Bagi Anda pemilik bisnis yang ingin mengukur perkembangan dan kemajuan operasional perusahaan, tentunya membutuhkan sebuah sistem bernama business benchmarking.
Pola perencanaan bisnis ini erat kaitannya dengan pencapaian bisnis yang dilihat berdasarkan pencapaian bisnis kompetitor. Ambil contoh seperti perusahaan Apple yang tidak mungkin ada jika Microsoft tidak tercipta. Atau brand Coca Cola tidak mungkin bisa sebesar ini jika tanpa Pepsi.
Sistem tersebut nantinya akan mengukur kinerja perusahaan terhadap standar eksternal maupun internal. Sehingga, Anda dapat mengetahui posisi perusahaan Anda sedang naik atau turun dibandingkan pesaing melalui analisis kompetitor.
Melalui artikel ini, mari kita sama-sama memahami seperti apa manfaat benchmarking pada proses bisnis.
Apa Itu Business Benchmarking?
Business benchmarking berfungsi untuk mengukur kinerja, menilai kualitas perusahaan (brand audit), serta pertumbuhan perusahaan Anda. Caranya dengan menganalisis data, prosedur, dan proses dari pihak lain.
Sehingga, Anda bisa mengetahui apa yang perlu ditingkatkan pada organisasi milik Anda. Anda juga bisa melihat cara bisnis Anda dalam merancang suatu perbaikan agar dapat memenuhi standar.
Misalnya, memangkas biaya perusahaan (fixed cost), meningkatkan pendapatan (revenue), atau meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Tujuan akhir dari business benchmarking adalah melakukan perbaikan secara terus-menerus hingga mencapai tujuan.
Membandingkan bisnis Anda dengan pesaing bisa membantu menghasilkan berbagai ide cemerlang yang bisa Anda terapkan demi kemajuan perusahaan. Aktivitas pembandingan ini juga membantu bisnis Anda dalam menetapkan standar eksternal atau internal. Misalnya pertumbuhan internal perusahaan (internal growth rate).
Dengan begitu, perusahaan mampu mengukur dirinya sendiri dengan data firmographic hingga mampu mencapai tujuan pengembangan bisnis yang berkesinambungan.
Manfaat Business Benchmarking
Berikut ini adalah 7 manfaat yang bisa Anda rasakan jika menerapkan sistem benchmarking pada bisnis Anda, yaitu:
1. Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas
Melakukan perbandingan secara rutin berkontribusi penuh terhadap efisiensi dan efektivitas perusahaan secara keseluruhan. Sehingga organisasi Anda mampu mengidentifikasi area potensial dalam mengaplikasikan perbaikan secara internal.
Baca Juga:
Hal ini berlaku untuk bisnis manufaktur, penjualan, maupun jasa layanan. Komponen benchmarking nantinya bisa membantu perusahaan dalam meningkatkan kinerja pemasaran, periklanan, penjualan, serta dukungan layanan pelanggan.
Ketika Anda mengamati kinerja dari perusahaan pesaing bisnis Anda, maka Anda akan mendapatkan informasi dari perusahaan tersebut. Informasi tersebut bisa Anda terapkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan Anda.
Beberapa pertanyaan yang wajib Anda ajukan dalam menilai efektivitas dan efisiensi perusahaan kompetitor, yaitu:
- Bagaimana bentuk efisiensi untuk industri atau niche bisnis Anda?
- Apa yang bisa Anda adopsi dari model bisnis kompetitor untuk operasional bisnis? Apakah B2B, model bisnis D2C, Cloud Kitchen, dan sebagainya.
- Faktor apa saja yang paling mempengaruhi efektifitas dan efisiensi dari perusahaan pesaing?
2. Menemukan Peluang Baru
Apabila Anda menerapkan sistem business benchmarking, Anda berkesempatan untuk menemukan peluang-peluang baru untuk meningkatkan kesuksesan dan pertumbuhan (growth rate). Manfaat yang satu ini tentunya sangat berguna saat organisasi Anda sedang macet karena keterbatasan ide branding sehingga memicu brand fatigue.
Pada saat mengidentifikasi kinerja dari pesaing dalam meraih kesuksesan, Anda juga bisa mengembangkan rencana dalam memanfaatkan peluang baru dan meningkatkan kinerja perusahaan untuk bisnis masa depan (business forecasting).
3. Memotivasi Karyawan
Membandingkan kinerja antar karyawan secara internal, misal dengan KPI atau Performance Appraisal juga mampu meningkatkan kontribusi dan motivasi kerja mereka demi memajukan perusahaan. Anda dapat melakukan tes tolak ukur kepada setiap karyawan di perusahaan Anda dari berbagai departemen.
Selanjutnya, bandingkan hasil tes dengan standar internal departemen masing-masing. Kemudian, tetapkan tujuan yang sesuai dengan kompetisi dan berikan penghargaan kepada karyawan yang berhasil mencapai tujuan tersebut. Agar dapat memotivasi karyawan lainnya.
4. Tingkatkan Kualitas Produk
Anda juga bisa memanfaatkan business benchmarking untuk memberikan penilaian terhadap kualitas produk bisnis Anda saat ini serta melakukan perbaikan.
Contohnya, Anda bisa membeli produk milik kompetitor yang lebih sukses, kemudian menganalisis perbedaan antara produk tersebut dengan produk Anda. Selanjutnya, temukan cara agar produk Anda bisa lebih unggul dari produk milik kompetitor.
Ini juga berlaku ketika bisnis Anda menerapkan seasonal marketing untuk dongkrak penjualan seasonal product.
Baca Juga:
- 7 Cara Meningkatkan Daya Saing Bisnis UMKM yang Ampuh
- Contoh Penerapan Strategi Marketing Mix 4P yang Menginspirasi
5. Menetapkan Tujuan Bisnis
Melaksanakan tolak ukur internal bisa membuat Anda menetapkan tujuan bisnis secara lebih jelas bagi perusahaan Anda. Memahami alasan keberhasilan kompetisi yang bisa memberikan Anda pengetahuan penting untuk membuat tujuan atau target terukur.
Mulai dari mendefinisikan keberhasilan, mengembangkan beberapa strategi inovatif yang dapat memberi dampak, serta memantau kemajuan bisnis Anda lebih efektif. Istilah ini juga lebih dikenal dengan analisis SWOT untuk bisnis.
Supaya bisa mencapai setiap tujuan yang telah Anda tetapkan dari waktu ke waktu. Ketika sedang memantau kemajuan bisnis Anda, jangan lupa untuk menyesuaikan beberapa hal. Agar dapat sejalan dengan perubahaan yang terjadi baik di dalam perusahaan maupun pasar.
6. Meningkatkan Kinerja Penjualan
Angka penjualan yang tinggi sangat berpengaruh terhadap kesuksesan perusahaan secara keseluruhan. Namun, bila Anda tidak mempunyai ilmu yang tepat dalam memahami kinerja dari penjualan bisnis Anda (sales mix), maka bisa menciptakan penghalang untuk perusahaan Anda berkembang.
Business benchmarking memberikan Anda kesempatan dalam menilai angka penjualan serta membandingkannya terhadap angka penjualan dari kompetitor bisnis. Contohnya, Anda bisa mengecek total penjualan perusahaan kompetitor, jumlah tim penjualan mereka, lokasi jualan, dan juga bentuk kerja sama kemitraan (seperti afiliasi, partnership, investor, dsb) perusahaan tersebut dengan brand yang lebih besar.
Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kinerja penjualan seperti cara mengiklankan dan memasarkan produk, benefit yang perusahaan tawarkan kepada pelanggan, serta lokasi penjualan produk yang tepat. Dengan begitu, bisnis Anda nantinya bisa mendapatkan interaksi brand bisnis walau tidak terjadi aktivitas penjualan yang signifikan (disruptive marketing). Anda juga harus memperhatikan situasi internal perusahaan.
Melakukan penilaian terhadap kinerja tim penjualan bisa membantu Anda untuk melakukan perbaikan. Khususnya perbaikan secara internal yang dapat meningkatkan kinerja mereka kedepannya.
7. Lebih Memahami Kompetisi
Manfaat terakhir dari sistem benchmarking untuk bisnis Anda adalah dapat lebih memahami persaingan bisnis secara keseluruhan. Memahami metode operasional perusahaan kompetitor serta faktor-faktor lain yang menunjang kesuksesan bisnis mereka secara keseluruhan.
Sehingga, Anda bisa memperluas operasional bisnis Anda sekarang ini serta meningkatkan kinerja dan produktivitas secara keseluruhan.
Jenis-Jenis Business Benchmarking
Sebuah perusahaan dapat memanfaatkan sistem benchmarking dalam mengukur kinerja setiap bidang operasional terhadap standar eksternal dan internal. Simak ulasan singkat 3 jenis benchmarking berikut ini:
1. Internal Benchmarking
Internal benchmarking adalah perbandingan secara internal melalui analisis data historis untuk meningkatkan bisnis. Seperti membandingkan lokasi cabang yang berbeda atau departemen dalam organisasi.
Anda bisa memanfaatkan hasil dari perbandingan internal untuk mengetahui praktik kerja yang lebih efisien dan terbaik. Kemudian menerapkannya kepada setiap karyawan di perusahaan. Contohnya, menilai efektivitas dan kinerja karyawan, serta cara mereka memakai fasilitas atau alat milik perusahaan.
2. Competitive Benchmarking
Jenis business benchmarking ini menetapkan suatu tujuan yang berdasar kepada perilaku pesaing bisnis. Ketika mempelajari standar dan praktik bisnis yang ideal atau bahkan melampaui standar industri, bisnis Anda berpeluang untuk mencapai keunggulan kompetitif.
Tolak ukur terhadap pesaing bisa mempengaruhi nominal gaji karyawan, moral karyawan, dan juga layanan bisnis Anda terhadap pelanggan. Karena Anda mengadopsi hal-hal positif dari kompetitor bisnis.
3. Strategic Benchmarking
Strategic Benchmarking memungkinkan perusahaan Anda untuk meniru standar kinerja dari organisasi kelas dunia. Jenis ini bisa saja mengambil inspirasi lintas-industri yang masih bisa diaplikasikan pada bisnis Anda.
Misalnya, menciptakan ruang kerja (culture organization) yang nyaman untuk para karyawan sehingga mereka tidak segan untuk berbagi pengalaman dengan dunia luar (employee activation). Karena terinspirasi dari kantor pusat Google, demi meningkatkan kreatifitas dan produktifitas setiap karyawan.
Melakukan tolak ukur kesuksesan perusahaan kompetitor sangat berpengaruh besar terhadap operasional bisnis Anda. Karena bisa meningkatkan angka penjualan, motivasi karyawan untuk bekerja, dan membuat perusahaan bergerak maju.
Maka dari itu, menerapkan sistem business benchmarking di perusahaan Anda adalah sebuah keharusan dan cara yang paling tepat untuk mengembangkan bisnis. Selamat mencoba!
Baca Juga:
- Cara Menghitung dan Cara Mengembangkan Customer Acquisition
- Cara Menghitung Customer Lifetime Value (CLV) Bisnis yang Benar
inMarketing adalah Digital Transformation Consultant dan Digital Marketing Strategy yang fokus pada Leads Conversion, Data-Driven dan Digital Analytics. Kami membantu korporasi untuk tumbuh lebih cepat dengan Marketing Technology Strategy. Konsultasi dengan kami? Contact.