Terdapat berbagai macam jenis strategi pemasaran dalam dunia digital marketing. Namun, salah satu contoh digital marketing yang cukup efektif untuk menarik perhatian pelanggan adalah value proposition.
Strategi ini menjadi salah satu elemen penting yang harus diperhatikan oleh setiap pebisnis jika ingin produk barang atau jasa mereka laku di pasaran. Pasalnya, value proposition dapat memudahkan suatu bisnis untuk menunjukkan kelebihan produk kepada para calon customer.
Dengan merancang value proposition yang menarik dan efektif, maka bukan hal yang mustahil apabila angka penjualan pun semakin meningkat. Lantas, bagaimana cara merancangnya?
Apa Itu Value Proposition?
Melansir dari Investopedia, value proposition adalah sebuah pernyataan yang berisi nilai atau manfaat yang ditawarkan bisnis ke leads yang ingin membeli produk/jasa. Jadi, dalam hal ini Anda harus mampu meyakinkan setiap leads agar yakin menggunakan produk dari Anda.
Leads adalah sekumpulan pelanggan yang menanggapi atau menunjukkan minat pada produk atau layanan bisnis. Nantinya, leads ini bisa menjadi pelanggan potensial yang membeli produk atau layanan.
Sementara itu, mengutip dari laman Wordstream, value proposition menjadi elemen penting dalam strategi pemasaran karena ampuh untuk meningkatkan penjualan dan juga meningkatkan customer loyalty.
Pasalnya, dalam melakukan digital marketing campaign, Anda bisa saja menghubungi, membujuk, dan mendekati target pasar Anda. Tapi, peluang untuk mengkonversi mereka menjadi pelanggan tentu tergantung dari apa yang Anda tawarkan.
Misalnya, Anda bisa saja menawarkan produk yang menarik dan berkualitas tinggi untuk memikat leads. Namun, memperhatikan fitur produknya saja sudah tidak cukup. Anda juga harus pintar dalam menjual nilai dan manfaat produk yang Anda tawarkan. Inilah yang dimaksud dengan value proposition.
Dengan membuat dan menampilkan value proposition yang menarik, maka leads akan semakin yakin untuk membeli produk Anda.
Perbedaan Value Proposition dengan Tagline
Secara sekilas, value proposition hampir mirip dengan tagline. Namun, pembuatannya tentu saja berbeda.
Value proposition adalah suatu pernyataan yang lebih singkat dan juga jelas terkait keunggulan dan manfaat yang bisa pelanggan dapatkan ketika menggunakan produk/jasa Anda. Sedangkan tagline dibuat secara menarik mungkin agar pelanggan bisa mengenal produk Anda dengan lebih luas, tanpa menyampaikan manfaat.
Sehingga, value proposition bukan sekadar tagline atau slogan. Biasanya, pernyataan value proposition terdiri dari headline, sub-headline, tombol CTA (Call-To-Action), serta gambar.
Sebagai contoh, tagline dari brand terkenal Nike adalah “Just do it”, atau McDonald’s dengan tagline “I’m lovin’ it!”. Namun, keduanya tidak menjelaskan keunggulan dari produk yang mereka tawarkan.
Sementara value proposition lebih fokus pada keunggulan brand yang mereka tawarkan. Misalnya, “Toko online nomor satu di Indonesia”. Value proposition di sini menunjukkan keunggulan suatu brand, yakni menjadi toko online nomor satu.
Baca Juga :
Cara Merancang Value Proposition
Sebelum membuat value proposition, perlu Anda ketahui bahwa ada tiga elemen penting yang harus Anda sampaikan, yaitu:
- Kelebihan produk yang Anda tawarkan kepada pelanggan
- Manfaat apa yang bisa pelanggan dapatkan ketika menggunakan produk Anda
- Alasan kenapa pelanggan harus lebih memilih produk Anda dan apa yang membedakan produk Anda dengan produk kompetitor
Setelah mengetahui ketiga elemen tersebut, berikut ini adalah cara membuat value proposition yang bisa Anda terapkan:
1. Ketahui Visi Misi Perusahaan
Hal pertama yang harus Anda identifikasi adalah visi dan misi perusahaan atau bisnis Anda.
Dalam hal ini, Anda harus lebih memahami dengan pasti apa sebenarnya alasan berdirinya perusahaan Anda. lalu, ketahui juga tujuan serta perencanaan bisnis pada saat ini dan di masa depan.
Setelah Anda bisa menganalisa visi dan misi perusahaan, maka akan lebih mudah bagi Anda untuk membuat value proposition yang baik dan sesuai dengan corporate branding bisnis Anda.
2. Riset Pasar dan Target Pelanggan
Untuk menarik calon konsumen dan membuat mereka lebih percaya pada brand Anda, maka Anda harus menyesuaikan produk yang Anda tawarkan dengan kebutuhan pelanggan.
Agar lebih jelas lagi dalam memahami keperluan konsumen, maka Anda harus melakukan market research. Riset pasar atau market research adalah kegiatan mengumpulkan informasi tentang target pasar dan menganalisisnya.
Misalnya, Anda bisa melakukan melakukan wawancara atau memberikan survei secara online dengan cara membagikan link survei pada pelanggan Anda.
3. Menganalisis Kompetitor
Selain riset pasar, poin yang tak kalah penting untuk Anda lakukan adalah melakukan analisis kompetitor. Sebab, semua bisnis pasti memiliki pesaing. Sehingga, competitive analysis perlu Anda lakukan supaya produk Anda tidak kalah saing di pasaran.
Jika Anda sudah memahami apa saja kelebihan dan kekurangan kompetitor Anda, maka Anda bisa memperbaiki kekurangan atau meningkatkan keunggulan produk yang Anda miliki.
Tahapan ini juga bertujuan supaya Anda dapat menentukan strategi marketing yang tepat ke depannya.
4. Tunjukkan Keunggulan Produk
Value proposition yang menarik adalah yang mampu membuat setiap konsumen atau pelanggan untuk meningkatkan motivasinya dalam mencoba produk yang Anda tawarkan.
Oleh karena itu, Anda harus bisa mencantumkan apa saja manfaat dan juga keunggulan produk yang bisa pelanggan dapatkan ketika mereka menggunakannya.
Contohnya, salah satu keunggulan dalam bisnis Anda adalah memberikan garansi penukaran barang apabila produk yang pelanggan terima tidak sesuai, atau ukurannya tidak pas.
Dengan demikian, hal ini pun dapat meningkatkan angka kepuasan pelanggan (customer satisfaction score), sehingga bukan hal mustahil jika mereka menjadi pelanggan setia.
Baca Juga :
- Cara Menerapkan Customer Retention Marketing Yang Efektif
- 5 Cara Meningkatkan Customer Value Suatu Bisnis
Elemen Penting Value Proposition
Selain mengetahui bagaimana cara merancang value proposition, Anda juga harus memahami elemen penting apa saja yang ada di dalamnya, yaitu:
1. Harga yang Sesuai
Elemen ini adalah berkaitan dengan harga produk yang Anda tawarkan. Semakin murah suatu harga, maka biasanya akan semakin mampu menarik pasar dan calon pelanggan.
Namun, tidak menutup kemungkinan juga harga yang mahal mampu menarik banyak pelanggan, karena produk dengan harga mahal biasanya memiliki kualitas yang tinggi.
Maka dari itu, penting bagi Anda untuk melakukan pemetaan pada pelanggan dengan STP, yaitu strategi pemasaran menjadi tiga tahapan yakni segmentation, targeting, dan positioning.
2. Aksesibilitas
Aksesibilitas adalah value proposition yang mampu menawarkan kemudahan akses untuk banyak orang. sederhananya, produk barang atau jasa yang mampu menjangkau banyak orang, tidak terbatas pada wilayah, jenis kelamin atau pun usia.
3. Pembaruan
Umumnya elemen ini berhubungan dengan teknologi, seiring dengan adanya transformasi digital.
Elemen ini berkaitan dengan pembaharuan yang perusahaan tawarkan untuk pelanggan atau konsumen. Inovasi apa yang mampu membuat produk perusahaan bisa lebih unggul daripada produk lainnya.
4. Performa dan desain
Elemen ini sangat penting karena berhubungan dengan kinerja produk Anda serta tampilannya. Produk yang bagus dengan desain yang menarik tentunya akan lebih mudah memikat minat calon konsumen.
5. Customization
Elemen ini berhubungan dengan fleksibilitas. Fleksibilitas dalam hal ini adalah penawaran produk yang hanya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Biasanya, pelanggan menyukai produk yang benar-benar mampu memberikan ekspektasi yang sesuai dengan keperluan mereka. Jadi, produk atau jasa yang Anda tawarkan mampu menyelesaikan masalah yang pelanggan alami selama ini.
Tips Agar Value Proposition Lebih Menarik
Agar value proposition yang Anda tawarkan jadi lebih menarik dan memikat calon pembeli, cobalah untuk menerakan tips berikut:
- Hindari bahasa yang terlalu teknis. Pastikan target konsumen paham apa yang Anda tawarkan. Gunakan bahasa yang mudah dipahami orang awam.
- Jangan berlebihan. Terkadang ada penawaran yang bahasanya terlalu heboh. Padahal, konsumen pasti lebih tertarik jika penawarannya jujur dan apa adanya.
- Tawarkan bonus. Jika penawaran awal Anda sudah menarik, lalu Anda menambahkannya dengan bonus. Tentu calon pembeli akan semakin tertarik untuk membeli, kan?
Demikian tips untuk membuat value proposition yang menarik dan bisa Anda terapkan untuk menarik pelanggan dan meningkatkan konversi.
Melansir dari Invesp, sebuah riset menunjukkan bahwa memperbaiki value proposition pada website dapat meningkatkan penjualan hingga 90%. Jadi, strategi ini memang mempunyai peran yang cukup besar dalam meningkatkan penjualan.
Selain menerapkan tips di atas, Anda juga bisa menggunakan layanan digital marketing agency untuk membantu mengembangkan bisnis. Beberapa strategi marketing yang bisa diimplementasikan adalah growth hack marketing, inbound marketing, 360 Digital Marketing, serta Data-driven marketing agar perusahaan semakin berkembang pesat.
Baca Juga :
- Menggunakan Media Buying untuk Branding Bisnis dan Tingkatkan ROI
- Cara Menerapkan Growth Hacking untuk Start Up
inMarketing adalah Digital Transformation Consultant dan Digital Marketing Strategy yang fokus pada Leads Conversion, Data-Driven dan Digital Analytics. Kami membantu korporasi untuk tumbuh lebih cepat dengan Marketing Technology Strategy. Konsultasi dengan kami? Contact.