5 Cara Meningkatkan Conversion Rate Dengan Efektif

5 Cara Meningkatkan Conversion Rate Dengan Efektif

Hingga saat ini, ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk mengarahkan traffic ke website bisnis Anda. Mulai dari menjalankan influencer campaign, berinvestasi dalam iklan media sosial seperti Instagram Ads dan YouTube Ads, menjalankan iklan di search engine, membuat produk atau layanan Anda ditinjau oleh para profesional seperti influencer dan brand ambassador, dan lain-lain. Namun, Anda harus mengetahui, mengukur, dan meningkatkan conversion rate sebagai parameter keberhasilan marketing campaign pada sebuah digital marketing.

Seperti yang Anda tahu, di luaran sana sudah ada banyak jenis digital marketing dan strategi perencanaan bisnis yang dapat membantu Anda melaksanakan pemasaran bisnis. Misalnya content marketing, search engine marketing, social media marketing, email marketing, hingga yang paling baru dari marketing 5.0 seperti augmented marketing, contextual marketing, predictive marketing, agile marketing, dan data-driven marketing.

Dengan menggunakan salah satu strategi pemasaran tersebut, marketer dapat menarik perhatian dan minat target pasar. Alhasil, bisnis Anda dapat berkesempatan untuk meningkatkan conversion rate yang mana mengubah pelanggan potensial (lead generation) menjadi pelanggan yang setia (customer loyalty).

Pada artikel ini, Anda akan memahami lebih dalam seputar conversion rate dan cara meningkatkannya untuk keberlangsungan bisnis. Baca artikel ini sampai habis ya!

Apa Itu Conversion Rate?

Singkatnya, conversion rate adalah besaran persentase pengunjung yang mengakses website bisnis Anda untuk memenuhi tujuan mereka selama terhubung dengan bisnis (konversi) dari jumlah total pengunjung. Conversion rate yang tinggi mengindikasikan keberhasilan pemasaran dan desain web yang bisnis buat. Dengan kata lain, pengunjung website menginginkan apa yang Anda tawarkan dan mereka bisa mendapatkannya dengan mudah.

Umumnya, conversion rate dapat dihitung melalui pembagian jumlah konversi pada satu halaman web dengan total pengunjung halaman website. Hasil pembagian tersebut nantinya akan dikalikan 100 untuk mendapatkan hasil dalam bentuk persen.

Sebagai pebisnis yang menggunakan strategi marketing berbasis konten dan media sosial, Anda juga perlu menghitung angka konversi ini. Tidak cukup hanya dengan melihat traffic konten dan jumlah share untuk mengukur keberhasilan marketing campaign. Tak sampai dengan menghitung persentase konversi, Anda juga harus rutin meningkatkan conversion rate dengan berbagai strategi atau cara sesuai niche website bisnis Anda.

Baca Juga:

digital marketing agency

Cara Meningkatkan Conversion Rate Dengan Efektif

Cara Meningkatkan Conversion Rate Dengan Efektif

Melansir CrazyEgg, nilai rata-rata tingkat konversi yang baik pada setiap website adalah sekitar 2%.  Jadi, untuk setiap 100 pengunjung, Anda hanya  perlu mendapatkan 2 pelanggan yang terhubung dengan bisnis Anda sebagai hasil dari relationship marketing juga dan membeli produk Anda.

Kendati demikian, realita tidak seindah ekspektasi karena masih banyak situs yang hanya memiliki tingkat konversi 0,1 hingga 0,2%. Dengan kata lain, bisnis tersebut membutuhkan 1000 pengunjung untuk mendapatkan 1 pelanggan dari pemasaran website.

Bagi Anda pemilik bisnis baru dan juga sedang menjalankan strategi marketing menggunakan website kini tak perlu khawatir lagi. Sebab, Anda bisa dengan mudah meningkatkan conversion rate sehingga bisa mendapatkan lebih banyak pelanggan dengan traffic digital yang sudah ada. Berikut ini beberapa pilihan cara terbaiknya.

1. Pasang Fitur Pop-Up Pada Website

Pastinya website Anda memiliki satu atau dua halaman yang Anda manfaatkan untuk menggaet penjualan bisnis Anda. Maksimalkan performa tampilan halaman web tersebut dengan menampilkan pop-up sesuai tujuan bisnis Anda, misalnya iklan, tawaran berlangganan newsletter atau whitepaper, dan lain-lain.

Pemasangan pop-up pun tidak boleh sembarangan karena dapat pengunjung bosan untuk melihat iklan Anda (ad fatigue). Anda perlu perhatikan waktu delay selama pop-up tayang, buat agar pop-up mudah untuk pengunjung hilangkan, dan pasang cookie sehingga pop-up hanya muncul sekali setiap pengunjung mengakses halaman website Anda.

Selain itu, Anda perlu coba untuk menayangkan dua pop-up dengan konten yang berbeda. Tujuannya adalah untuk menganalisis manakah konten pop-up yang dapat menghasilkan lebih banyak conversion.

2. Desain Landing Page yang Bebas Dari Banyak Distraksi

Tidak ada yang lebih buruk daripada mengunjungi website yang membuat Anda juga mengunjungi halaman-halaman lainnya. Anda harus merancang dan membuat landing page yang jelas, ringkas, dan mudah dinavigasi.

Baca Juga:

Pasalnya, landing page menjadi salah satu faktor krusial dalam meningkatkan conversion rate bisnis dengan mudah. Jika ada fitur web atau iklan yang tidak penting, jangan sertakan ke dalam landing page.

Landing page yang baik biasanya memuat unsur berikut:

  • Headline dan subheading yang mewakili niche bisnis
  • Keuntungan, manfaat, dan fitur produk yang bisnis Anda jual
  • Testimoni dan/atau ulasan para pelanggan lama
  • Visual yang dikombinasikan dengan konteks yang mana menunjukkan apa yang bisnis Anda tawarkan
  • Live chatbox yang memanfaatkan chatbots berbasis artificial intelligence
  • Social proof dan video marketing

3. Maksimalkan CTA (Call-To-Action)

cta inmarketing

Selain landing page, CTA atau call-to-action sudah menjadi andalan para marketer dalam upaya meningkatkan conversion rate dengan efektif. Namun, perlu Anda perhatikan bahwa CTA umum seperti “Sign up” dan “Start trial” tidak akan memberi Anda rasio konversi terbaik.

Mulailah dengan CTA yang dimulai dengan kata “Ya”, sebab kata tersebut sangat efektif secara psikologis untuk menggambarkan tawaran secara positif. Misalnya, buat kata-kata CTA seperti “Ya, saya menginginkan [tawaran Anda]”.

Anda dapat membuat fitur CTA dengan berbagai bentuk, gambar, serta desain tombol. Kombinasi antara CTA dengan landing page adalah cara terbaik agar Anda bisa mendapatkan angka konversi terbaik. Selain landing page, Anda juga bisa memasang CTA dalam artikel blog atau halaman web yang bertujuan untuk branding dan pemasaran.

4. Tambahkan Titik Pembelian Upselling

Meskipun secara teknis tidak mengubah rasio konversi, cara ini dapat meningkatkan pendapatan (revenue) tanpa berdampak pada marketing funnel Anda saat ini. Sebelum konsumen menyelesaikan pembelian mereka, segera tawarkan produk atau layanan serupa yang dapat ditambahkan ke pesanan dengan satu klik. Tentunya dengan pertimbangan bahwa antar produk sama-sama memenuhi kebutuhan konsumen.

Trik yang satu ini akan membantu nilai pesanan rata-rata Anda meningkat sekitar 10 sampai 20 persen.  Sekali mencoba cara ini, Anda akan ingin bereksperimen dengan berbagai titik peningkatan penjualan yang mengarahkan Anda pada product-led growth. Jangan khawatir jika satu iklan promosi Anda mungkin gagal, karena bisa jadi promosi lainnya dengan cepat meningkatkan rata-rata nilai pesanan Anda hingga 20 persen.

5. Lakukan Remarketing

Walaupun Anda sudah melakukan serangkaian cara meningkatkan conversion rate di atas, kenyataannya ada banyak kemungkinan untuk pengunjung meninggalkan website tanpa berusaha terhubung dengan bisnis Anda dan tidak melakukan transaksi apa pun. Bila Anda ingin menjadi pebisnis sukses, kemungkinan ini bukanlah penghalang untuk Anda bisa memajukan perkembangan bisnis.

Sebab, Anda bisa mencoba cara lain seperti pemasaran ulang atau remarketing. Masih berkaitan dengan penggunaan landing page atau pop-up, remarketing membuat Anda menampilkan kembali iklan-iklan kepada konsumen yang telah mengunjungi website Anda sebelumnya. Fenomena ini lebih dikenal dengan strategi retargeting ads.

Cara ini cukup efektif untuk membuat pengunjung Anda masih terhubung dengan bisnis Anda dan memicu media buying yang lebih luas. Remarketing akan secara otomatis dijalankan ketika Anda memasang iklan di Google Ads.

Itulah informasi yang bisa kami sampaikan seputar definisi singkat dan cara meningkatkan conversion rate. Pada dasarnya ada banyak jenis pemasaran lain yang dapat meningkatkan conversion rate. Mulai dari emotional marketing, personalisasi email, dan lain-lain.

Selain itu, Anda bisa mempertimbangkan jenis-jenis marketing, khususnya digital marketing, seperti search engine marketing, social media marketing, growth hack marketing, inbound marketing, 360 Digital Marketing, serta Data-driven marketing. Jika Anda belum terlalu paham dengan penerapan teknik marketing di atas, Anda bisa menggunakan jasa digital marketing agency terbaik di Indonesia.

Baca Juga:

inMarketing adalah Digital Transformation Consultant dan Digital Marketing Strategy yang fokus pada Leads Conversion, Data-Driven dan Digital Analytics. Kami membantu korporasi untuk tumbuh lebih cepat dengan Marketing Technology Strategy. Konsultasi dengan kami? Contact.