Ada berbagai macam tren digital marketing di tahun 2022 yang wajib marketer ketahui untuk mengoptimalkan strategi pemasaran dan meningkatkan keuntungan bisnis. Tak terkecuali voice search marketing, yang rupanya menjadi salah satu tren marketing paling populer seiring dengan perkembangan teknologi.
Tanpa mengetahui tren digital marketing, para marketer tentunya akan kesulitan dalam melakukan riset market, menentukan target pasar, membangun hubungan dengan konsumen, hingga meningkatkan brand authority dan customer loyalty. Hal ini karena perkembangan teknologi yang kian canggih dan serba digital di era Marketing 5.0 seperti saat ini tentunya membuat marketer harus mengikuti perubahan perilaku konsumen yang ingin segala sesuatunya serba praktis dan instan.
Termasuk maraknya penggunaan voice search, yang tentunya memudahkan pengguna untuk melakukan pencarian di search engine seperti Google tanpa perlu repot mengetikkan kata kunci (keyword). Dengan adanya fitur ini, mereka hanya perlu menyebutkan apa yang ingin dicari, lalu hasil pencarian tersebut akan langsung muncul.
Apa Itu Voice Search?
Melansir dari Ahrefs, voice search marketing adalah strategi marketing dengan mengoptimalkan penggunaan voice search atau penelusuran suara. Melalui tool ini, Anda tidak perlu repot-repot mencari sesuatu dengan menuliskan keyword. Cukup sebutkan apa yang ingin Anda cari, lalu search engine akan menampilkannya hasilnya.
Jika Anda familiar dengan Google Assistant, maka mungkin Anda sudah tidak asing lagi dengan penelusuran suara. Sistem kerja penelusuran suara pun sama seperti saat Anda berbicara dengan Google Assistant. Misalnya, Anda berbicara ke Google Assistant dengan kalimat “Halo Google, carikan restoran di dekat sini”. Secara otomatis, Google akan menunjukkan beberapa rekomendasi restoran yang lokasinya dekat dengan lokasi di mana Anda berada saat ini.
Mengutip dari Neil Patel, penelitian di Universitas Stanford menemukan bahwa teknologi penelusuran suara ini tiga kali lebih cepat daripada mengetik keyword di mesin pencarian Google. Sehingga tak heran kalau penelusuran semakin diminati dari tahun ke tahun.
Bukan cuma itu saja. Melansir dari Business2Community, voice-based search akan mencapai target pasar sebesar 40 miliar dolar AS pada tahun 2022. Menilik dari hasil penelitian tersebut, maka Anda pun harus memaksimalkan voice search marketing sebagai salah satu strategi pemasaran digital marketing Anda.
Apalagi seiring dengan perkembangan teknologi serta pemanfaatan Artificial Intelligence seperti NLP (Natural Learning Processing) yang makin marak oleh perusahaan. Marketing technology seperti ini akan memberi banyak kemudahan bagi Anda untuk menciptakan customer experience yang lebih efektif.
Dengan pengalaman pengguna yang jauh lebih baik, maka potensi konversi leads menjadi pelanggan pun akan semakin terbuka lebar. Sehingga, mau tak mau Anda harus memikirkan konten suara yang cocok sebagai bagian dari strategi marketing yang Anda terapkan.
Sebagai contoh, strategi ini sudah pernah dilakukan oleh Dominoz, yang memungkinkan pelanggan untuk memesan melalui suara dari ponsel tanpa harus menelpon customer service. Contoh lainnya adalah Nestle yang menciptakan fitur instruksi suara saat pelanggan memasak produk mereka.
Baca Juga :
- Perbedaan Marketing Technology dan Advertising Technology
- 7 Marketing Technology Tools Terbaik Untuk Strategi Marketing 2022
Cara Mengoptimalkan Voice Search Marketing
Dari penjelasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa voice search marketing merupakan strategi yang perlu Anda terapkan menilik dari besarnya audiens yang semakin marak menggunakan penelusuran suara. Selain dapat meningkatkan konversi, pengoptimalan strategi ini juga akan membantu Anda untuk meningkatkan traffic website ke depannya.
Hal ini karena pada dasarnya penelusuran suara memiliki konsep yang sama dengan SEO (search engine optimization), yaitu strategi marketing untuk mendapatkan Google ranking yang tinggi. Dengan demikian, potensi website Anda ditemukan oleh audiens akan semakin besar, sehingga CTR pun akan semakin tinggi.
Lantas, bagaimana cara mengoptimalkan voice search marketing? Apakah sama seperti optimasi SEO di halaman pencarian Google?
1. Daftar dan Optimalkan Google Business Profile
Google biasanya akan memberikan jawaban dari pertanyaan user melalui data-data dan profil dari Google My Business atau yang kini kita kenal sebagai Google Business Profile. Sehingga, bagi Anda yang belum mempunyai akun Google Business Profile, maka segeralah daftarkan bisnis Anda sekarang juga.
Ini sangat penting karena kebanyakan user biasanya mencari bisnis yang lokasinya dekat dengan mereka. Berarti, secara tidak langsung Anda juga harus memaksimalkan local SEO agar user mudah menemukan bisnis Anda. Local SEO adalah proses pengoptimalan SEO untuk bisnis sehingga mendapatkan peringkat tertinggi pencarian lokal di mesin pencarian Google.
Contohnya, apabila Anda memiliki sebuah restoran, cantumkan alamat di Google Business Profile. Dengan demikian, maka orang-orang akan mudah menemukan alamat restoran Anda karena telah tercantum dalam Google Maps. Namun selain mencantumkan alamat, jangan lupa untuk melengkapi juga profil lainnya, seperti foto, jam buka, kategori produk, dan lain sebagainya.
2. Pastikan Website Anda Mobile-Friendly
Mengutip dari Search Engine Journal, mayoritas orang yang melakukan penelusuran suara biasanya menggunakan perangkat seluler saat sedang berada dalam perjalanan. Maka dari itu, salah satu hal yang harus Anda optimalkan adalah performa website, apakah sudah mobile-friendly atau belum.
Sebab, hal ini juga akan memengaruhi user experience. Apabila website Anda tidak mobile-friendly, maka bukan hal yang mustahil apabila user akan meninggalkan website Anda dan meningkatkan angka bounce rate.
Selain itu, faktor lain yang perlu Anda perhatikan adalah page speed atau kecepatan loading. Jika kecepatan loading website masih lambat, maka otomatis pengguna akan beralih ke website lainnya saat melakukan voice search. Perlu Anda ketahui juga, page speed yang lambat dapat memengaruhi domain authority website Anda. Jika domain authority Anda rendah, maka efeknya website Anda akan semakin sulit untuk terindeks mesin pencari.
Baca Juga :
- Penyebab Bounce Rate Tinggi dan Cara Mengatasinya
- Memanfaatkan Customer Touchpoint untuk Optimasi Customer Journey
3. Fokus pada Long Tail Keyword
Berbeda dengan pencarian dengan cara mengetik yang cenderung lebih mengoptimalkan short tail keyword, pada penelusuran suara Anda perlu fokus pada long tail keyword.
Cara mengoptimalkan long tail keyword pada dasarnya cukup mudah. Anda tinggal melakukan pencarian keyword secara keseluruhan, lalu lakukan riset keyword lebih dalam mengenai tren penelusuran suara dari kata kunci tertentu. Sebagai contoh, keyword “Digital Marketer” Mungkin, kebanyakan orang akan mencari melalui penelusuran suara dengan opsi beberapa keyword seperti ini:
- Bagaimana cara menjadi digital marketer yang profesional?
- Apa saja skill yang dibutuhkan untuk menjadi digital marketer?
4. Buat Konten yang Relevan
Setelah mengetahui kira-kira apa saja yang sering pengguna cari melalui Google, maka Anda harus membuat konten yang relevan dan bisa menjawab pertanyaan tersebut. Selain itu, Anda harus membuat konten yang berkualitas dan bersifat informatif atau educational.
Hal ini karena algoritma Google biasanya akan memilih konten yang memberikan manfaat kepada penggunanya untuk masuk ke featured snippet. Dengan demikian, maka otomatis orang-orang akan langsung mengklik halaman Anda saat melakukan penelusuran suara.
Demikian adalah ulasan tentang cara mengoptimalkan voice search marketing yang bisa Anda coba. Dalam beberapa tahun terakhir, pencarian suara telah mendominasi lanskap pencarian karena memberikan kemudahan bagi banyak orang. Voice search memungkinkan pengguna langsung berbicara untuk melakukan penelusuran, alih-alih mengetik kata kunci.
Bahkan menurut penelitian dari PwC, 65% pengguna berusia 25-49 tahun cenderung lebih suka menggunakan penelusuran suara daripada mengetik kata kunci. Dengan demikian, maka penting bagi Anda untuk mengoptimalkan voice search marketing sebagai langkah baru strategi pemasaran di era digital seperti saat ini.
Baca Juga :
- Google Analytics Sebagai Strategi Digital Marketing Bisnis Anda
- 6 Digital Marketing Technology untuk Bantu Kesuksesan Bisnis 2022
inMarketing adalah Digital Transformation Consultant dan Digital Marketing Strategy yang fokus pada Leads Conversion, Data-Driven dan Digital Analytics. Kami membantu korporasi untuk tumbuh lebih cepat dengan Marketing Technology Strategy. Konsultasi dengan kami? Contact.