Tentunya semua marketer setuju bahwa content marketing selalu menjadi strategi pemasaran yang relevan. Apalagi dengan semakin berkembangnya teknologi dan transformasi digital seperti saat ini. Lalu, apa saja sih tren content marketing 2023 yang wajib marketer ketahui?
Menurut Thedrum.com, jenis pemasaran konten pun akan tetap menjadi hit di tahun 2023. Terutama bagi Anda yang menggunakan media sosial sebagai saluran pemasaran.
Hal ini karena seiring dengan perkembangan zaman, pengguna media sosial terus mengalami pertumbuhan yang pesat. Datareportal mencatat pengguna aktif Instagram mencapai lebih dari 1,4 miliar di pertengahan tahun 2022. Sedangkan pengguna aktif TikTok mencapai lebih dari 1,5 miliar di seluruh dunia berdasarkan data dari demandsage. Statista menyebut Facebook memilik jumlah pengguna aktif sebanyak lebih dari 2,96 miliar di kuartal ketiga tahun 2022.
Bukan hanya social media marketing (SMM), konten marketing di saluran lainnya seperti website dan blog perusahaan juga perlu Anda maksimalkan. Sebab pada dasarnya, pemasaran konten bertujuan untuk membangun hubungan atau relationship yang kuat antara brand dengan target pasar.
Oleh karena itu, konten yang Anda buat harus tetap relevan dan menarik agar audiens mau terlibat dengan brand (engagement). Inilah sebabnya, Anda perlu menyusun content plan dan content strategy yang paling cocok bagi brand, serta selalu mengikuti perkembangan zaman.
Berikut adalah 5 tren pemasaran konten yang perlu Anda ketahui:
1. E-commerce Semakin Tumbuh Pesat
Thedrum.com memprediksi bahwa e-commerce semakin tumbuh pesat di tahun 2023. Bukan tanpa alasan, ini karena para pembeli cenderung menginginkan pengalaman belanja yang lebih praktis dan mudah. Bahkan e-commerce dapat mencapai 36% dari seluruh penjualan ritel pada tahun 2026 (naik dari 32% saat ini), karena semakin banyak pembeli yang memprioritaskan kenyamanan dan experience.
Maka dari itu, pertumbuhan e-commerce ini perlu Anda maksimalkan untuk menarik minat sales lead sebanyak-banyaknya. Supaya dapat bersaing dengan para kompetitor lainnya, maka Anda perlu membuat strategi konten marketing yang mendukung proses penjualan (selling).
Misalnya social commerce, konten promosi live shopping, strategi promosi seasonal marketing, hybrid shopping, personalized marketing, hingga menggandeng influencer. Anda juga bisa menggabungkan pengalaman belanja dengan artificial intelligence seperti immersive buy journey yang memungkinkan pembeli mencoba produk secara virtual.
Baca Juga :
- Cara Membuat Content Pillar Terbaik Untuk Strategi Content dan Social Media Marketing yang Sukses
- Manfaat dan Tahapan Content Intelligence
2. Metaverse dan Gaming Mencapai Puncaknya
Dalam beberapa waktu terakhir, tentunya kita sering mendengar istilah metaverse. Rupanya, metaverse juga akan kembali menjadi tren content marketing di tahun 2023.
Bloomberg mencatat bahwa beberapa analis memperkirakan bahwa pangsa pasar metaverse akan tumbuh menjadi $800 miliar pada tahun 2024, dan jumlah gamer di seluruh dunia mencapai 3,2 miliar. Sehingga perpaduan antara dunia metaverse dan gaming diprediksi akan mencapai puncaknya.
Tentu saja hal ini akan menjadi peluang besar bagi brand yang berfokus pada Gen Z dan Gen Alpha sebagai target audiens. Sebab sebagaimana kita tahu, generasi saat ini memang lebih mudah beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Apalagi dengan maraknya digitalisasi bisnis di era industry 5.0 seperti sekarang.
Sebagai marketer, maka Anda harus turut beradaptasi dengan tren terkini dan mulai melakukan market research. Tujuannya adalah untuk menciptakan strategi marketing campaign yang optimal melalui perkembangan metaverse dan gaming.
3. Audio dan Video Content Semakin Marak
Video marketing memang menjadi tren pemasaran sejak beberapa tahun terakhir. Bahkan, konten video juga kembali menjadi tren social media marketing. Maka tak heran jika jenis konten yang satu ini akan terus mewarnai tren konten marketing di tahun 2023.
Bukan hanya alasan. Hal ini karena konten video sangat mudah dalam menarik perhatian konsumen, mampu meningkatkan keterlibatan atau engagement, serta memiliki tingkat virality yang sangat tinggi. Sebab pada dasarnya, brand tidak hanya bersaing dari kualitas produk maupun pricing, melainkan juga kemampuan mereka dalam menarik perhatian lead.
Selain konten video, konten audio juga semakin ramai peminat. Hal ini seiring dengan makin meningkatnya popularitas podcast, serta jumlah pendengar podcast yang terus mengalami peningkatan pesat. Dengan demikian, marketer bisa menyelipkan iklan (advertising campaign) di tengah podcast yang tetap menarik bagi pendengar.
Tapi podcasting bukan satu-satunya ruang di mana konten audio dapat berhasil. Dengan booming gamer di seluruh dunia, brand tidak hanya menggunakan iklan dalam game untuk iklan visual, melainkan juga iklan audio.
Menurut sebuah studi oleh AudioMob dan YouGov, 75% gamer mobile lebih memilih iklan audio daripada video. Dengan integrasi yang bisa dibilang lebih mulus, dan risiko gangguan gameplay yang lebih kecil, peluang iklan audio pun semakin besar dalam game.
Baca Juga :
- Manfaat dan Tips Membuat Micro Content yang Efektif di Media Sosial
- 12 Metrik Content Marketing Untuk Optimalkan Konversi Bisnis
4. Data & Privacy
Google mengumumkan awal tahun ini bahwa mereka menunda penggunaan cookie dari pihak ketiga sampai tahun 2024 mendatang. Hal ini akan memberi lebih banyak waktu bagi perusahaan untuk berinovasi menciptakan ekosistem digital yang lebih aman bagi privasi konsumen.
Hal ini tentunya mau tak mau membuat para marketer meyakinkan konsumen bahwa bahwa perusahaan mereka mampu mematuhi guideline yang ada. Sehingga, konsumen akan dengan sukarela memberikan data mereka jika merasa bahwa perusahaan tersebut terpercaya.
Maka dari itu, Anda tidak hanya fokus untuk membuat strategi konten marketing yang menonjolkan product value, tetapi juga kemampuan perusahaan dalam manjaga data dan privasi konsumen.
5. Influencer Marketing Tetap Eksis
Tren berikutnya adalah influencer marketing. Tak dapat kita pungkiri bahwa selama beberapa tahun terakhir, strategi marketing campaign yang melibatkan influencer atau KOL memang mencapai puncaknya.
Bukan tanpa alasan. Ini karena influencer terbukti dapat memberikan pengaruh besar pada peningkatan penjualan dan memengaruhi customer engagement. Maka tak heran jika sejumlah brand rela merogoh biaya pemasaran yang tak sedikit demi bisa menjalin partnership atau kemitraan dengan para influencer.
Namun, perlu Anda catat bahwa tantangan utama bagi brand adalah mampu memilih influencer yang tepat. Dengan begitu, mereka akan membuat konten yang sesuai dengan brief yang diberikan oleh brand. Artinya, selain memilih influencer, Anda juga harus mampu membuat konten yang menarik.
Pastikan Anda telah menyampaikan brand message, brand voice, dan konsep dari kampanye pemasaran secara jelas kepada influencer, supaya mampu menghasilkan konten yang sesuai dengan sasaran dan mewakili brand.
Demikian adalah ulasan mengenai tren content marketing 2023 yang wajib marketer pahami.Dengan mengetahui tren ini, para marketer maupun perusahaan dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi perubahan di dunia marketing dengan merancang strategi marketing sebaik-baiknya.
Baca Juga :
- Social Media Strategy, Langkah Strategis Terbaik Dalam Meningkatkan Brand Awareness
- Memahami Apa Itu Social Advertising dan Bedanya Dengan Social Media Marketing
inMarketing adalah Digital Transformation Consultant dan Digital Marketing Strategy yang fokus pada Leads Conversion, Data-Driven dan Digital Analytics. Kami membantu korporasi untuk tumbuh lebih cepat dengan Marketing Technology Strategy. Konsultasi dengan kami? Contact.