Dunia content marketing online sekarang berkembang dengan cepat, sehingga bisnis harus menyesuaikan diri dengan berbagai istilah baru seperti Transactional Marketing. Apakah itu Transactional Marketing?
Jika Anda sering tergiur dengan penawaran saat ada promo belanja online? Ini adalah bukti kesuksesan sebuah perusahan dalam menerapkan Transactional Marketing pada bisnisnya.
Strategi marketing satu ini memiliki fokus pada transaksi jangka pendek. Jadi strategi ini hanya digunakan untuk meningkatkan penjualan dengan cepat. Lalu apa saja kelebihan lainnya dan cara menerapkan Transactional Marketing yang tepat untuk suatu bisnis?
Apa Itu Transactional Marketing?
Jika diatas telah kami jelaskan secara ringkas tentang marketing transaksional. Maka penjelasan tentang Transactional Marketing menurut Integrated Marketing Association adalah sebuah strategi pemasaran tradisional yang fokusnya pada transaksi penjualan dengan pelanggan dan memiliki tujuan meningkatkan volume penjualan sebanyak-banyaknya.
Selain itu, tujuan dari strategi marketing ini menurut copypress adalah untuk mendapatkan efisiensi konversi penjualan yang lebih baik.
Selain transactional marketing, ada juga strategi bernama relationship marketing yang berbeda jauh. Karena relationship marketing lebih berfokus pada membangun hubungan antara bisnis dan pelanggan dalam jangka waktu yang panjang.
Transactional marketing menurut TechTarget memiliki 4 elemen dasar. Dalam pemasaran yang sering dikenal dengan istilah strategi 4P, yaitu :
- Product : menghasilkan produk atau layanan yang bisa memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumen bisnis Anda
- Pricing : mematok harga produk yang menguntungkan bisnis tapi juga menarik perhatian konsumen
- Placement : menciptakan rantai distribusi produk yang efektif dan efisien
- Promotion : membuat produk agar lebih menarik untuk dipilih konsumen
Jadi kesimpulannya bahwa transactional marketing merupakan strategi marketing untuk diterapkan dalam jangka pendek. Bisnis Anda dapat menerapkan strategi ini dalam periode waktu satu tahun atau lebih pendek adalah satu bulan.
Umumnya bisnis menerapkan transactional marketing dalam bentuk diskon atau promo produk. Kita sekarang ini sering melihat promo dari marketplace atau toko online seperti promo 11.11 ( harbolnas 11 november ), promo beli 1 gratis 1, cashback, diskon khusus, dan promosi lainnya.
Itulah beberapa contoh transactional marketing yang bisa Anda terapkan di bisnis yang Anda jalankan saat ini untuk meningkatkan penjulan produk atau layanan dalam periode waktu tertentu.
Baca Juga :
- Cara Menerapkan Customer Retention Marketing Yang Efektif
- Manfaat Bisnis Menerapkan Predictive Marketing
Kelebihan dan Kekurangan Transactional Marketing
Setiap strategi pemasaran tentunya akan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, termasuk strategi transactional marketing. Dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan dari strategi marketing. Bisa membuat kita lebih jelas apakah strategi tersebut perlu diterapkan atau tidak dalam bisnis.
1. Perputaran Stok Barang
Kelebihan utama dari Transactional marketing yaitu perputaran stok barang menjadi lebih cepat. Proses pengelolaan stok produk tidaklah mudah, karena masih ada perusahaan yang mengeluarkan biaya tinggi untuk melakukan pengelolaan stok produknya.
Ketika semua produk dalam perusahan tidak cepat terjual, karena ada produk yang tingkat permintaannya tinggi dan ada juga yang tidak.
Karena itu dengan menerapkan strategi marketing transaksional, Anda dapat mengeluarkan stok barang yang tingkat permintaannya tidak tinggi. Sehingga Anda memiliki slot untuk penyimpanan produk yang permintaannya lebih tinggi.
2. Biaya Lebih Murah
Untuk menerapkan strategi marketing transaksional biayanya terbilang lebih murah. Jika dibandingkan dengan menerapkan strategi lainnya. Seperti experiential marketing atau event marketing.
Karena Anda dapat menerapkan strategi ini hanya melalui media online. Selain itu strategi pemasaran transaksional juga tidak digunakan untuk jangka panjang. Sehingga biaya pemasaran yang dilakukan harus dimanfaatkan seminimal mungkin.
3. Kurang Mengikat Emosi Pelanggan
Selain kelebihan ada juga kekurangan dari penerapan transaksional marketing, yaitu kurang mengikat emosi pelanggan.
Karena strategi ini digunakan untuk jangka pendek. Maka pelanggan yang membeli produk juga hanya membeli barang atau jasa pada saat itu saja karena hanya memanfaatkan diskon atau promo pada saat itu saja.
Sehingga strategi marketing ini tidak akan memiliki efek jangka panjang yang baik untuk perusahaan atau bisnis Anda.
Contoh Penerapan Transactional Marketing
Tujuan dari transactional marketing adalah agar pelanggan mau membeli produk atau layanan bisnis Anda, jadi jika hal ini sudah terpenuhi maka strategi ini telah Anda capai.
Contoh untuk menerapkan transactional marketing adalah dengan memberikan promosi. Misalnya bisnismu memberikan promo weekend dengan diskon up to 25% untuk semua produk. Dengan promo tersebut akan membuat pelanggan membeli produk tersebut di hari sabtu dan minggu.
Atau ketika perusahaanmu berulang tahun ke 10. Maka Anda memberikan promo potongan harga 10% di hari ulang tahun tersebut untuk semua produk tanpa syarat dan ketentuan berlaku.
Baca Juga :
- Apa Itu Marketing Funnel dan Cara Penerapannya
- Apa Itu Organic Marketing dan Bagaimana Strategi Penerapannya
Perbedaan Transactional Marketing dengan Relationship Marketing
Banyak orang masih menganggap bahwa transactional marketing sama dengan relationship marketing. Semua jenis konten marketing bertujuan mendapatkan penjualan. Tetapi dalam penerapannya kedua strategi marketing ini berbeda dalam beberapa hal.
Contohnya ketika bisnis Anda ingin menerapkan relationship marketing. Anda membuat postingan blog untuk mengatasi masalah umum yang dialami pelanggan. Setelah itu Anda membagikan kutipan dari postingan ini ke media sosial dan setelah itu ada banyak orang menyukai dan berkomentar postingan tersebut dan mereka berlangganan newsletter email.
Bisnis akan merasa telah berhasil dan bisa memulai melakukan promosi penjualan produk. Tapi, pada saat bisnis mempromosikan salah satu penawaran produknya melalui email newsletter. Tidak ada orang yang membeli produk tersebut.
Contoh ini menunjukan bahwa ada kesalahan menggunakan pemasaran transaksional untuk relationship marketing. Bisnis harusnya mengambil beberapa tindakan seperti membuat email yang ramah dengan konten yang lebih bermanfaat dan mendorong penerima email untuk membalas email.
Bisnis harus melakukannya selama kurang lebih beberapa minggu untuk membangun hubungan baik dengan pelanggan. Ketika tiba saatnya untuk merilis sesuatu yang bersifat transaksional, orang-orang ini akan mengenal bisnis dengan lebih baik sehingga ketika ada produk baru mereka akan tertarik dengan produk/layanan tersebut.
Cara Membuat dan Mempromosikan Konten Transactional Marketing
Sekarang setelah Anda mengetahui strategi marketing transaksional. Di bawah ini adalah beberapa tips tentang cara membuat dan mempromosikan konten untuk marketing transaksional.
Konten transaksional sering kali berfungsi sebagai contoh produk atau layanan utama yang bisnis Anda jual. Misalnya, jika Anda menjual jenis kursus e-learning, postinglah blog atau video yang mengajarkan beberapa solusi dan ide yang terkandung dalam kursus Anda. Sehingga ketika mereka sudah tertarik, mereka akan mempertimbangkan membeli paket lengkapnya.
Buatlah konten yang menarik perhatian di media sosial dengan cara mengikuti trending topik atau hal yang sedang viral saat ini. Kemudian jadikan topik tersebut untuk konten pemasaran dan kaitkan dengan produk atau layanan yang Anda jual.
Cara mempromosikan konten termudah adalah dengan cara pengoptimalan SEO untuk website bisnis Anda dan membagikannya ke semua media sosial yang bisnis Anda miliki.
Pentingkah Strategi Transactional Marketing?
Tentunya strategi Transactional Marketing sangat penting untuk bisnis jalankan, jika bisnis Anda sedang ingin menargetkan penjualan jangka pendek atau dalam waktu periode tertentu saja.
Karena dengan menerapkan strategi ini penjualan akan meningkat dengan cepat, dan perputaran stok barang yang tadinya kurang laku bisa menjadi laku terjual untuk digantikan dengan produk yang lebih laris terjual.
Itulah tadi pembahasan tentang Transactional Marketing dan bagaimana cara menerapkannya. Anda juga bisa menggunakan layanan digital marketing agency untuk membantu mengembangkan bisnis.
Beberapa strategi marketing yang bisa diimplementasikan adalah growth hack marketing, inbound marketing, 360 Digital Marketing, serta Data-driven marketing agar perusahaan semakin berkembang pesat.
Baca Juga :
- Pengertian Inbound Marketing dan Perbedaannya Dengan Outbound Marketing
- Mengenal Growth Hacking Marketing dan Strateginya Untuk Perusahaan
inMarketing adalah Digital Transformation Consultant dan Digital Marketing Strategy yang fokus pada Leads Conversion, Data-Driven dan Digital Analytics. Kami membantu korporasi untuk tumbuh lebih cepat dengan Marketing Technology Strategy. Konsultasi dengan kami? Contact.