Seiring dengan semakin banyaknya brand yang menawarkan produk atau layanan dengan jenis yang sama, calon pelanggan atau prospek tidak hanya akan mengambil keputusan pembelian berdasarkan brand identity. Atau keunggulan kompetitif brand, keunikan produk atau product differentiation, harga produk (pricing), atau bahkan wujud kampanye iklan untuk promosi. Melainkan juga akan mempertimbangkan beberapa testimoni dari pelanggan sebelumnya atau customer testimonials.
Kondisi tersebut sejalan dengan hasil survei dari Vendasta yang menyatakan bahwa sebanyak 92% pelanggan memilih membaca testimoni pelanggan lain yang bahkan tidak dikenal sebelumnya sebelum membeli suatu produk atau layanan (konsep buying cycle). Pada akhirnya, fakta tersebut menjadikan testimoni sebagai salah satu strategi pemasaran brand (brand marketing) atau branding (konsep testimoni marketing) dan pemasaran produk (product marketing) atau layanan (services marketing).
Namun, sebenarnya apa yang dimaksud dengan testimoni pelanggan dan apa bedanya dengan review? Ketahui jawaban selengkapnya dengan membaca isi artikel inMarketing di bawah ini!
Pengertian Testimoni Pelanggan (Customer Testimonials)
Menurut laman situs SalesBlink, customer testimonials atau testimoni adalah komentar jujur yang pelanggan berikan ketika merasa senang (customer satisfaction) dengan suatu produk, layanan, atau hal lainnya. Hal ini lantaran brand atau perusahaan mampu memuaskan pelanggan tersebut melebihi ekspektasi yang dibayangkan (customer delight).
Testimoni yang pelanggan berikan umumnya akan menjelaskan manfaat dan nilai produk atau layanan (product value) dalam memenuhi kebutuhan pelanggan sekaligus mengatasi pain point pelanggan tersebut. Nantinya, feedback positif dari pelanggan tersebut akan berguna sebagai social proof dan customer insight yang dapat perusahaan berikan kepada target pasar berikutnya.
Baca Juga:
- 8 Metrik Customer Experience Untuk Ukur Pengalaman Pelanggan
- 5 Tips Memilih Jasa Endorsement Untuk Bisnis Anda
Di mana secara tidak langsung akan memengaruhi peningkatan volume penjualan (sales growth) serta profit atau laba penjualan (return on sales). Selain itu, customer testimonials juga bermanfaat untuk:
- Meningkatkan kredibilitas dan reputasi brand di segmen pasar bisnis online (market segmentation).
- Menambah potensi strategi word-of-mouth yang lebih luas dan positif.
- Membangun hubungan bisnis yang lebih erat dengan basis pelanggan lama maupun pelanggan baru (customer relations).
- Menciptakan customer experience yang lebih baik pada pelanggan baru. Sehingga, pada akhirnya pelanggan tersebut akan merasa tertarik untuk menggunakan produk atau layanan tersebut (customer engagement).
- Mengoptimalkan manfaat storytelling dalam menarik minat sales lead ke brand.
- Mendorong lead generation dan tingkat konversi prospek yang lebih baik (lead conversion) dalam mengubah prospek menjadi pelanggan yang membayar.
- Meningkatkan impression yang didasarkan pada jumlah click-through rate (CTR) pada konten web atau media sosial.
Sebagai tambahan pemahaman, perlu diingat bahwa customer testimonials tidak sama dengan customer review atau ulasan pelanggan. Mengapa demikian?
Sebab, maksud dari review sendiri adalah sebuah opini pelanggan yang bersifat otentik dan tanpa filter tentang produk atau layanan. Baik itu opini positif atau negatif. Sedangkan testimoni lebih mengacu pada komentar yang pelanggan berikan ketika senang atau puas dengan produk atau layanan.
Dengan kata lain, semua testimoni bisa jadi review, tapi tidak semua review bisa jadi testimoni.
Bagaimana, mudah dipahami, bukan?
Jenis Testimoni Pelanggan (Customer Testimonials)
Hingga penghujung tahun 2022, marketer masih terus berlomba-lomba menyajikan customer testimonials ke dalam format yang menarik atau mengikuti tren marketing saat ini. Menyadur dari situs Shopify, berikut adalah beberapa jenis testimoni pelanggan yang paling sering marketer buat dan audiens lihat.
Baca Juga:
- Pedoman Dasar Video Marketing Untuk Bisnis di Era Digital Marketing
- Memahami Apa Itu End User dan Perbedaannya dengan Customer
1. Testimoni Kutipan (Quote)
Pada dasarnya, testimoni kutipan atau quote mengacu pada pernyataan positif dari pelanggan yang senang atau puas dengan produk, layanan, dan brand secara keseluruhan. Jenis testimoni ini umumnya disertai dengan foto atau identitas pemberi testimoni agar brand message tersebut lebih relevan dengan audiens target.
Banyak marketer menganggap testimoni kutipan jauh lebih efektif daripada strategi periklanan konvensional. Sebab, isi dalam testimoni tersebut menunjukkan dukungan untuk produk atau layanan brand dari user experience yang sudah pasti telah menggunakan produk atau layanan.
2. Customer Testimonials dalam Bentuk Video dan Audio
Testimoni pelanggan juga bisa di sajikan dalam bentuk audio maupun video, lho. Jenis testimoni ini mendukung tren pemasaran konten (content marketing) yang dapat menarik perhatian audiens target dengan lebih baik ketimbang konten tertulis. Sehingga, tak jarang penjelasan testimoni pelanggan dalam format video lebih mudah untuk viral di dunia maya.
Dengan memanfaatkan brand voice dari pelanggan setia untuk melakukan customer advocacy atas nama brand, marketer akan membantu perusahaan untuk bisa membangun brand value atau kredibilitas yang kuat dengan prospek potensial.
3. Studi Kasus (Case Study)
Cara efektif berikutnya untuk memberikan testimoni sebagai social proof adalah dengan menggunakan studi kasus. Testimoni ini melibatkan pelanggan yang membagikan cerita dan pengalaman lengkapnya saat atau setelah menggunakan solusi yang produk atau layanan tawarkan. Harapannya, audiens target bisnis berikutnya dapat memahami fungsi dan manfaat dari produk atau layanan tanpa harus langsung bertanya ke customer service.
4. Testimoni di Media Sosial dan Website
Testimoni pelanggan juga bisa di dapatkan dari komentar pengguna media sosial dan pengunjung website. Di mana pelanggan akan meninggalkan ulasan di kolom komentar atau memanfaatkan user-generated content (UGC).
Melansir dari situs NeilPatel, user-generated content adalah semua konten seperti foto, video, teks, ulasan, dan lain sebagainya yang pelanggan buat secara sukarela untuk mereka posting di media sosial. Biasanya, pelanggan yang membuat jenis testimoni ini juga akan mencantumkan hashtag dan me-mention brand yang bersangkutan agar pelanggan lain atau brand tersebut bisa melihat ulasan jujurnya.
Dengan demikian, brand bisa me-repost dan menampilkan konten tersebut ke dalam situs atau media sosialnya. Serta menggunakan testimoni tersebut sebagai bahan kampanye pemasaran digital bisnis (digital marketing) yang dapat meningkatkan brand authority.
5. Testimoni dari Influencer
Tak hanya dari kalangan pelanggan pada umumnya, testimoni juga bisa di peroleh dari ulasan influencer atau seseorang yang memiliki kemampuan untuk meng-influence atau memengaruhi suatu hal kepada orang lain.
Seseorang bisa di kategorikan sebagai influencer umumnya aktif di media sosial dan memiliki ribuan hingga jutaan pengikut atau followers di media sosial. Baik itu micro influencer atau macro influencer di media sosial Instagram, TikTok, Twitter, Facebook, atau YouTube.
Sama seperti jenis testimoni lainnya, influencer perlu membuat komentar testimoni yang sejujur-jujurnya setelah menggunakan produk atau layanan dari brand yang mengajak kerja sama (affiliate marketing). Dan hingga saat ini, pemilik bisnis khususnya marketer masih mempertimbangkan keterlibatan seorang influencer untuk mempromosikan atau memasarkan produk dan/atau layanan bisnisnya.
6. Customer Testimonials di Media Coverage
Jenis testimoni pelanggan terakhir yang akan kita bahas sebagai penutup artikel ini adalah testimoni yang berupa media coverage.
Sejalan dengan bentuk testimonial yang ada di media sosial, testimonial pada media coverage mengacu pada konten yang menampilkan, menyebut, atau mendiskusikan brand. Bentuk konten itu bisa berupa UGC, artikel, RSS feed, video, dan lain-lain yang mana di sebarkan di saluran pemasaran atau media komunikasi yang termasuk dalam paid media, owned media, dan earned media.
Demikian penjelasan dasar tentang customer testimonials yang perlu Anda pahami. Temukan informasi lainnya seputar perkembangan bisnis dan tren digital marketing dengan membaca blog inMarketing.
Baca Juga:
- Tren Influencer Marketing 2023 dan Contohnya untuk Tingkatkan Kesuksesan Campaign
- Memahami Cara Kerja dan 3 Elemen Customer Success untuk Kunci Kesukesan Bisnis
inMarketing adalah Digital Transformation Consultant dan Digital Marketing Strategy yang fokus pada Leads Conversion, Data-Driven dan Digital Analytics. Kami membantu korporasi untuk tumbuh lebih cepat dengan Marketing Technology Strategy. Konsultasi dengan kami? Contact.