. Bank BRI
Bank BRI bisa menjadi salah satu lembaga keuangan yang memberikan solusi terbaik untuk kebutuhan modal supply chain yang memudahkan kamu untuk mendapatkan fleksibilitas dan arus kas yang lancar.
3. Bank Mandiri
Bank Mandiri juga memiliki produk value chain yang dapat mendukung kinerja perusahaan anda untuk mendapatkan kemudahan dalam bertransaksi antara Principal, Supplier dan Distributor untuk mendapatkan modal kerja bisnis dengan aman, mudah dan cepat.
4. Bank DBS
DBS Supply-Chain Financing (SCF) memberikan solusi untuk modal kerja yang menguntungkan untuk semua pihak terlibat baik untuk pemasok maupun pembeli.
5. MayBank
Supply Chain Financing dari Maybank merupakan layanan pendanaan yang berfokus pada rantai produksen, supplier, reseller, distributor, sampai ke retailer.
6. Bank Sinarmas
Supply Chain Financing dari Bank Sinarmas akan memberikan modal kerja untuk pembiayaan untuk pasokan barang atau jasa dari pihak supplier ke konsumen dengan jaminan yang fleksibel.
7. Bank BJB
BJB Supply Chain Financing adalah fasilitas atau layanan dari bank BJB untuk para nasabah yang membutuhkan modal kerja yang akan dirikan kepada pembeli untuk digunakan dalam membayar tagihan faktur/invoice kepada supplier atau pemasok.
8. Bank BNI
Melalui program BNI Financial Supply Chain Management, Bank BNI memberikan fasilitas untuk melayani nasabahnya yang menjalankan bisnis untuk mendapatkan modal kerja kepada pembeli yang mendapatkan faktur dari supplier yang sudah bekerjasama dengan bank BNI.
Kesimpulannya, Supply Chain Finance sangatlah membantu pebisnis untuk menjalankan bisnisnya dengan lebih cepat dan lancar. Terutama jika bisnismu bekerja sebagai pemasok, maka menggunakan Supply Chain Finance akan membuat cash flow perusahaan menjadi lebih lancar.
Baca Juga :
- Mengenal Sustainable Growth Rate (SGR) dan Cara Menghitungnya
- Apa Itu Return On Investment (ROI) dan Cara Menghitungnya
inMarketing adalah Digital Transformation Consultant dan Digital Marketing Strategy yang fokus pada Leads Conversion, Data-Driven dan Digital Analytics. Kami membantu korporasi untuk tumbuh lebih cepat dengan Marketing Technology Strategy. Konsultasi dengan kami? Contact.