Strategi pemasaran menggunakan jasa influencer atau key opinion leader (KOL) memang sedang populer sebagai tren marketing sejak beberapa tahun terakhir. Begitu pula di tahun 2023. Lantas, apa saja tren influencer marketing yang perlu diperhatikan untuk memaksimalkan kampanye pemasaran?
Pada dasarnya, maraknya jumlah pengguna media sosial tiap tahunnya menjadi alasan bagi mayoritas brand untuk menjalin partnership atau kemitraan bisnis dengan para influencer. Sebab seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna media sosial, maka social media marketing (SMM) menjadi jenis strategi pemasaran yang paling efektif saat ini.
Bukan hanya dapat menjangkau banyak lead atau calon pelanggan, marketing campaign melalui media sosial juga mampu meningkatkan brand awareness hingga peningkatan angka konversi (conversion rate). Apalagi jika brand menggunakan jasa influencer, yang dinilai mampu menggiring opini konsumen untuk menggunakan produk/jasa tertentu.
Influencer mampu mengadvokasi brand kepada audiens, sehingga dapat memengaruhi keputusan pembelian mereka (consumer decision making). Para influencer ini akan memberikan ulasan atau testimoni terhadap suatu produk/jasa, kemudian secara tak langsung mengajak para audiens mereka (followers) untuk menggunakan produk/jasa yang sama. Hasilnya, brand bisa mendapatkan peningkatan penjualan produk/jasa (sales growth).
Maka dari itu, tak heran apabila influencer marketing mampu membantu brand dalam menciptakan strategi marketing campaign yang tepat sesuai dengan audiens mereka. Brand hanya perlu memilih influencer yang tepat sesuai dengan niche bisnis dan target pasar masing-masing.
Influencer marketing sendiri telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Meskipun usaha kecil masih berhati-hati dalam menggunakan jasa influencer, namun inilah saat yang untuk memanfaatkan potensinya. Apalagi influencer menjadi salah satu tren social media marketing di tahun 2023 yang diprediksi mengalami pertumbuhan pesat.
Berikut ini adalah tren influencer marketing di tahun 2023 untuk memaksimalkan strategi social media marketing :
1. Video Marketing Semakin Populer
Yang pertama adalah video marketing. Seperti yang kita tahu, saat ini konten video ada di mana-mana. Ini adalah jenis konten marketing yang paling mendominasi karena memberikan lebih banyak informasi dalam waktu yang lebih singkat. Jadi, memanfaatkan semua fitur video di berbagai saluran pemasaran akan meningkatkan engagement rate Anda.
Aplikasi media sosial teratas seperti TikTok dan Instagram telah menerapkan video pendek untuk tujuan pemasaran. Influencer dapat memanfaatkan fitur-fitur ini sebaik-baiknya guna meningkatkan visibilitas, menambah followers, hingga menarik audiens mereka untuk membeli produk bersponsor.
Jadi, jika Anda adalah brand pemula, bermitralah dengan influencer untuk peluncuran produk dan tingkatkan penjualan Anda.
Contohnya adalah Sephora yang menggunakan teknik pemasaran influencer untuk menjual produk kecantikannya. Dalam postingan di media sosialnya, brand ini bermitra dengan Selena Gomez untuk mempromosikan produk makeup Rare Beauty yang tersedia di toko Sephora.
Selena Gomez melakukan tutorial touch-up yang cepat dan ringan. Kerja sama ini berhasil meningkatkan jumlah penjualan produk Rare Beauty di Sephora.
Baca Juga :
- Panduan dan Tips Efektif Menjalankan Affiliate Marketing untuk Bisnis Baru
- Cara Kerja Affiliate Marketing, Jenis, Kelebihan dan Kekurangannya
2. Iklan Berbayar Tetap Eksis
Tahukah Anda bahwa iklan berbayar mampu menghasilkan return on investment (ROI) hingga 200%? Inilah sebabnya, tak mengherankan apabila banyak brand yang rela menghabiskan banyak business cost untuk ads campaign.
Socialmediamarketing.net mengatakan bahwa 14% orang akan mengingat iklan terakhir yang mereka lihat. Audiens tidak akan tertarik jika brand mengiklankan produk secara acak tanpa menimbulkan perasaan apa pun. Sehingga, brand perlu merancang ads plan yang efektif agar dapat mengemas iklan yang menarik dan menyita perhatian.
Jadi, ketika pemasaran influencer dan iklan berbayar digabungkan bersama, hal tersebut menciptakan pengalaman unik bagi target audiens dan menjadi iklan yang tepat sasaran (targeted ads).
Contohnya video interaktif Neil Patel tentang wawasan kewirausahaan dan content marketing.
3. Mikro Influencer Mencapai Puncaknya
Influencer dengan jumlah pengikut yang besar (makro influencer hingga mega influencer) memang memiliki peluang yang lebih tinggi untuk memengaruhi audiens mereka. Namun, perlu Anda ketahui bahwa influencer pemula dengan jumlah pengikut yang lebih sedikit (mikro influencer) justru memiliki social media engagement rate yang lebih tinggi. Bahkan, mikro influencer biasanya menyumbang angka konversi lead yang lebih tinggi.
Bukan tanpa alasan. Influencer besar memang memiliki basis audiens yang luas, namun cenderung tidak tersegmentasi. Berbeda dengan mikro influencer yang cenderung menargetkan audiens khusus sesuai dengan niche mereka. Maka tak heran jika mikro influencer bisa meningkatkan customer engagement dan brand engagement.
Kelebihan lainnya adalah mikro influencer memiliki rate card yang tak terlalu tinggi dan tergolong murah. Sehingga, brand bisa menyesuaikannya dengan biaya pemasaran atau marketing cost yang tersedia.
Contohnya adalah Target yang bekerja sama dengan Faith Chapelle dan memberikan tips cepat Perawatan Diri di akhir pekan menggunakan produk favoritnya yang tersedia di toko Target terdekat. Kampanye ini terbukti jauh lebih optimal dan menguntungkan bagi Target.
Baca Juga :
- Manfaat dan Tips Membuat Micro Content yang Efektif di Media Sosial
- Cara Membuat Content Plan yang Efektif dan Perbedaannya dengan Content Strategy
4. Konten Berbasis Kecerdasan Buatan Kian Marak
Tren marketing terus mengalami perubahan seiring dengan perkembangan zaman. Di era transformasi digital seperti saat ini, konten berbasis AI (Artificial Intelligence) menjadi sangat populer. Apalagi dewasa ini, banyak audiens yang cenderung mengabaikan strategi pemasaran konvensional seperti papan reklame atau brosur.
Maka dari itu, brand perlu bekerja sama dengan influencer dan menggabungkannya dengan kecerdasan buatan. Tujuannya adalah membuat konten yang tetap singkat, efektif, digambarkan dengan cerdas, serta mampu menjadi lead magnet yang relevan dengan perkembangan zaman.
Contohnya adalah meningkatnya popularitas AR/VR. Teknologi ini mampu menciptakan pengalaman berbelanja yang imersif bagi pelanggan. Brand dapat bekerja sama dengan influencer untuk mencontohkan bagaimana penggunaan teknologi VR dalam proses berbelanja.
5. Kemitraan Jangka Panjang dengan Influencer
Tidak ada gunanya mempekerjakan influencer untuk jangka pendek karena hasilnya tidak akan memuaskan. Bahkan bisa jadi, mereka akan mengadvokasi pesaing setelah mengakhiri kerja sama dengan brand Anda.
Kemitraan jangka panjang akan membuat influencer merasa terlibat, memahami produk knowledge, dan mempercayainya untuk mempromosikannya secara efektif. Jika Anda memperlakukan influencer dengan benar, mereka akan berharap untuk bekerja sama dengan brand di masa mendatang.
Contohnya adalah promosi Charlie x Dunkin ini untuk kampanye penjualan merchandise brand tersebut. Charlie adalah influencer media sosial terkenal dengan jutaan pengikut dan sering terlihat bermitra dengan merek populer untuk promosi intensif.
Itulah ulasan mengenai tren influencer marketing 2023 yang perlu Anda ketahui. Pada dasarnya, influencer menggunakan ajakan bertindak, video langsung, kuesioner, blog, bahkan kontes untuk berinteraksi dengan audiens. Mereka secara efektif memanfaatkan pengikut mereka di Instagram, TikTok, YouTube, Twitter, Snapchat, Pinterest, dan platform lainnya.
Namun, brand tidak bisa mengabaikan fakta bahwa influencer juga konsumen. Mereka menggunakan brand yang mereka promosikan dan memberikan opini yang jujur. Konsumen saat ini terdidik dan sadar serta suka menerima pandangan otentik tentang produk.
Selain influencer marketing, Anda juga bisa menggunakan layanan digital marketing agency untuk membantu mengembangkan bisnis. Beberapa strategi yang bisa diimplementasikan adalah growth hack marketing, inbound marketing, 360 Digital Marketing, serta Data-driven marketing agar perusahaan semakin berkembang pesat.
Baca Juga :
- Strategi Outreach Marketing dan Manfaatnya Bagi Brand Bisnis
- Mengenal Brand Marketing dan Strategi Terbaik untuk Mengoptimalkannya
inMarketing adalah Digital Transformation Consultant dan Digital Marketing Strategy yang fokus pada Leads Conversion, Data-Driven dan Digital Analytics. Kami membantu korporasi untuk tumbuh lebih cepat dengan Marketing Technology Strategy. Konsultasi dengan kami? Contact.